advertising

advertising
creative advertising

Jumat, 15 November 2013

dasar-dasar Periklanan/ Marsella Lauren/ 915120055/ FIKOM UNTAR



DASAR-DASAR PERIKLANAN

Dosen : Bapak Santo Tjhin, S.Si. MM. CHt. CCH. MCHt.
Posted on 29 October 2013 by Marsella Lauren


APA ITU PERIKLANAN ?
ü  Iklan berawal sebagai kegiatan periklanan zaman peradaban Yunani Kuno dan Romawi kuno. Iklan dilakukan dalam bentuk pesan berantai dan berfungsi membantu memyampaikan pesan, membantu kelancaran jual beli dalam masyarakat serta membantu mempromosikan sesuatu hal atau produk , baik itu berupa barang atau jasa yang membutuhkan suatu alat atau media promosi yang baik sehingga informasi atau pesan yang akan kita sampaikan pada konsumen dapat diterima dengan baik. Periklanan mempunyai arti yaitu bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibiayai oleh sponsor tertentu, bisa melalui iklan media massa yang ada, atau iklan luar ruangan seperti pemasangan billboard, spanduk dan poster. Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu produk dan disisi lain mempercepat perjualan.

TUJUAN UTAMA PERIKLANAN
ü  Menginformasikan : menimbulkan daya tarik dan pemahaman tentang suatu produk baik barang maupun jasa.
ü  Membujuk : membentuk kesukaan, keyakinan dan pembelian produk.
ü  Mengungatkan : mendorong pembelian kembali produk.
ü  Menguatkan : meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah membuat keputusan yang benar.

PERAN PERIKLANAN
ü   Membangun hubungan antara merk (brand) dan konsumen, karena produsen dan konsumen tidak berbicara dengan bahasa yang sama, maka keduanya tidak saling mengerti. Periklanan memiliki peran sebagai ‘penerjemah’ sehingga semakin memudahkan produsen ‘berbicara’ kepada konsumennya.
ü  Tidak sekedar mengkomunikasikan alasan rasional bagi konsumen untuk membelanjakan uangnya

PRINSIP-PRINSIP TENTANG PERIKLANAN
ü   Iklan yang baik menghargai perhatian konsumen karena dibuat dengan ide-ide yang bagus.
ü   Tanggapan konsumen adalah titik awal dalam merencanakan dan menciptakan iklan.
ü  Periklanan bukan semata-mata mengirimkan pesan kepada konsumen, namun menciptakan rangsangan yang tepat dan meninggalkan tanggapan atau respon ya
ü  ng diinginkan.
ü  Periklanan hanya bisa dibuat khusus untuk satu macam produk atau jasa saja.














Judul buku :
pengarang : Agus S. Madjadikara 

BAGAIMANA BIRO IKLAN MEMPRODUKSI IKLAN

BAB 1
MENGENAL STRUTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PERIKLANAN

1.1   Departemen Kreatif ( Creative Department )
Tempat copywriter bekerja adalah departemen kreatif. Derpartemen ini dipimpin oleh creative Director atau pengarah kreatif. Matari advertising adalah biro iklan yang konsisten menkonversikan istilah-istilah periklanan inggris ke dalam bahasa Indonesia. Departemen Layanan Klien ( Client Service Department )atau Departemen Bina Usaha sering diberi julukan “ Ujung Tombak ” sebuah perusahaan periklanan, maka Departemen Kreatif sering disebut sebagai “ dapurnya “ periklanan. Tenaga inti departemen terdiri dari orang-orang yang keahlian utama menulis, yang disebut copywriter, dan orang-orang dengan keahlian menggambar atau meracang tata letak atau layout iklan disebut Art Director. Copywriter dan Art Director merupakan tim yang bekerja dibawah seorang creative director

1.2   Departemen Layanan Klien ( Client Service Department )
Client Service Department berkualifikasi Account executive, Account Supervisor, dan Account Director berada. Account Executive dan Account Director menduduki posisi unik.

1.3   Departemen Media ( Media Department )
pesan komunikasi pemasaran atau periklanan tentunya memerlukan media baik cetak maupun elektronik untuk bisa sampai pada khalayak sasaran. Para petugas di Departemen Media haus pandai-pandai bernegosiasi bisnis dengan perusahaan media, karena dari sinilah sumber pemasukan keuangan yang utama bagi biro iklan. Di Departemen inilah mereka yang bertitel Media Planner, Media Buyer, dan Media Director atau media manager bekerja. Mereka bersama account Director dan Crative Director merancang dan menentukan media strategi untuk suatu kampanye klien. Strategi ini tentunya harus terlebih dahulu disetujui klien sebelum dilaksanakan. Tidak ada satu pun karya  kreatif iklan akan muncul di media tanpa persetujuan klien, karena klien adalah sponsornya.

1.4   Departemen Research and Monitoring
Tidak banyak biro iklan di Indonesia yang memiliki deoartemen ini. Biasanya mereka meminta bantuan pihak ketiga untuk melalukan riset dan monitoring bagi upaya kampanye periklanannya. Ini bisa dipahami karena biaya untuk pekerjaan riset dan pemantauan ( monitoring ) ini tergolong mahal dan sistem kerjanya menggunakan metodologi yang melibatkan sumber daya manusia yang terlatih secara khusus.

1.5   Subdepartemen/Bagian Traffic ( Traffic Department )
Traffic bersama Creative Director harus mampu membagi beban pekerjaan secara merata kepada setiap petugas di Creative Department sedapat mungkin sesuai kemampuan dan bakat orangya. Traffic pula yang melakukan pencatatan dan memberi nomor setiap pekerjaan yang dipesan klien melalui Client Service.

1.6   Subdepartemen/Bagian Produksi ( Production Department )
Bagian produksi yang berada dibaah departemen Kreatif, ada juga yang dibawah departemen Keuangan. Tugasnya tentu saja sebagai kepanjangan tangan dari departemen kreatif. Tidak semua pekerjaan kreatif dikerjakan sendiri oleh Departemen Kreatif. Bahkan lebih banyak yang memerlukan pihak ketiga, seperti perusahaan percetakan untuk barang-barang cetakan yang tidak untuk dipasang di media cetak, seperti brosur, pamflet, leaflet, Company Profile, Annual Report, dan lain sebagainya.

BAB 2
HUBUNGAN BIRO IKLAN DENGAN KLIENNYA

Klien adalah “ nyawa “ sebuah biro iklan. Ini beraarti hidup matinya sebuah perusahaan periklanan tergantung pada 2 faktor :
1. Ada tidak nya kepercayaan klien pada kemampaun dan integritas biro iklan tersebut sebagai mitra kerja dalam upaya pemasaran dan periklanan produk-produknya.
2. Tersedia tidaknya dana promosi yang cukup di pihak klien untuk melaksanakan kampanye periklanan terssebut.
Dana itulah yang nantinya akan dikelola oleh perusahaan periklanan tersebut, yang dengan sendirinya akan memberikan persentase keuntungan yang memadai bagi biro iklan tersebut untuk menjalankan bisnisnya. Namun, bahayanya bila terjasi “sesuatu”, yaitu semacam konflik sehingga kliennya pergi atau memutuskan hubungan bisnis dengannya, dapat dipastikan perusahaan periklanan itu akan “ menutup pintu “ ( bangkrut ) dalam hitungan hari. Kecuali tentunya kalo biro iklan dengan cepat mendapatkan klien baru dengan dana cukup besar.
Di Indonesia, banyak klien yang masih menganggap perusahaan periklanan sebagai “ pemasok ‘ atau supplier iklan, bukan mitra atau partner dalam pengelolaan bisnisnya. Alasan biro iklan itu dipilih menjadi mitra ialah karena dalam pitching ( penawaran semacam tender dalam bisnis periklanan ), biro iklan tersebut menawarkan fee atau komisi yang kompetitif alias murah, atau dia mempunyai hubungan atau kekuatan khusus dibidang media sehingga bisa mendapatkan diskon yang lebih besar dibandingkan perusahaan periklanan lainnya. Pemilihan itu juga bisa terjadi karna ada semacam permainan antara perusahaan periklanan dengan salah satu pembuat keputusan di pihak klien yang bersangkutan. Kemungkinan lain adalah karena orang top executive dipihak klien adalah salah seorang pemilik saham dalam perusahaan periklanan tersebut. Hubungan seperti ini memang yang paling ama bagi perusahaan periklanan. Setidaknya ada jaminan bahwa klien tersebut tidak akan lari, betapapun buruknya kinerja perusahaan periklanan tersebut.

BAB 3
BERBAGAI JENIS MEDIA IKLAN

Jenis media yang diproduksi biasanya dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu media cetak  dan media elektronik.  Sebagai  sarana komunikasi masing-masing media itu pun memiliki keuatan sekaligus kelemahan bila dibandingkan satu sama lain. Kekuatan dan kelemahan media itu juga harus diketahui dan dipertimbangkan oleh creative team di creative department, karena hal ini berkaitan erat dengan teknik eksekusi kreatifnya. Karna itu dalam mengembangkan konsep kreatif, harus pula mempertimbagkan apakah konsep yang bagus di media cetak bisa diterapkan (applicable) di semua jenis media lainnya dan apakah konsep kreatif itu juga cukup menarik untuk dikampanyekan di media apapun.

3.1 Media Cetak
                Media cetak adalah kumpulan berbagai media  informasi yang dibuat, diproduksi dan disampaikan kepada khalayak sasaran melalui tulisan (cetakan) dan seringkali disertai gambar sehingga dapat dilihat dan dibaca. Informasinya bersifat umum, bisa juga khusus (majlah profesi, buletin keilmuan, newsletter, dan sebagainya). Ada pula media yang hanya memuat informasi komersil (iklan) atau campuran dari keduanya, seperti koran dan majalah. Informasi itu (yang umum atau yang komersial) hanya akan sampai pada khalayak sasaran atau target audience bila sasaran melihat atau membacanya.
                Informasi media cetak lebih mudah disimpan atau didokumentasikan, biasanya disebut clipping untuk keperluan dikemudian hari. Inilah salah satu kelebihan media cetak dilihat dari segi kefekktifan komunikasi, khususnya komunikasi pemasaran atau periklanan.
3.2 Media Elektronik
                Media elektronik terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu media yang hanya bisa didengar (audio), khususnya media radio dan media yang selain bisa didengar juga dilihat ( audio-visual), khususnya televisi. Media radio dan televisi membuat sasaran komunikasi idak perlu aktif. Pesan tetap sampai pada mereka, saat mereka sengaja atau tidak sengaja, suka atau tidak suka, mendengar atau melihat acara atau program ataupun televisi tersebut. Demikian pula halnya dengan di bioskop, layar tancap ataupun megatron. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, jenis media audio visual ini terus berkembang.

3.3 Media Lainnya
                Dizaman dahulu di dunia barat, khususnya di Amerika, da media iklan yang disebit sandwichman. Seorang membawa dua bilah karton lebar yang diikat tali dan digantungkan dipudaknya. Bila anda berkeliling di kota-kota besar dimana saja di dunia ini, didasari atau tidak, anda telah menyerap ratusan atau mungkin ribuan pesan iklan yang terpampang di poster-poster, spanduk-spanduk, billboard, baliho, selebaran, dan lain-lain mulai dari yang menawarkan bedak untuk kecantikan wanita hingga ke bedak untuk membasmi kutu anjing, dari yang menawarkan kompleks  real estate mewah hingga ke “ wc mampet “. Inilah jenis meia luar ruangan ( MlR ) atau dalam bahasa inggris outdoor media. Golongan media outdoor ini sudah tidak terhitung jenis dan jumlahnya. Orang iklan yang kreatif bisa saja menciptakan media baru yang belum pernah ada sebelumnya, lalu memberinya nama atau istilah yang aneh-aneh. Bila media itu efektif, semua orang pasti akan ikut memanfaatkannya.

BAB 4
BERBAGAI JENIS IKLAN

4.1 Iklan Komersial dan Nonkomersial
                Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial yang dimuat atau disiarkan melalui media audio (radio) atau audio visual (televisi) alam bahasa inggris biasa disebut commercial. Sedangkan iklan nonkomersial banyak jenisnya, termasuk iklan undangan tender, orang hilang, lowongan kerja, duka cita, mencari istri atau suami, dan sebagainya. Iklan nonkomersial yang merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan “ menjual “ gagasan atau idea untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat (pulic service). Iklan jenis ini biasanya disebut Iklan Layanan Masyarakat (ILM) atau dalam bahasa inggrisnya Public Service Advertising (PSA).
                Biasanya pesan ILM ini brupa ajakan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau mengubah suatu kebiasaan atau perilaku masyarakat ‘yang tidak baik” supaya menjadi lebih baik. Biasanya pesan ILM ini masih diberi embel-embel, seperti logo, slogan, atau bahkan nama sponsornya.


4.2 Iklan Corporate
                Iklan Corporate adalah iklan yang bertujuan membangun citra (image) suatu perusahaan yang pada akhirnya tentu diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Kampanye iklan corporate idealnya dilakukan simultan bersama kampanye PR (Public Relation Campaign). Iklan corporate baru efektif bila didukung fakta-fakta yang kuat, yang mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan tertentu yang berorientasi pada kepentingan masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

BAB 5
PROFESI PENULIS NASKAH IKLAN (COPYWRITER)

                Dalam dunia periklanan, seseorang yang fungsinya menulis berbagai jenis naskah (teks) iklan untuk kemudian dicetak atau dimuat di media cetak atau diperdengarkan di radio atau televisi disebut copywriter atau penulis naskah iklan. Kalau teks iklan tersebut berbentuk screenplay, yaitu sejenis drama atau dialog untuk dimuat di media elektronik disebut scripwriter atau screenwriter. Seorang copywriter memerlukan mitra yang mempunyai keahlian dibidang pembuatan gambar dan layout. Mitra Copywriter ini disebut Art Director atau Visualizer ( pengarah seni. Seorang yang mempunyai keahlian menulis tidak selalu dianugerahi keahlian di bidang rancnag grafis atau layout. Jarang ada copywriter yang sekaligus mempunyai keahlian sebagai art director. Begitu juga sebaliknya, kalaupun ada, dia termasuk manusia langka atau salah satu “keahliannya” itu tergolong mediocre atau biasa-biasa saja.
                Seorang copywriter tidak hanya dituntut bisa menulis naskah ilan untuk media cetak saja, namun juga naskah iklan untuk media elektronik, khususnya radio dan televisi. Teknik penulisan untuk media cetak dan media elektronik tentu saja berbeda. Yang satu untuk dibaca
(media cetak), yang satu lagi untuk diperdengarkan (media elektronik). Gaya bahasa untuk media elektronik adalah gaya bahasa lisan atau yang biasa disebut colloquial. Dalam proses produksinya naskah iklan untuk media cetak tentu untuk dicetak, sedangkan naskah iklan untuk media elektronik adalah untuk direkam distudio rekaman, yang kemudian disiarkan atau “diperdengarkan“ oleh media yang bersangkutan.

BAB 6
PERSYARATAN IDEAL UNTUK MENJADI COPYWRITER

Syarat utama untuk menjadi copywriter adalah Penguasaan Bahasa, khususnya bahasa yang dipakai dalam naskah iklan itu, apakah itu bahasa indonesia, bahasa inggris,bahasa cina, bahasa Urdu, dan sebagainya. Hal inilah yang kadang-kadang terlupakan oleh banyak biro iklan pada saat perusahaan itu merekrut seorang copywriter. Tidak dimaksudkan bahwa seorang copywriter harus seorang ahli bahasa, filolog atau sarjana sastra. Penguasaan bahasa secara lisan saja belum menjamin seseorang mampu menulis dengan baik dan benar naskah iklan atau karya tulis apa pun.
Untuk bisa menyampaikan pikiran kita secara tertilis dalam suatu bahasa, kita harus mengetahui aturan-aturan bahasa tersebut, tata bahasanya, kaidah-kaidahnya, idiom-idiomnya, nuansa atau konotasi sebuah kata, dan sebagainya. Dalam bahasa inggris ada idiom yang berbunyi “ (that’s a) piece of cake “. Oleh penerjemah yang kurang mahir, idiom itu diterjemahkan dengan “ itulah sepotong kue “ , padahal arti idiom itu adalah “ah, itu hal yang mudah” Idiom dalam bahasa inggris “I’ll sleep on it”, diterjemahkan oleh penulis asal-asalan dengan “saya akan tidur untuk itu”, padahal artinya, “saya akan memikirkan dulu hal itu”.
Untuk bisa menulis secara baik, penguasaan bahasa adalah mutlak. “bermain-main” dengan bahasa atau sesekali melanggar aturan baku, boleh-boleh saja. Tapi aturan baku nya harus kita kuasai terlebih dahulu. Dan ini justru sering dilakukan oleh para copywriter demi kreativitas untuk memancing perhatian. Selain dianjurkan agar para copywriter menguasai EYD, hendaknya nya juga mempelajari pedoman untuk penciptaan iklan yang dikeluarkan oleh PPPI. Inilah sebenarnya kode etik periklanan yang telah dirimuskan secara lengkap dan sistematis. Kelemahan kode etik tersebut adalah dalam hal Law Enforcement
Disamping kemampuan berbahasa, seorang copywriter dituntut untuk memiliki wawasan. Karena itu, calon penulis harus banyak membaca, banyak bergaul, banyak memperhatikan lingkungan dan orang-orang dari segala lapisan masyarakat. Seorang pakar periklanan Amerika Serikat berkata bahwa copywriter itu sebenarnya adalah seorang salesman dalam tulisanna yang harus tau juga tentang marketing dan teknik menual, karena tujuan sebuah iklan adalah menjual bukan semata-mata untuk mendemonstrasikan kemahiran bahasa.

BAB 7
ANATOMI NASKAH IKLAN MEDIA CETAK

Iklan cetak (print ad.) umumnya memiliki unsur-unsur utama yang menggunakan istilah sebagai berikut :
- Headline atau judul yang tentu harus ada kaitannya dengan bodycopy nya.
- Visual, ilustrasi, gambar atau foto orang atau apa pun yang berkaitan dengan konsep kreatif dan atau prouk itu sendiri.
- Bodycopy atau teks yang memberikan informasi lebih rinci tentang produk atau jaasa yang dijual.
- Product shot atau foto produk. Produk shot ini bisa saja merupakan main visual atau ilustrasi utama. 
- Baseline yang biasanya terletak paling bawah di layout iklan. Dibagian ini bisa dimasukkan tagline, slogan, catch phrase atau nama dan alamat perusahaan pengiklan.
- Kupon, yaitu bila pengiklan menginginkan response langsung (direct response) dari sasaran atau untuk kepentingan survei konsumen dengan pencantuman kode tertentu.
- Flash, yaitu misalkan perkataan “Baru”, “Harga Diturunkan’, dan sebagainya, yang ditulis dalam bentuk grafis tertentu untuk mendapat perhatian khusus konsumen.
Untuk iklan majalah bisa memasang layout seperti kita menempelkan sebuah foto diatas dasar atau halaman polos tanpa pinggriran atau margin. Layout yang demikian disebut bleed.

BAB 8
PERSIAPAN SEBELUM MENULIS 

8.1 Dari Mana Memperoleh Bahan/Data
                Bahan penulisan atau informasi mengenai produk atau jasa yang akan diiklanan biasanya dijelaskan secara rinci dalam Marketing Brief atau Agency Brief dari klien kepada agency atau biro iklannya. Biro iklan membutuhkan informasi ini untuk merancnag kampanye periklanannya. Berdasarkan brief tersebut, biro iklan lalu merencanakan bagaimana strategi pemasaran klien itu akan dijabarkan ke dalam strategi periklanannya.
                Namun copywriter jangan menganggap informasi dari klien sudah cukup. Buatlah “ riset pribadi “ dalam skala kecil. Lakukan store check bersama tim anda ke pasar, toko-toko, dan supermsrket. Tanya orang-orang yang memakai produk sejenis. Dengar apa komentarnya, bila dia tidak puas, apa keluhannya. Bila puas, apa yang menyebabkannya puas. Kerja keras sebelum merancang sebuah kampanye adalah ciri seorang copywriter yang teliti dan ingin berhasil.

8.2 Teknik Menyampaikan Pesan dan Dramatisasi
                Hanya satu tujuan kita menulis iklan, yaitu menjual produk atau jasa yang kita iklankan. Tidak hanya ingin semata-mata mendemonstrasikan kemahiran menulis dengan memilih kata-kata muluk dan indah sehingga orang tidak mengerti apa yang kita maksudkan.
                Hal lain yang sangat penting untuk dikuasai dan diketahui secara ‘inside out” oleh penulis naskah iklan, adalah pengetahuan tentang produk dan jasayang akan diiklankan, sekaligus juga produk pesaingnya atau competitornya. Apa kekuatan dan kelemahan produk atau jasa yang kita iklankan itu dibandingkan pesaingnya. Kemudian, anda harus merasa yakin akan kelebihan atau keistimewaan produk tersebut. Bila perlu coba sendiri produk tersebut lalu bandingkan dengan produk lain dalam kategori yang sama (competitor-nya). Bila perlu mintalah kepada sample sasaran untuk mencoba produk tersebut. Lalu tanya komentarnya setelah dia mencoba produk tersebut.
                Dalam marketing Brief biasanya klien mencantumkan juga apa yang disebut SWOT, singkatan Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat. tujuan mengetahui SWOT adalah utntuk menganalisis suatu produk dihadapkan atau dibandingkan dengan produk pesaingnya, serta kondisi dan kecenderungan pasar (market trend). Dalam marketing Brief,  coprwriter harus teliti dan objektif. Bila terasa ada yang kurang jelas, bertanyalah. Tugas seorang copywriter adalah “to minimize the weakness and maximize the strength”. Jangan menipu dan membohongi konsumen. Strategi ini sangat Fata. Dalam teknik menyampaikan pesan iklan memang ada dramatisme. Ini bukan membohong. Dramatisme berbeda dengan kebohongan.
Bedangan kebohongan dengan dramatisme :
Kebohongan : memberikan informasi tentang sesuatu yang tidak benar sebagai benar dengan maksud untuk mengecoh, menipu, dan memperdaya lawan bicara atau sasaran (konsumen).
Dramatisasi : memberikan informasi tentang sesuatu yang benar dengan cara melebih-lebihkan sifat atau keadaannya, dengan maksud untuk menarik perhatian lawan bicara atau sasaran (konsumen).


8.3 Dengan Siapa Kita Bicara (Siapa Khalayak Sasaran Kita)
                Setelah kita mengetahui secara lengkap produk atau jasa yang akan kita iklankan, masih ada lagi yang sangat penting untuk diketahui sebelum kita benar-benar menulis naskah iklan, yaitu dengan siapa kita akan berbicara atau siapa yang akan menjadi sasaran iklan kita itu (TA = Target Audience). Dalam marketing Brief, biasanya TA sudah disebutka dnegaan mengidentifikasi kelompok sasaran tersebut melalui parameter yang biasanya disebut SES (Socio Eonomic Strata).
Pegelompokkan SES ini lebih didasarkan pada pertimbangan daya beli (purchasing power)
daripasa socio-nya, yaitu didasarkan pada besarnya penghasilan dan belanja bulanan mereka. Kemudian, biro iklan biasanya merinci lagi karakteristik target audience itu. Hal ini diperlukan agar komunikasi yang akan dilaksanakan melalui kampanye periklanan dapat lebih tepat atau lebih berfokus. Dengan demikian, orang-orang dibagian kreatif pun, terutama copywriter, bisa lebih tepat menulis naskahnya, karena dia tahu berbicara dengan siapa, bagaimana kebiasaan atau perilakunya, dan dimana mereeka berada.


8.4 Pentingnya Riset Pasar
                Masyarakat komsumen zaman sekarang sudah pandai dan kritis. Mereka tidak begitu sja percaya dengan iklan. Itulah sebabnya Market Research (riset asar) perlu dilakukan sebelum mengiklankan sebuah produk. Pengetahuan ini perlu untuk mendapatkan fakta atau bahan pembanding. Sediakan waktu untuk pergi ke toko-toko atau supermarket untuk melakukan store check. Lihat dan periksa produk untu kategori yang sama. Baca label. Kegunaan, harga, mutu, kenyamanan, rasa (untuk makanan), dan sebagainya. Tanya pelyan toko atau SPG (sales promotion girl) kalau dia kebetulan sedang menjaga produk yang anda butuhkan informasinya. Lalu bandingkan dengan produk yang akan kita iklankan. Dimana sebanarnya letak keistimewaan produk kita itu dan apakah informasi mengenai produk yang dikemukakan klien merupakan fakta atau hanya sekedar harapan.

BAB 9
TEKNIK PENULISAN NASKAH IKLAN

9.1 Menulis Headline
                Inilah bagian terpenting sebuah iklan cetak. Seperti  juga berita, artikel, cerpen, novel, dan karya tulis lain, sebuah iklan cetak memerlukan judul. Dan, judul ini harus dibuat beigtu menarik dan begitu menonjol sehingga orang mau membaca teksnya(bodycopynya). Tentu saja judul tersebut harus ada kaitannya dengan isi atau bodycopy iklan tersebut. Yang membuat orang mau membaca iklan atau bodycopy nya adalah headline-nya. Bila headline tidak menarik jangan harap orang akan membaca iklannya. Headline juga harus bisa dipercaya dan meyakinkan, namun jangan sampai berlebihan hingga terkesan too good to be true (terlalu “bagus” sehingga mustahil untuk dipercaya).
                Dari segi typography, headline harus ditulis dalam bentuk huruf (typeface) yang mudah dibaca dan ukuran huruf (point size) yang lebih besar daripada bodycopy-nya. Memilih huruf untuk headline dan bodycopy juga harus melalui pertimbangan yang matang. Bentuk huruf atau typeface yang sulit dibaca seperti huruf Gotik (jerman kuno), walaupun tampak indah, sebaiknya dihindarkan untuk iklan komersial, kecuali ada pertimbangan tertentu sesuai dengan konsep kreatifnya. Huruf miring atau italic biasanya dipakai untuk iklan testimonial atau untuk kata-kata asing yang terpaksa kita pakai, karena belum ada padanannya yang tepat dalam bahasa Indonesia. Memilih point size atau ukuran huruf untuk headline memerlukan rasa estetika serta keseimbangan dengan bentuk layout dan ukuran iklan.
                Iklan itu bagus bila headline dan visualnya terpadu(integrated), merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Artinya, bila sudah dikatakan (dalam headline) tidak perlu digambarkan (dalam visual). Begitu juga sebaliknya. Headline dan visual harus saling mendukung.
                Copywriter harus berhati-hati dalam memilih kata dalam bahasa tulisan. Karena intonasi atau lagu kalimat dalam bahasa lisan tidak bisa dialihkan secara sempurna ke dalam bahasa tulisan. Headline yang bagus adalah yang membuat orang secara spontan membaca bodycopy-nya. Headline yang bagus biasanya pendek namun penuh arti. Soal pendek atau panjang ini relatif.

9.2 Berbagai Jenis Headline
Headline harus bisa membuat orang secara spontan membaca bodycopy-nya. Headline yang mengandung makna ganda biasanya sangat menggelitik sehingga orang menjadi penasaran untuk membaca bodycopy-nya. Dari gaya struktur kalimatnya, headline bisa berbentuk:
- Penyataan (statement)
   contoh : Susu Braintvit dapat mencerdaskan otak balita.
- Membangkitkan rasa keingintahuan atau membuat penasaran
   contoh : ternyata ada juga wanita yang jatuh cinta dengan dasi.
- Pertanyaan
   contoh : siapa bilang pria tidak suka Gosip? (“Gosip” nama produk).
- Menggoda
  contoh : menilai wanita harus dilihat dari celana dalamnya.
- Mengejutkan
  contoh : kaus kaki bisa juga menjadi penyebab kanker.
- Retorika
   contoh : adakah wanita yang tidak ingin cantik?
- Bujukan
   contoh: Kemeja X akan membuat anda tampak lebih jantan.


9.3 Menulis Bodycopy
                Iklan komersial dibuat dan diciptakan agar sasaran tertarik dan pada akhirnya membeli produk ataupun jasa yang ditawarkan. Karena itu, produk atau jasa yang ditawarkan harus ditampilkan atau dijelaskan secara menarik dan jangan lupa mengatakan benefit aapa yang akan diperoleh konsumen bila produk itu digunakan atau dikonsumsi. Pesan iklan yang biasanya dikemukakan dalam headline dan bodycopy harus jelas. Artinya, kita ingin konsumen berbuat apa setelah membaca iklan kita. Message atau pesan iklan harus jelas.
                Untuk sampai pada tahan “keputusan membeli” madsih ada hal-hal lain yang menentukan yaitu “the 4 P’s of marketing dari Philip Kotler”. Bila orang sudah tertarik atau memperhatikan iklan kita dan tahu tentang produk atau jasa yang kita iklankan. Iklan kita sudah dapat dikatakan “mencapai sasaran”. Berbeda dengan iklan Direct Response atau iklan promo yang memang bertujuan untuk langsung menjual.
                Pada umunya orang tidak suka membaca tulisan berkepanjanggan. Tidak bagus menulis bodycopy yang bertele-tele atau menulis kalimat berulang-ulang. Hanya satu tujuan kita membuat iklan, yaitu “menjual” produk atau jasa yang diiklankan. Yang penting sasaran iklan harus tertarik dan mengerti pesan yang kita sampaikan dalam iklan kita itu. Memakai gaya eufemisme sering tidak dipahami atau disalahpahami oleh sasaran (kecuali untuk menghindarkan kesan porno, vulgar atau tidak sopan). Gunakan bahasa yang dipakai dalam percakapan sehari-hari. Membuat sebuah kalimat yang terdiri dari 30 kata untuk iklan (bodycopy) sesungguhnya tidak bagus. Ubah kalimat itu menjadi dua atau tiga kalimat pendek. Kalimat yang efesien dan efektif biasanya, singkat,padat, namun menarik dan mudah ditangkap aartinya oleh pembaca.

9.4 Menulis Advertorial
                Advertorial adalah iklan, namun dirulis dengan gaya editorial. Isi pesan dan gaya tulisannya lebih serius. Untuk meningkatkan kepercayaan terhadap apa yang kita paparkan dalam advertorial, sebaiknya menampilkan angka-angka hasil riset, statistik, reference ilmiah, makalah yang ditulis oleh seorang atau lembaga profesional di bidang yang berkaitan.
                Untuk iklan komersial, banyak copywriter yang menggunakan teknik testimonial, yaitu menggunakan orang yang pernah menggunakan produk yang bersangkutan. Namun, hati-hati dalam menggunakan teknik testimonial dalam advertorial. Ini harus benar-benar didukung data dan fakta. Tujuan semuanya adal ah untuk memperkuat dan mendukung tulisan dalam advertorial itu.

9.5 Menyunting Naskah
                Hindarkan menulis angka dalam teks, kalau kita ingin menunjukkan bahwa produk kita berbeda dengan produk lain, biarlah itu menjadi kesan dan persepsi konsumen.

9.6 Menulis Script Iklan Radio
                Bentuk naskah iklan raadio sama seperti kita menulis naskah sandiwara atau screenplay. Bedanya dengan naskah iklan cetak adalah dalam gaya bahasam batasan waktu dan peristilahan. Kalau untuk iklan cetak khusus nya koran dan majalah, kita dibatasi oleh ukuran lebar kolom dan milimeter, maka untuk iklan radio kita dibatasi oleh waktu dan durasi, yaitu berapa panjang atau berapa detik iklan radio itu akan dibuat. Iklan untuk media elektronik selalu dihitung dalam hitungan detik.
                Untuk iklan radio, kita tidak selalu bisa menentukan siapa yang nanti akan membaca teksnya. Ada beberapa cara, namun cara berikut adalah yang paling umum. Kalau kita menggunakan suara perempuan, biasanya kita tulis FVO (Female Voice Over), kalau suara laki-laki, MVO (Male Voice Over). Untuk suara-suara efek, kita tulis SFX (Sound Effects). Untuk suara musik kita tulis musik. Kadangg-kadang kita gunakan seseorang untuk membaca script dengan gaya membaca pengumuman atau narasi. Untuk itu kita tulis Announcer atau Narrator.
                Sebelum memulai script, biasanya kita tentukan dulu berapa panjang iklan itu akan dibuat : 30, 50 atau 120 detik. Panjang iklan radio dan televisi ditentukan dalam hitungan detik, dan ditulis 30”, 60”, atau 120”. Karena itu, selalu sediakan stopwatch, pada waktu anda menulis script. Panjang script berkaitan dengan panjang waktu perekaman distudio rekaman maupun waktu penyiarannya oleh media.
                Script ditulis dengan gaya bahasa lisan atau percakapan. Jangan terlalu “gramatikal”, kecuali untuk lucu-lucuan. Untuk iklan radio, gaya bahasa lebih penting daripada tata bahasa. Tentu saja, dengan siapa kita bicara atau siapa target audience kita jangan pernah lupakan. Untuk membuat iklan radio lebih menarik, tidak datar, dan membosankan, buatlah semaca, ucapan atau kata-kata pemancing perhatian diakhir dialog.

BAB 10
MENCIPTAKAN KONSEP KREATIF

                Definisi kreatif : suatu kemampuan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang memungkinkan mereka menemukan pedekatan-pendekatan tau terobosan baru dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara yang baru atau unik yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya.
                Untuk membuat iklan komersial, pertama-tama kita harus punya Idea yang merupakan latar belakang suatu konsep kreatif. Tujuannya adalah membuat orang tertarik dn memperhatikn pesan penjualan dalam iklan. Konsep kreatid bisa diciptakan dan dikembangkan hanya setelah tim kreatif mempunyai pengetahuan dan pengertian yang cukup mendalam tentang produk atau jasa yang akan diampanyekan atau diiklankan. Pengetahuan tentang produk ini biasanya terdapat dalam Brief yang diterima tim kreatif dari klien melalui AE (Account Executive).
                Konsep kreatif harus relevan dan harus ada kaitannya dengan produk. Banyak konsep karena ingin disebut kreatif tidak relevan dan malah tidak ditangkap artinya oleh konsumen. Konsumen harus percaya akan kebaikan atau kelebihan produk tersebut. Dan sikap percaya itu adalah suatu proses melalui tahap mengerti. Kalau orang bilang percaya padahal dia tidak mengerti, dia bohong.
                Untuk memperoleh perhatian maksimal dari sasaran, copywriter harus cermat dalam mengamati situasi umum di masyarakat. Pergunakan situai atau periistiwa tertentu yang terjadi dalam masyarakat sebagai momentum, khususnya bila situasi atau peristiwa itu berkaitan atau ada hubungannya dengan manfaat atau sifat produk yang akan kita iklankan.

BAB 11
POSITIONING

                Dalam mengembangkan suatu ide kreatif, orang-orang iklan memusatkan perhatian pada karakteristik atau fitur produk dan customer benefits, yaitu keuntungan atau kelebihan apa yang diberikan produk itu kepada konsumen. Fokusnya adalah produk. Menurut Ries dan Trout, era periklanan terbagi menjadi 3 bagian :
1. Masa Product Oriented : memusatkan ide kreatif pada karakteristik dan fitur produk.
2. Masa Image Oriented : memusatkan ide kreatif pada citra produk di dalam taraf kehidupan masyarakat. Era ini dikenal dengan Brand Image.
3. Masa Positioning Oriented : memusatkan citra produk dalam benak masyarakat.
                Positioning merupakan penempatan suatu nama/merk produk di benak konsumen, sehingga nama tersebut selalu diingat konsumen. Setiap produk saling berebut tempat dibenak konsumen. Cara mudah masuk dalam pikiran seseorang adalah dengan menjadi yang pertama. Cara sulit masuk dalam pikiran seseorang adalah dengan menjadi yang kedua.

BAB 12
MERUMUSKAN STRATEGI KREATIF

12.1 Untuk  Apa Konsep Kreatif ?
                Konsep kreatif periklanan dibuat atau diciptakan dengan tujuan memperkenalkan, membedakan, atau memosisikan produk dalam benak konsumen untuk menghadapi persaingan. Konsep itu harus mnarik da simatik agar tujuannya tercapai, yaitu menjual. Apabila sebuah iklan tidak berhasil menjual, betapapun sebuah iklan dikagumi orang karena dianggap hebat, iklan itu tidak bisa dikatakan “kreatif”. Kalau pesan itu berhasil ditangkap oleh sasaran, dipahami, bahkan dipercaya, iklan itu bisa saja dianggap “Berhasil”.

12.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan untuk Membeli
                Keputusan konsumen untuk membeli tergantung pada banyak faktor. Konsumen baru membeli bila unsur-unsur lain selain iklan sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan kemampuan finansialnya.

12.3 Bagaimana Mengembangkan Konsep Kreatif 
                Konsep kreatif ini biasanya bertumpu atau berkaitan dengan keistimewaan atau keunikan produk tersebut yang tidak terdapat daam produk lain dalam kategori yang sama. Mungkin keistimewaan itu sebenarnya ada juga dalam produk pesaing, hanya saja pesaing belum secara eksplisit menyebutkan hal itu dalam iklan-iklannya. Ini peuang yang harus dimanfaatkan. Keunikan dan keistimewaan ini lalu didramatisasi dengan cara yang relevan, menarik, dan simpatik. Konsep kreatif harus relevan dengan produknya, harus ada kaitannya dengan sifat atau keistimewaan produk tersebut. Konsep kreatif itu harus bisa menjadi “jembatan” bagi konsumen untuk mengingat produknya. Konsep kreati f ini harus dipertahankan untuk waktu yang cukup lama agar konsumen benar-benar “menyerap” konsep itu dalam benaknya. Konsep kreatif itu akan menjadi identitas bagi produknya.

12.4 Cara Menemukan Big Idea
                Akan sangat bermanfaat bila dalam mengembangkan konsep kreatif dengan mengadakan Brainstorming Session (pertemuan sumbang saran) dulu dengan tim kreatif anda. Beradu argumen dalam proses penciptaan suatu gagasan kreatif sangat perlu agar gagasan itu lebih teruji, lebih baik, dan yang penting bisa menjual adalah biasa bahwa dalam sebuah tim kreatif ada saja orang yang merasa paling pintar dalam penciptaan konsep kreatif dan tak mau mendengar sama sekali pendapat atau argumen orang lain. Karena itu, konsep kreatif sedapat mungkin harus diuji oleh prang-orang diluar penciptanya. Predikat ‘bagus’ itu harus keluar dari mulut orang lian, bukan dari penciptanya sendiri. Sebab, selalu bisa terjadi bahwa bila ada seratus orang membaca iklan kita, yang lima puluh orang membencinya, kemungkinan penyebabnya bisa berbeda-beda.

12.5 Setiap Gagasan (Idea) Harus di Uji
                Kadang-kadang idea datang dari seorang bos yang kebetulan lewat ketika tim kreatif mengadakan brainstorming session. Walaupun ide sang bos itu biasa-biasa saja bahkan jelek namun oleh satu atau dua orang, ide itu kemudian dianggap hebat. Namun, setiap ide harus siap diuji, minimal oleh seluruh karyawan perusahaan. Kalau ada dana, adakan survei focus group. Ide besar bisa saja muncul dari orang biasa saja yang tak pernah diberi predikat “orang kreatif”. Bodoh dan pintar adalah rlatif salah satu belajar adalah bertanya.

BAB 13
EKSEKUSI KONSEP KREATIF

13.1 Untuk Iklan Media Cetak
a. Membuat Layout dan Artwork
                Setelah copywriter bersama art director menemukan konsep kreatif yang mereka anggap paling pas dan paling bagus untuk iklan produk yang sedang mereka garap, mereka selalu membuat layout yang berisi draft visual dan headline yang tepat sesuai konsep. Menulis bodycopy bisa belakangan, tapi mungkin juga si copywriter sekaligus membuat teks atau bodycopynya. Sejak saat inilah art director sudah harus memikirkan bagaimana eksekusinya. Apakah gambarnya akan dibuat dengan line drawing atau fotografi ataukah akan membeli slide yang bisa dibeli pada agen pembuat slide?
Setelah konsep kreatif, layout, dan headline nya disetujui klien, mulailah kita merancang finished artwork. Setelah foto untuk visual utama selesai dibuat, mulailah art director membuat art work dengan ukuran yang tepat sesuai layout nya. Untuk media cetak, ukurannya adalah ukuran kolom surat kabar atau majalah di mana iklan tersebut akan dimuat. Iklan juga bisa sama sekali tanpa visual. Iklan ini dalam bahasa inggris disebut all copy ad. Untuk iklan seperti ini, art director hanya bermain dengan typography dan tata letak. Art director tidak membuat gambar, melainkan mencari bentuk dan jenis huruf serta ukuran huruf yang tepat untuk iklan yang dibuatnya.
                Menggunakan orang sebagai model atau menggunakan karya cipta apa pn milik orang lain, termasuk lagu atau karya tulis, untuk dikomersialkan atau dipublikasikan dalam iklan harus terlebih dahulu meminta izin kepada orang atau piihak yang mempunyai hak atau pemiliknya. Kalau tidak, kita akan melanggar apa yang disebut “Hak Atas Kepemilikan Intelektual” (HAKI). Inilah yang dinamakan pembajakan atau plagiat.

b. Merancang Visual Utama (Main Visual)
                Visual utama dengan headline adalah penjabaran dari konsep kreatif. Dengan kata lain, visual utama adalah gambaran yang harus mengkomunikasikan konsep kreatif. Dalam membuat artwork, art director menata letak gambar (visual), headline, subheadline, bodycopy, product shot, baseline, dan sebagainya tepat seperti layout nya, karena layout itulah yang telah disetujui klien. Visual utama bisa saja hanya berupa gambar atau foto produk yang diiklankan atau seorang model (khususnya dalam iklan testimonial).model hanya merupakan endorser dan hanya dipakai apabila konsep kreatif menuntut nya demikian. Gambar untuk visual utama ini bisa berupa foto hitam putih, bisa juga foto bewarna, bisa juga gambar tangan. Foto bewarna harus dalam bentuk slide.
                Slide untuk iklan bewarna, sebelum dicetak harus melalui proses separasi warna. Hitungan hanya per sentimeter. Makin besar gambarnya makin besar pula biaya nya. Dalam proses separasi, warna dalam slide itu diurai menjadi empat unsure warna dasar, yaitu magenta, yellow, cyan, dan black atau key. Keempat warna ini dibuat terpisah dalam empat lembar bahan sejenis acetate yang transparan untuk dicetak. Bila ada unsure warna lain selain yang empat itu, warna lain tersebut harus dibuat dengan proses khusus, misalnya waran perak atau silver. Dalam proses separasi, warna-warna ini disebut special color.

c. Membuat Baseline
                setelah mencantumkan headline, visual, dan bodycopynya serta  ukuran sesuai ketentuan dari bagian media, jangan lupa mencantumkan oleh siapa pesan iklan itu disampaikan. Memang ada kalanya klien merasa tidak perlu mencantumkan nama perusahaannya. Dia merasa cukup dengan mencantumkan nama atau merek produk saja. Namun, adakah hal-hal khusus atau mandatory yang wajib digunakan sebagai identitas pengirim pesan tersebut? Merek atau brand sudah tentu harus disebutkan dalam headline atau bodycopy, bahkan dalam visualnya. Jika mau diulangi dalam baseline, boleh-boleh saja dan hal-hal ini biasanya dicantumkan dibagian paling bawah dari sebuah iklan. Bila ada logo atau slogan untuk produk atau perusahaan produsennya, di baseline inilah tempatnya. Baseline ini bisa diumpamakan tanda tangan atau signature dari sebuah iklan. Seperti halnya merek, logo, dan slogan ini biasanya sudah dibakukan oleh produsen dan tidak boleh diubah-ubah, baik bentuk, tipe huruf, warna dan letak-letaknya.

d. Mandatory
                mandataory dalam iklan adalah unsure-unsur yang harus selalu tampil dalam iklan dan tidak boleh diubah, misalnya seperti merek dan gambar produk, nama atau logo perusahaan aau prosuden, slogan, dan sejenisnya. Seperti iklan IBM, typeface nya harus Bodoni dan tidak boleh memakai missal nya tipe Helvetica, Garamond, atau yang lain. Oleh karena itu, dalam membuat iklan untuk produk-produk yang sudah menduinia, seperti IBM, coca cola, Mitsubishi, Mobile Oil, dan sebagainya, kita harus memperhatikan komunikasi pemasaran, khususnya periklanan, mandatories ini biasanya telah dibakukan oleh klien dalam buku panduan yang biasa disebut blue book.

e. Membuat Caption
                Caption adalah tulisan pendek yang merupakan catatan atau penjelasan singkat tentang gambar atau foto tamabahn (disamping visual utama). Visual utama biasanya tidak memerlukan caption, karena visual utama merupakan bagian integral dari headline. Jangan sekali-kali membuat atau menunjukkan gambar tambahan atau sisipan atau insert tanpa penjelasan atau caption, sebab dengan demikian informasi kita belum lengkap. Kecuali bila gambar itu sudah begitu jelas dan “bicara sendiri”.

f. Penggunaan Model
                Menggunakan model, khususnya selebriti atau public figure untuk sebuah iklan, harus hati-hati, teruatam dalam iklan testimonial, selain biayanya mahal, model bisa menjadi boomerang bagi kepercayaan konsumen terhadap produk. Atau orang ingat dengan model nya tapi lupa dengan produknya. Model juga bisa “membunuh” produk yang diiklankan. Figure yang saat ini mempunyai nama dan reputasi baik, suatu waktu bisa saja menjadi buronan polisi. Atau, justru orang tidak percaya bahwa model tersebut menggunakan produk yang diiklankan. Fungsi model hanyalah sebagai endorser bagi sebuah pesan iklan. Jangan lupakan factor believability.
                Dalam memilih model harus diperhatikan bagian mana dari tubuhnya yang akan ditonjolkan. Bila tangannya akan memegang produk dan diambil secara close up, telitilah tangan dan jari-jarinya. Kalau ada pose atau acting tertentu, khusunya untuk iklan televise, mintalah model itu berakting sesuai script yang kita buat. Hal-hal tersebut bisa kita lakukan pada waktu casti8ng, yaitu tahap pencarian dan pemilihan model, khususnya untuk iklan audio visual.

13.2 Untuk Iklan Radio
a. Merekam Script
                Pesan iklan dalam radio disampaikan melalui suara, yaitu suara orang, suara music, ataupun efek-efek suara lainnya yang biasa kita dengar sehari-hari. Script dirancang dan ditulis untuk direkam distudio rekaman. Peristilahan yang dipakai harus yang dipahami oleh operator studio rekaman.
                Scriptwriter harus terlebih dahulu membicarakan dengan operator studio rekaman, bagaimana script itu harus direkam, siapa pembawa suaranya yang cocok, sound effect apa yang dibutuhkan, dan music yang bagaimana yang akan menjadi latar belakang, dan sebagainya. Rekaman master untuk iklan radio biasanya dibuat dalam pita DAT (Digital Audio Tracks) agar mutu suaranya terjamin. Untuk copies yang akan dikirim ke stasiun-stasiun radio biasanya dalam pita kaset biasa. Sekarang bisa juga mempergunakannya compact disk(CD) untuk rekaman ini.
                Kemampuan memperdengarkan suara-suara inilah yang merupakan salah satu kekuatan media radio dibandingkan media cetak. Namun demikian, iklan radio tidak mudah untuk disimpan oleh sasaran atau konsumen seperti halnya iklan di media cetak. Lagipula pesan komunikasinya dibatasi oelh durasi.
                Karakteristik media elektronik adalah bahwa selain merupakan media informasi, juga merupakan media hiburan. Seorang scriptwriter terkenal di Amerika Serikat, Chuck Blore, dalam seminar Advertising Age 1982 di Chicago, member petunjuk sebagi berikut, “if you have something to say, say it nicely. If you have nothing to say….sing !” Artinya, bila ada sesuatu yang istimewa dimilki produk, katakanlah  dengan cara yang menarik. Bila tidak ada yang istimewa untuk dikatakan, nyanyikan saja atau buat saja lagu atau jingle.

b. Memilih Suara Orang (Voice Talent)
                Setiap orang mempunyai karakteristik suara yang berbeda dari segi artikulasi, pitch, maupun vibrasinya. Itu sebabnya tidak ada dua orang yang suaranya benar-benar sama. Volume dan speed dapat diatur, tapi ketiga hal tadi sulit atau tidak mungkin diatur. Kekurangan dalam artikulasi (misalnya orang”cadel”), pitch, maupun vibrasi akan lebih menonjol bila orang berbicara melalui pengeras suara. Kekurangan ini sedikit bisa dikurangi dengan alat syntheziser yang biasanya terdapat distudio rekaman.
                Jadi, dalam memilih suara orang pun harus teliti. Orang yang mempunyai maslah pernapasan lebih baik jangan dipakai untuk talent suara, khusunya untuk produk-produk yang canggih atau berkelas. Karakter suara juga penting untuk diperhatikan. Karakter suara ini hamper tidak ada hubungannya dengan penampilan dan usia.

c. Memilih Ilustrasi Musik dan SFX
                Musik dan SFX biasanya mampu meningkatkan memorability terhadap pesan iklan. Namun demikan, jangan sampai hal ini justru membuat pesan iklan malah “tenggelam”. Orang ingat musiknya namun lupa keistimewaan produknya. Selama music dan SFX mendukung dan mampu meningkatkan daya ingat orang terhadap iklannya, ilustrasi music dan SFX itu boleh dikatakn bagus, lebih-lebih kalau orang langsung mencari bahkan membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Untuk penggunaan music atau lagu dari library, kita harus berhati-hati. Periksa dulu apakah lagu itu sudah merupakan public property seperti kebanyakan lagu-lagu klasik ataukah masih ada pemegang hak ciptanya sehingga kita berkewajiban untuk meminta izin dan membayar royalty untuk penggunaan lagu tersebut kepada pemegang hak ciptanya.

13.3. Untuk Iklan Televisi
a. Memilih Production House (Rumah Produksi)
                 Dalam pembuatan layout untuk media cetak ataupun script untuk iklan radio, script atau storyboard untuk pembuatan iklan televise ini pun harus terlebih dahulu disetujui klien sebelum elangkah ketahap berikutnya. Konsep kreatif merupakan hal pertama yang harus disetujui klien. Khususnya untuk script radio atau televise, kita harus pandai-pandai menyajikannya. Sesudah klien setuju dengan konsep storyboard, barulah biro iklan meminta penawaran harga dari production house. Untuk bisa membuat penawaran harga, production house harus terlebih dahulu melihat dan mempelajari storyboardnya. Pemilihan production haouse haruslah dilakukan oleh orang yang membuat script atau storyboard ny, karena dialah yang menciptakan konsep kreatif dan dia pula yang memiliki imajinasi tentang bagaimana film itu harus dibuat. Untuk memilih production house dan film director sebaiknya kita minta dulu karya-karya mereka atau hasil shooting ynag pernah mereka lakukan. Kita bisa menilai kinerja mereka lewat showreel ini, asalkan showreel itu benar-benar kepunyaan mereka dan bukan pinjaman.

b. Pre-Production
                Storyboard harus didiskusikan dlam pertemuan dengan tim dari production house, terutama dengan film director. Pertemuan semacam ini disebut pre production meeting. Dalam pre-pro meeting, tim kreatif iklan menjelaskan secara rinci storyboard , khususnya konsep kreatifnya, sekaligus meminta film director untuk meminta komentar dan membuat shooting treatment, yaitu penjelasan secara teknis bagaimana film itu mau dibuat. Biasanya menulis treatment, film director juga menyertakan shooting board, yaitu penjelasan teknis frame by frame mengenai pelaksanaan shooting  yang akan dilakukannya. Dalam memberi penjelasan teknis, film director atau sutradara biasa menggunakan istilah-istilah sinematografis, seperti MS ( Medium Shot), LS (Long Shot), CU (Close Up), SCU (Super Close UP), TS (Tight Shot), Wide Angle, Aerial atau Chopper Shot, Freeze Frame, dan banyak lagi.

c. Production
                Tahap production adalah tahap diaman film itu dibuat, yaitu shooting itu sendiri, inilah bagian tugas yang sangat menarik bagi tim kreatif, sekalipun melelahkan, lebih-lebih bila shooting dilakukan di lokasi. Keberadaan wakil agency. Yaotu creative director, copywriter, dan/atau art director di lokasi atau studio adalah untuk mengantisipasi timbulnya masalah atau mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan konsep kreatif yang sering diajukan oleh film director atau cameramen.

d. Post Production
                Setelah selesai shooting, kita masuk kedalam tahap yang disebut post production. Bila shooting dibuat dalam film 35mm atau celluloid, maka sebelum dilakukan penyuntingan, film negatifnya harus diproses dulu dilabolatorium film. Film hasil hooting pertama harus dipindahkan dulu ke tape untuk dapat dikerjakan dikomputer telecine untuk color grading. Editing yang pertama ini disebut offline editing yang pada dasarnya hanya memilih dan menyusun gambar-gambar hasil shooting sesuai dengan ukuran storyboard, serta rekayasa sederhana dan penyesuaian warna pada gambar hasil shooting. Jenis computer yang biasa dipakai untuk offline editing adalah avid computer. Sedangkan untuk online editing, yaitu untuk merekayasa gambar, ada bermacam-macam. Kita bisa memilihnya sesuai keperluan atau jenis film yang kita buat.

e. Tahap Akhir (Finishing)
                Setelah online editing berarti selesai pula seluruh pekerjaan. Tugas terakhir adalah membuat master atau broadcast copy yang biasanya dibuat dalam pita digital yang disebut betacam SP. Rekaman dalam Betacam SP inilah yang akan dikirikam ke stasiun-stasiun televise untuk ditayangkan. Jumlah maste rynag dibuat tentunya harus sesuai dengan jumlah stasiun televise dimana film itu akan ditayangkan. Untuk dokumentasi atau presentasi yang dapat dilihat melalui video player biasa, kita bisa membuat copy dalam format VHS, atau dalam VCD untuk di playback melalui CD player. Untuk iklan-iklan obat dan vitamin, storyboard yang sudah dibuat oleh biro iklan dan disetujui kliennya, masih harus diajukan dan disetujui oleh Direktorat Jendral POM, Departemen Kesehatan. Screening Dirjen POM ini tidak selalu berkaitan dengan kosnep kreatifnya, padahal itu budan bidangnya. Namun demikianlah kenyataannya!



Judul Buku 2 :
COPYWRITING
Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan

Pengarang : Agus Trijanto

BAB 1
Copywriting Bagian dari Iklan
                Iklan sering disebut sebagai sebuah usaha agar barang yang diperjualbelikan laku keras. Padahal sesungguhnya iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan mempromosikan produk dan jasa kepada seorang atau pembeli potensial, mempengaruhi dan memenangkan pendapat publik untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.

                Iklan adalah sebuah tanggung jawab dalam proses penjualan dan pemasaran. Bentuknya bisa tulisan, gambar, film, atau gabungan unsur-unsur tersebut. Pada tulisan itulah kemudian dikenal dengan istilah COPYWRITING.

                Satu hal yang paling mendasar dan menjjadi sendi dalam dunia periklanan adalah bahwa setiap karya iklan harus bersadarkan pada INTI PERIKLANAN itu sendiri. Secara spesifik, inti periklanan berkaitan erat dengan keahlian-keahlian khusus yang menyertainya yaitu kreativitas-kreativitas.
- kreativitas untuk menarik perhatian
- kreativitas untuk memenangkan perhatian khalayak
- kreativitas untuk membangkitkan minat yang berlanjut pada tindakan konsumen
- kreativitas untuk pemilihan, penggunaan media-media yang paling efektif dari segi biaya.

                Kreativitas ini mendorong terciptanya sebuah iklan ; kreativitas dalam copywriting, kreativitas untuk desainnya, hingga kreativitas bagi eksekusi karya kreatifnya. Interaksi integrasi dan harmonisasi menjadi kewajian dalam penciptaan sebuah iklan. Secara umum, setiap iklan harus memenuhi kriteria :
1. Benar : pesan yang disampaikan tidak boleh ada unsur berbohong.
2. Bertanggung jawab : pengusaha iklan harus selalu siap menghadapi tuntutan jika yang diiklankan ternyata menimbulkan kerugian bagi penggunanya.
3. Sesuai selera dan kesusilaan : iklan harus akrab dengan etika dan susila yang berkembang ditengah masyarakat.
4. Iklan umpan : iklan harus sesuai antara yang diiklankan dengan harga yang tertera.
5. Garansi dan Jaminan : kualitas produk harus dapat dibuktikan dan memang teruji.
6. Harga murah : iklan tidak boleh sembarangan menyatakan discount tanpa ada pertanggungjawaban atas data yang dimaksudkan yang bisa disebut sebagai tindak penipuan.
7. Mutu palsu : iklan tidak boleh menjanjikan kualitas, namun sebenarrnya mutunya tidak sepadan dengan yang diinformasikan.
8. Testimonial : kesaksian, bahwa jika menggunakan saksi maka saksi tesebut harus benar-benar berkompeten dan membuat pernyataan yang jujur adanya.

                Dengan mencermati kriteria umum dan pengertian mendasar tentang iklan, maka copywriting akan berjalan beriringan dan saling mendukung komponen iklan lainnya, seperti visual, fotografi, layout, pewarnaan, komposisi garis, dan pertimbangan marketing maupun penempatan media.

Bab 2
Materi Copywriting 

Materi copywriting merujuk pada arti, pengertian, definisi, dan tujuan. Materi copywriting menentukan kualitas copy dan efektivitasnya terhadap produk dan jasa yang ditawarkan.

A.      Arti Copywriting
                sebagai komponen iklan, maka copywriting harus merujuk pada Asas-asa umum, Penerapan Umum, dan Penerapan Khusus dari Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, yaitu :
- Harus jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
- Tidak boleh menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara, agama, susila, adat, budaya, suku, dan golongan.
- Harus dijiwai oleh asas persaingan yang sehat.

                Copywriting adalah jembatan penghubung antara calon konsumen dengan perbuatan membeli. Prinsip dasar copywriting diartikan sebagai rangkaian kata dalam iklan yang harus mampu mempengaruhi setiap calon konsumen. Copywriting dituntut mampu menggugah, menarik, memindahkan, mengidentifikasi, menggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan nilai komparatif kepada khalayak, artinya struktur bagan kata dalam copywriting harus :
- Menggugah ; mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
- Informatif : kata-katanya harus jelas, bersahabat, rinci, dan komunikatif, tidak bertele-tele, apalagi sampai mengabaikan durai penayangan.
- Persuasif : rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman, senang, dan tenteram.
- Bertenaga gerak : komposisi kata-katanya membimbing konsumen untuk menghargai waktu selama masa penawaran/ masa promosi berlangsung.
- Memiliki Penyelesaian akhir : kata-kata yang disusun harus membantu konsumen mendapatkan barang dan jasa secepat dan semudah mungkin.

                Dalam kamus bahasa Inggris Jon M.Echols dan Hassan Shadily, copywriting tidak diterjemahkan khusus, melainkan hanya copy (salinan, tembusan, turunan, kopi) sehingga terjemahan bebas gramatik copywriting adalah salinan naskah. Arti copywritig secara ringkas adalah karya tulis atau salinan copywriter (penulis naskah advertising). Tulisan copywriting ini sangat kreatif karena kata-kata yang dipakai kaya akan olahan sehingga keajaiban makna tercipta. 

                Copywriting merupakan karya copywriter yang berdiri sederajat dalam jajaran tim kreatif bersama art director dan desainer. Objek copywriting adalah mengolah data dan menggunakan strategi kreatif periklanan yang mengadu pada hakikat produk/jasa yang hendak diiklankan, serta benar-benar mempertimbangkan keadaan :
-pasar
-konsumen
-kondisi
-persaingan

                Yang diinginkan dari sebuah naskah copywriting adalah keberhasilan mencapai tujuan pesan penjualan ; keuntungan dan kekuatan citra/ corporate image. Untuk mencapai maksud tersebut tidak boleh tidak pengemasan copywriting harus bersandarkan pada strategi periklanan yang baku agar terhindar dari kedangkalan makna yang tidak melekat erat di benak target audience.

B.      Pengertian Copywriting
                Franks Jefkins memberikan pengertian terhadap copywriting sebagai tulisan karya copywriter dalam bentuk karangan-karangan iklan yang dibuat semenarik mungkin. Pengertian opywriting lainnya adalah tulisan dengan aneka gaya dan pendekatan yang dihasilkan dengan cara kerja keras melalui perencanaan dan kerja sama dengan klien, staf legal, account executive, peneliti, dan direktur seni.

                Copywriting diartikan sebagai kata-kata yang terangkum dalam kalimat yang membangun kekuatan headline dan pesan dari suatu iklan. Saya sendiri cenderung mengartikan copywriting sebagai naskah iklan yang menggabungkan kerja intelektual dan seni agar pesan penjualan terpenuhi. Keberanian mengharmonisasikan antara kerja intelektual yang menitikberatkan pada aspek-aspek ilmiah dan realistis dengan sisi-sisi emosional dalam seni yang menitikberatkan pada kepercayaan dan kepuasan, dikerjakan dengan seksama dan teliti, sehingga kedua pertimbangan tersebut membentuk kognisi baru terhadap produk/jasa yang diiklankan.

                Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan , bahwa :
a.       Pengertian copywriting selalu mengarah ke kegiatan beriklan
b.      Copywriting identik dengan kemampuan membuat dan menghasilkan tulisan/teks untuk kepentingan beriklan
c.       Posisi copywriting sangat penting dalam proses eksekusi sebuah karya iklan karena didalam teks lah gambaran mengenai bentuk arahan, dan target yang akan dicapai dapat disimak.
d.      Bentuk naskah copywriting selalu memiliki kedalaman makna, baik harfiah maupun psikologis.
e.      Copywriting mengenal perpaduan gaya berbahasa faktual dengan imajinasi yang dalam banyak hal membedakan dengan aneka jenis tulisan lainnya dan memberikan nilai lebih kepadanya.
f.        Pengertian copyriting di kalangan masyarakat umum cenderung dilihat dari aspek emosional, sementara aspek rasional sering menjadi nomor dua karena, copywriting identik ditujukan untuk mendekatkan aspek emosional antara produk/jasa penggunanya.
g.       Copywriting harus dilihat debagai karya yang bertanggung jawab, artinya benar-benar suatu tindakan pidana jika komposisi kata yang dirangkai berbanding terbalik dengan realitas dan kondisi rill barang/jasa yang ditawarkan.
h.      Calon konsumen sangat mudah dibuai oleh kata-kata menenteramkan dari copywriting.
                Copywriting yang berhasil adalah copywriting yang paling mudah diingat oleh masyarakat, atau jika beruntung menjadi trade mark dalam krama dan tata cara periklanan Indonesia. Copywriting yang ideal harus mampu memberikan pengertian kepada target audience dengan jumlah kata yang ringkas tapi efektif, dan pesan penjualannya segera/tidak diombang-ambing oleh anak-anak kalimat.
                Copywriting yang ideal adalah yang mendukung tampilan sebuah iklan dengan berpedoman pada Tata Krama dan Tata Cara periklanan Indonesia (TKTCPI), yakni :
1.       Jujur
2.       Bertanggung jawab
3.       Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku
4.       Sesuai dengan etika profesi

C.      Definisi Copywriting
                Copywriting  adalah seni penulisan pesan yang paling persuasif dan kuat, yang dilatarbelakangi kewiraniagaan melalui media cetak. Tulisan tersebut harus mampu menarik perhatian , ketertarikan, keinginan, keyakinan, dan tindakan, jika gagal, maka hancur sudah pesan penjualan yang dikehendaki. Kreatif seutuhnya menuntut kemungkinan-kemungkinan menggunakan kata yang lain yang justru merupakan kunci keberhasilan sebuah pesan penjualan. Misalnya : “ saya terbiasa menggosok gigi begitu selesai makan!” iklan ini diperuntukan bagi kelompok pekerja.

                Copywriting menggabungkan semua elemen target audience. Namun, biasanya target audience yang menjadi prioritas nomor satu yang cenderung memperoleh porsi yang besar dalam sebuah tampilan iklan. Karena kewajiban seorang copywriting terhadap calon konsumen adalah menciptakan ketertarikan, menarik perhatian, mendorong keinginan, membentuk keyakinan,dan tindakan membeli.

                Copywriting didefinisikan sebagai rangkaian kalimat berisi pesan penjualan yang harus mampu menimbulkan ketertarikan. Untuk menciptakan ketertarikan tersebt, maka upaya membangun image tentang produk dan jasa yang ditawarkan harus dapat diwakili oleh sejumlah kata, dan sudah semestinya mendorong calon konsumen ke perbuatan yang diinginkan yakni membeli/mengkonsumsi/menggunakan.

                Jika hasil research memastikan bahwa audience yang sudah jelas yaitu perusahaan sebagai konsumen terbanyak dibandingan individu, maka konteks kata dan kalimat yang digunakan harus dapat dimengerti oleh konsumen. Seorang copywriter tidak boleh dan tidak dapat bekerja sendirian dalam menciptakan ketertarikan pada copywritingnya. Ia harus bekerja  sama dengan tim marketing, art didrector, dan desainer yang diaplikasikan pada saat brain storming. Untuk mengetahui bahwa sebuah produk memiliki karakteristik dan pangsa pasar tertentu, maka penelitian sesederhana apapun sangat dibutuhkan oleh copywriter guna membentuk imajinasi.

                Agar copywriting yang dibuat mampu merealisasikan ketertarikan pembaca ke perilaku membeli, maka ada beberapa rumus baku, yakni :
-          Kata-kata yang digunakan harus bersifat menyegarkan
-          Kata-kata yang digunakan harus menarik perhatian
-          Kata-kata yang digunakan harus membangun image positif
-          Kata-kata yang digunaan harus efektif dan efisien
                Tujuan copywriting yang utama adalah membentuk perilaku membeli. Karena  copywriting adalah materi teks periklanan yang mempunyai andil berarti dalam penciptaan karya iklan, serta kaya akan pesan-pesan penjualan, maka sejak mula diciptakan, tujuan copywriting adalah untuk mengungkapkan/menyampaikan segala hal yang tersirat sekaligus yang tersurat.
                Tujuan penggunaan copywriting dalam sebuah iklan adalah terpenuhinya pesan penjualan. Pengertian ini diartikan sebagai kemampuan menerjemahkan atau disebut bahasa produk saja. Namun, zaman terus berputar, tidak semata-mata bertugas menjabarkan produk melainkan harus memenuhi kriteria sebagai bahasa media. Komposisi copywriting sesungguhnya harus sejalan dan sesuai dengan ketentuan, perintah, konsep dasar, persepsi, prinsip, dan pendapat khalayak. Hal ini merupakan konsekuensi bahwa dalam hubungan sosial, penempatan iklan harus dikomunikasikan sedemikan rupa sehingga masyarakat bisa menerimanya dengan baik, dan copywriting yang menggiring iklan dapat diterima tanpa keluhan.

BAB 3
Sumber Kreatif Copywriting

                Kreativitas adalah adonan dasar yang menjadi senjata utama dalam pembuatan copywriting. Krativitas memegang peranan penting bagi seorang copywriter dalam merangkai kata-kata adalah 100% benar. Dengan kreativitasnya, seorang copywriter dapat menggunakan nalar dan emosinya, menggabungkan pdanan dan diksi yang tepat sehingga suatu barang atau jasa yang semula tampak biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Hal ini disebabkan oleh beragam tuntutan terhadap suatu uaya promosi agar sebuah iklan dapat sukses besar dipasaran.

A.      Kreativitas sebagai Modal Dasar
Read Bunzel dalam Guidelines for Radio Copywriting menyatakan bahwa :
1. Setiap orang sebenarnya kreatif.
2. kreativitas sma sekali bukan barang baru.
3. lahirnya sebuah kreativitas berganting pada 3 hal :
    -bagaimana seseorang mendidik dirinya sendiri.
    -persepsi seseorang terhadap dunia.
    -kemampuan seseorang mencarikan pengalaman diri
4. pentingnya kemampuan mengatur waktu sebab diseluruh  dunia, 1 jam sama dengan 60 menit. Artinya setiap orang mempunyai kemampuan ynag sama dalam mengelola 60 menit tersebut untuk menghasilkan sebuah karya penuh kreativitas.
5. diperlukan kemampuan mengingat dan mengkomunikasikan ide.
6. biasakan menulis segera segala yang tengah berkecamuk di kepala dan dihati dalam bentuk tulisan.
7. selalu ada waktu untuk menulis tulisan yang kreatif.

                Untuk memperoleh sumber kreatif hanya bisa dilakukan oleh kelompok orang kreatif. Sifat-sifat yang membentuk karakteristik yang khusus orang-orang kreatif adalah:
- Curious atau dorongan untuk mencari tahu.
- Agent of change or development atau agen perubahan. Orang-orang kreatif selalu menciptakan sesuatu hal yang membuka mata khalayak. Idenya orisinil karena ia selalu mengikuti setiap peristiwa yang berkembang dimasyarakat.
- Open Mind atau bersikap terbuka. Seoang yang kreatif selalu dapat beradaptasi terhadap lingkungan dan sangat peduli terhadap perkembangan yang terjadi di masyarakat.
- Question and Answer atau keinginan untuk bertanya dan menjawab. Yaitu sikap yang tidak pernah bisa diam. Seorang yang kreatif tidak akan pernah puas dengan satu pertanyaan satu jawaban. Selalu dikembangkan sikap mencari alternatif dan solusi.

B.      Sumber Kreativitas

                Secara garis besar, sumber kreatif copywriting dapat dibedakan atas:
- Sumber  faktual – produk, yakni membuat copywiting berdasarkan data-data baku yang tidak akan beubah-ubah.
Sumber faktual – produk merupakan sumber kreatif bagi pembentukan copywriting. Kemampuan mengolah data primer dan sekunder tentang produk, jasa dan klien memegang peranan penting turut menentukan gaya copywriting yang akan ditampilkan. Umumnya, keunggulan teknis akan diutamakan karena sudut pandang yang digunakan adalah kehandalan, keutamaan, dan kekuatan utama. 

- Sumber imajinatif – image/citra, yakni mengeksplorasikan aspek emosional dan image yang melekat pada produk dan jasa yang ditawarkan kepada target audience, sehingga diharapkan pemirsa bidikan mendapatkan kebanggaan dan prestisius.
Sumber imaajinatif – image/citra, yakni menjadikan imajinasi sebagai karya yang disukai oleh konsumen. Nilai rasa dan selera menjadi sisi yang harus diekspos maksimal dalam susunan kata yang memperkuat kedudukan copywriting.

                Dalam penyusunan copywriting baik dengan mengambil sumber faktual maupun imajinatif, memaksimalkan kekuatan produk atau mengangkat aspek emosional, keduanya tidak akan pernah bisa diwujudkan tanpa adanya tim kreatif yang solid. Salah satu tradisi agar terciptanya copywriting yang lengkap dan layak adalah penyussunan Creative Brief atau Pertimbangan Kreatif. Posisi Creative Brief sangat penting bahkan biasanya copywriter, desainer, art director, dan marketing terlibatt langsung dalam proses penyusunannya. Dari Creative Brief inilah akan tergambar bagaimana sebuah karya kreatif iklan akan diciptakan.

                Tahap penerapan copywriting ke dalam karya iklan adalah :
- Message, yaitu menyampaikan pesan bahwa copywriting pada sebuah iklan adalah perwujudan nyata dalam menyampaikan pesan-pesan penjualan, termasuk menginformasikan segala keunggulan produk/jasa secara layak, serta menggunakan kata-kata yang berorientasi pada kenyataan.
- Consideration aspects, yakni aspek pertimbangan terhadap media. Copywriting harus memperhatikan benar dimedia mana ia akan diterapkan karena tipikal setiap media komunikasi memiliki sifat kekhususan. Dengan demikian, gaya dan struktur bahasa yang diciptakan tidak akan sembarangan, melainkan senantiasa promotif.
- Concept idea, yaitu kemampuan menerjemahkan ide kreatif ke dalam bahasa copywriting.
- Copyplatform yaitu sendi atau kerangka dasar suatu copywriting akan dibentuk, yang mencakup copy style, copy elements, headline, sub headline, body copy, slogan tag, supporting elements. 

                Setelah creative brief disusun melalui brain stroming, maka copywriter telah mempunyai pegangan penting sebagai bekal dalam menciptakan copywriting sehingga manakala proses penciptaan copy sedang berlangsung, seorang copywriter tetap akan dituntun oleh rambu-rambu yang tertera dalam creative brief.

BAB 4
Gaya dan Jenis Kata

                seringkas apapun sebuah kalimat padaa copywriting, ia harus mempunyai subjek dan predikat. Tanpa subjek dan predikat, gugur sudah kekuatan copywriting. Pengertian subjek dan predikat ini pun tidak boleh diartikan kaku seperti sedang mempelajari tata bahasa, karena materi teks periklanan sangat bergantung di media mana ia akan diterapkan. Gaya dan jenis kata iklan di media cetak koran tertentu tidak dapat disamakan dengan teks iklan diradio. Sebab koran mementingkan mata, sementara radio mementingkan telinga.

                Gaya dan jenis kata sering menjadi pertimbangan mendasar dalam penyusunan copywriting yang lengkap. Sebab dari pijakan inilah penentuan gaya bahasa dan rumus memilih kata segera diberlakukan. Artinya, terbuka peluang menggunakan beragam pendekatan untuk mengejawantahkan maksud dan tujuan kata-kata tersebut.

Efektivitas kata
        Sebuah iklan adalah karya kreatif kolektif. Teks memiliki komitmen bersama desain, layout, jenis huruf, visual dan media. Agak sulit dibenarkan jika dikatakan teks lah yang memperjelas maksud iklan kepada klien. Seluruhnya memiliki andil. Dengan demikian, jika masing-masing pihak menempatkan dengan benar kedudukan dan fungsinya, maka efektivitas iklan akan tercapai. Akibatnya, efektivitas kata menjadi sebuah keharusan.
Penggunaan kata-kata yang efektiif dipengaruhi oleh faktor budaya. Iklim budaya barat yang terbuka dan to the point membentuk pola perkataan dalam copywriting yang cenderung singkat apa adanya. Berbeda dengan iklim budaya Indonesia yang berputar-putar sebelum ke tujuan inti, penuh simbolisasi makna, dan lebih banyak mengobrol daripada membaca atau menulis.

        Di dunia advertising, faktor utama yang turut menentukan penggunaan gaya dan jenis kata adalah kreativitas yang dituangkan dalam materi Creative Brief karena dari sinilah sandaran paling penting dalam menciptakan copywriting. Cara alternatif gaya dan jenis kata copywriting yang dimaksud adalah :
Eksploratif, yaitu mengeksplorasi/mengulas dengan tajam hakikat produk dan jasa dengan kata-kata yang akurat. Kata-kata yang digunakan tidak boleh bermakna ganda, harus bermakna tunggal.
- Naratif, yaitu berbentuk cerita (narasi), menguraikan produk/jasa yang diiklankan dalam suasana bercerita. Gaya bahasa dibuat semenarik mungkin. Pilihan katanya mengandung unsur imajinasi dan membuat dengan tetap mengedepankan kebenaran dan fakta.
- Argumentatif atau pendapat yang isinya mempengaruhi audience secara jelas dan nyata, tanpa tedeng aling-aling. Gaya dan jenis kata yang digunakan jelas-jelas menyerang kompetitor atau mengukuhkan dan mengedepankan kelebihan produk sendiri agar target audience terpengaruh dan membenarkan informasi yang disampaikan.
- Retoris, yaitu mengungkapkan kebenaran sejujurnya tanpa mengharapkan jawaban atau komentar karena sejak awal diproyeksikan agar tidak ada bantahan terhadapnya. Gaya dan jenis katanya sebenarnya lumrah, namun kesan yang ditimbulkannya harus mampu diiyakan/diamini setiap orang yang membacanya.
- Informatif, yaitu menginformasikan secara mendetail tentang produk/jasa yang ditawarkan. Sejumlah data yang menunjang disampaikan komunikatif dan menghindari news style meski hakekatnya memang informasi juga. Hasilnya, Copywriting yang berisi pesan penjualan dimana target audience merasa sangat terbantu dengan iklan tersebut.

        Kreativitas akan menggiring penulisnya ke pembentukkan kalimat yang menurutnya paling efektif dalam menyampaikan pesan-pesan penjualan. Kreativitas juga yang akan menciptakan beragam bentuk penulisan naskah iklan yang sangat variatif dengan tetap menyadari bahwa hakikat copywriting adalah mareti naskah yang sarat dengan pesan-pesan penjualan. Target audience harus diarahkan ke perilaku membeli, menggunakan, atau beralih ke produk/jasa yang diiklankan.

        Seorang penulis naskah iklan harus mampu menciptakan aransemen kata yang menarik, apakah menggabungkan berbagai gaya dan jenis kata, atau cukup salah satu saja. Khusus pada iklan-iklan tertentu, penggunaan kata yang minim justru mempopulerkan produk/jasa yang ditawarkan. Hanya saja syaratnya cukup berat yaitu positioning produk/jasa yang ditawarkan kepada target audienceharus sudah melekat sangat kuat dengan  mutu yang sudah tidak perlu ditanyakan kembali.

        Untuk memadupadankan komposisi jenis dan gaya kata maka harus mementingkan stopping power, yaitu wajib memaksa khalayak sasaran tertarik untuk membaca pesan yang ingin disampaikan dengan jalan menciptakan/merekayasa secara kreatif dan provokatif :
- Headline
- Visualisasi
- Tipografi
- logo/Tagline

        Proses memilih, menyusun, dan menciptakan copywriting melalui jenis dan gaya suatu kata oleh copywriter tidak terlepas dari kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki pebulis naskah iklan. Seorang copywriter harus memposisikan diri sebagai bagian dari tim kreatif di perusahaan tempatnya bekerja, mau bekerja sama dengan semua departemen , dan tanggap terhadap situasi dan kondisi bisnis periklanan yang tengah terjadi. Seorang copywriter harus aktif menggali beragam sumber ide kreatif bagi kepentingan penyusunan naskah iklan dengan bersikap terbuka terhadap perkembangan bisnis periklanan, bisa dari sudut markeeting, media, desain, visual, tipografi, atau art secara keseluruhan.

        Dengan demikian, ketika proses kreatif menciptakan copy berlangsung, jenis dan gaya kata yang digunakannya akan sesuai dengan medan media tempatnya akan dikomposisikan kelak.
BAB 5
Penafsiran Copywriting

                Agar copywriting yang diciptakan membuat target audience memiliki suatu interprestasi sesuai yang diharapkan, maka sangat penting bagi seorang copywriter untuk memperkirakan tahapan-tahapan penulisan dan efeknya kepada pirsawan bidikan yaitu dengan menggunakan metode Piramid Copywriter, yang meliputi :
Tingkat pertama (Attention), yakni menilai struktur bangun kata dalam copywriting sebagai format fundamental yang bertendensi menstimulus serta menciptakan persepsi baru di benak pirsawan bidikan.
- Tingkat kedua (Interest), yaitu proses menciptakan ketertarikan dengan jalan mencermati psikologis audience.kata-kata yang digunakan harus memberikan interpretasi berupa keyakinan penuh tentang adanya jaminan nilai guna atas produk/jasa yang diiklankan.
- Tingkat ketiga (Credibility), yakni kredibilitas atau kepercayaan sebagai sesuatu yang sering dan wajar dipertanyakan oleh konsumen karena tingkat pemahaman konsumen dalam mengartikan iklan beragam.
- Tingkat keempat (Desire),
yaitu dorongan yang menjadikan pemirsa bidikan memiliki rasa untuk bertindak sesuai tujuan iklan.
- Tingkat kelima (Action), yaitu langkah akhir berupa tindakan nyata seperti membeli, menggunakan, dan atau beralih ke produk.
Copywriting Kreatif

                Sumber  terbesar kesalahan beriklan, yakni timbulnya miss-interpretation terhadap naskah copywriting karena kesalahan startegi. Salah satu penyebabnya adalah miss-communication antara agensi periklanan dengan klien. Setiap klien memiliki area of comfort, akseptabilitas, dan kepedulian kultural. Ketiga faktor inilah yang membentuk perilaku berbisnis klien sementara agensi periklanan seringkali tidak memberikan porsi yang cukup untuk memahami cara pengelolaan berbisnis klien. Akibatnya adalah gagalnya membangun saling pemahaman di antara kedua belah pihak yang ujung-ujungnya tampak jelas dari iklan yang dihasilkan.
                Iklan yang baik adalah iklan yang :
- tidak membohongi masyarakat
- menggerakkan emosi yang positif
- meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencoba produk
- tidak melanggar kode etik periklanan dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen

               perbedaan penafsiran oleh target audience dalam menafsirkan iklan disebabkan oleh faktor-faktor :
- pengetahuan yang terbatas mengenai produk/jasa yang dipromosikan
- latar belakang (pendidikan, budaya, agama, paham politik, dan sebagainya)
- tingkat kebutuhan yang berbeda
- tingkat apresiasi terhadp karya seni yang beraneka ragam
- penggunaan sudut pandang
- strategi beriklan yang tepat berdasarkan pengetahuan tentang produk, sasaran pemasaran, penelitian tentang konsumen, dan pikiran konseptual
- waktu, media , dan jam tayang sebuah iklan yang membuka kesempatan kepada pirsawan yang bukan target audience turut menilai.

BAB 6
Pembagian Copywriting

Pembagian copywriting berdasarkan media
                Copywriting merupakan tulisan berkarakter. Copywriting bersifat fleksibel dan adaptif. Bahasa dan kata yang digunakan di media elektronik tentu berbeda dengan bahasa media cetak. Secara umum, terdapat dua media promosi cetak dan elektronik. Yang pertama memfokuskan pada ketajaman mata (visual), dan yang kedua menggabungkan kekuatan mata dan telinga.
                Copywriting yang menekankan pada mata seperti media cetak harus memiliki eyes catcher yang kuat, sementara media audio harus menguras habis kekuatan ears catcher, dan audio visual jelas memerlukan perhatian eyes dan ears catcher. Kata-kata dalam copywriting harus efisien dan lugas dimanapun media promonya.

A.      Above The Line/Media Lini Atas

                Para praktisi periklanan membagi media iklan ke dalam 2 bagian ;
- Media Lini Atas atau Above The Line, yakni kelompok media promo yang memerlukan luar ruang, seperti media cetak surat kabar, radio, televisi, video, dan sebagainya.
- Media Lini Bawah atau Below, yakni kelompok media promo yang tidak memerlukan media luar ruang, seperti barang-barang cetakan (brosur, flier, company profile, dll).

                Karakteristik media lini atas terutama dikuasai media-media :
- Pers, media promosi sejumlah iklan diubah dalam bentuk advertorial, maupun display.
- Radio, media auditif yang berjiwa atraktif. Untuk menghasilkan naskah iklan radio, seorang copywriterradio harus memiliki klasifikasi sebagai orang yang :
1. Sangat mencintai dunia kata
2. Gemar mengamati sesuau dengan cermat
3. Kreatif
4. Lentur dan luwes dalam bekerja dan bergaul
5. Bertanggung jawab total terhadap isi dan struktur naskah

                Penulisan naskah iklan diradio harus sepadan dengan sifat dan karakter khas media radio. Menurut McLeish dalam karyanya The Technique of Radio Production- A Manual For Broadcasters keunggulan radio dibandingan media promo lainnya :
1. Radio adalah theater of mind, mencipta imajinasi
2. Radio adalah media yang langsung menyentuh aspek pribadi
3. Radio adalah media tercepat
4. Radio adalah media yang tidak mengenal batas geografis
5. Radio adalah media yang relatif sederhana untuk parameter kualitas.
6. Radio adalah medium yang paling murah
7. Radio adalah media yang memiliki kesementaraan alami atau transient nature, yakni memiliki kemampuan mengulangi informasi.
8. Radio adalah media yang melatarbelakangi kehidupan dalam kondisi kehidupan yang bagaimanapun.
9. Radio adalah media selektif dengan beban terbesar pada kru
10. Radio adalah media tanpa ruang sisa
11. Radio adalah media berkepribadian yang manusiawi
12. Radio adalah media mendidik
13. Radio adalah media yang identik dengan musik
14. Radio adalah media yang memiliki kemampuan mengejutkan

5 prinsip menulis untuk radio :
- Menulis untuk BERBICARA, bukan membaca atau menatap
- Menulis sebagai bentuk KOMUNIKASI LANGSUNG
- Menulis dalam kerangka kreatif dari INDIVIDU KE INDIVIDU
- Menulis dengan Prinsip SEKALI UCAP, LANGSUNG DIMENGERTI
- Menulis dengan kesadaran bahwa hasil karyanya diwujudkan dalam bentuk SUARA

B.      Below The Line/Media Lini Bawah

                Media lini bawah sering dijadikan pilihan kegiatan berpromosi yang memerlukan gerak cepat dengan anggaran terbatas, terutama dalam meningatkan angka penjualan secara dramatik. Kelebihan media promo lini bawah dipilih banyak orang melainkan :
1. Efektivitas waktu dan kecepatan penyampaian informasi kepada target audience
2. Penguatan citra yang relatif tanggap dibenak konsumen
3. Nilai finansial yang dikeluarkan lebih ekonomis
4. Timbal balik dan reaksi target audience terhadap kegiatan berpromo melalui media bawah cukup menjanjikan.
5. Tenggang waktu pemanfaatan media lini bawah sangat fleksibel

                Beberapa contoh benda promo media lini bawah diartikan bebas sebagai berikut:
a. Brosur, informasi promo, biasanya dituangkan melalui selembar kertas, bisa pula lebih, yang berisi keterangan tentang produk/jasa yang ditawarkan secara ringkas dan jelas.
b. Flier adalah brosur dalam format yang lebih ringkas: ringkas dalam penggunaan kertas dan teks.
c. Direct mail/surat langsung adalah informasi langsung berupa surat yang disampaikan kerumah atau kantor sebagai kelompok audience yang dituju. Uniknya meskipun menggunakan kata ‘surat’, namun bentuk fisik surat tersebut dibuat sedemikian menariknya dengan kreativitas tinggi.
d. Company profile, yaitu gambaran umum mengenai diri suatu perusahaan yang hendak melakukan serangkaian promosi terpadu melalui sebuah buku. Format buku merupakan bentuk fisik yang paling sering dipakai oleh banyak perusahaan.  

                Copywriting yang mengiringi setiap usaha promo dan benda promo akan sangat bergantung pada spesifikasi audience yang dituju. Karena setiap kegiatan promo memiliki panga pasar tersendiri dan target audience yang tipikal. Maka pemilihan kata dan kalimat harus singkat dan jelas. Copywriting yang terdapat dalam brosur tidak dapat digunakan sepenuhnya untuk iklan radio.

                Pebedaan tersebut dapat diatasi. Hanya pada konsep kreatif yang sama saja sebuah karya iklan dapat diaplikasikan ke sejumlah media promosi. Jelaslah sekarang bahwa media menuntu copywriting yang sesuai dengan media itu sendiri, tempat dimana copywriting akan ditempatkan. Sudah menjadi tugas penulis naskah untuk menyampaikan kebenaran atas makna setiap kata dan kalimat sesuai aturan baku, dan membantu target audience mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkanny dengan perasaan yang nyaman dan puas, serta hasil yang nyata.

BAB 7
Berlatih Mencipta 

                Ketekunan merupakan kunci utama dalam mengasah kemampuan membuat copy. Kecintaan akan dunia kata dan mengkomposisikannya dalam bentuk aneka tulisan juga sangat mendukung keakuratan copywriting. Satu hal mendasar yang harus dipahami benar-benar oleh penulis naskah iklan bahwa dunia pekerjaanya adalah dunia kreatif. Ia tidak akan pernah dapat menciptakan copywriting  tanpa bekerjasama dengan orang lain. Desainer, art director, visualizer, marketing, dan media mempunyai peran yang vital dalam menghasilkan sebuah karya iklan, menyampaikannya kepada masyarakat melalui media-media dan mengakumulasi seluruh biaya produksi sedari proses hingga eksekusi merupakan bertangan pekerjaan yang tidak cukup satu kali selesai.

                Hal yang paling penting dalam dunia tulis menulis naskah adalah keberanian mengungkapkan ide kreatif yang orisinil dn lain daripada yang lain. Semua cetusan ide kreatif yang paling bagus sekalipun terjadi karena penggagasnya tidak segan-segan berinteraksi dengan pihak manapun, bahkan dengan pihak kompetitor, lawannya dan pengkritik hebatnya. Creative Brief sangat berperan dalam mengarahkan kru kreatif meneluran dan mengeksekusi karya iklan.

                Untuk membuat copywriting yang baik, mulailah berlatih membuat creative brief. Creative brief telah disinggung dan disusun dari berbagai penjuru aspek. Nantinya, lembar kreatif inilah yang akan dibabat habis-habisan oleh copywriter, desainer, art director, marketing, dan media dengan tujuan menghasilkan karya iklan yang baik.

                Guna efisiensi waktu, sering digunakan Creative Brief yang bersifat terbatas atau dalam bahasa sederhana sering dipakai istilah Lembar Kreatif yang ringkasm yaitu yang disusun oleh masing-masing anggota dalam sebuah tim kreatif. Pada eksekusi sesungguhnya, tim marketing akan berhubungan dengan klien tersebut guna mendapatkan sebanyak-banyaknya data awal, sementara tim kreatif juga dilibatkan secara kondisional.Target audience merupakan pihak yang harus dicermati seksama karena kepada mereka naskah iklan akan dikomunikasikan.

                Kepada konsumenlah copywriting ditujukan, kepada konsumenlah pesan penjualan tersebut harus diterimaa dengan baik. Padahal konsumen dipengaruhi oleh ;
1. Kekuatan sosial budaya
      a. Faktor Budaya
                - psikologis untuk cenderung bebas dari ketidakmampuan ekonomis
               - kecenderungan kepada antifungsionalis
               - kecenderungan reaksi melawan kompleksitas
      b. Faktor kelas sosial
      c. Faktor kelompok panutan
      d. Faktor keluarga
2. Kekuatan faktor Psikologis
                a. Pengalaman belajar
                b. Kepribadian
                c. Sikap keyakinan
                d. Konsep diri


BAB 8
Dunia Keajaiban Kata

                Tidak ada yang mengira, ‘kata’ meski hanya sebuah kalau dikemas dengan gaya, pilihan kata yang kreatif dan tepat akan sanggup mempengaruhi pikiran seseorang. Banyak praktisi periklanan menyatajan bahwa sehebat apapun kreativitas seseorang penulis naskah tidak akan sama berarti tanpa diiringi kemampuan bekerja sama dalam sebuah tim kreatif yang solid. Salah satu bukti yang paling mencolok diabaikannyawarning ini adalah timbulnya karya iklan yang salah arah, yang menimbulkan keresahan, sikap antipati target audience, dan yang paling fatal adalah ketidakpercayaan sama sekali kepada produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Dibutuhkan copywriting ekstra keras untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat yang goyah terhadap produk dan perusahaan sebagai produsen bahwa dimasa selanjutnya tidak ada lagi unsur babi didalamnya.

                Salah satu aspek paling penting dalam menciptakan keajaiban kata adalah menempatkan susunan copywriting secara benar. Tidak harus susunan copywriting diletakkan rapi berbaris. Bisa saja ditebarkan seperti butiran pasir yang dihembuskan angin sepanjang komposisi tayangan menggambarkan pemaknaan promo dan pesan penjualan. Apapun ragam kata yang digunakan dan komposisi artistik yang menyertainya, copywriting harus mengenal betul karakteristik konsumen yang hendak disasarnya karena kepada merekalah kata-kata yang dirangkai akan dipersembahkan.

                Menuju konsep ideal tersebut, copywriting pun harus mengena perilaku konsumen. Jika perilaku konsumen telah dapat dipahami, maka copywriting yang ringkas dan sederhana sudah cukup mampu memberikan hasil luar biasa yang membekas di benak konsumen. Ada beberapa hal yang sepatutnya diperhatikan para penulis naskah khususnyamenyagkut diri konsumen. Caranya adalah dengan mengetahui seperti apakah konsumen yang akan kita tuju, yaitu :
- Motif, berupa dorongan dari dalam yang menentukan perilaku membeli atau tidak
- Choice criteria, kumpulan motif yang menunjuk langsung ke produk/jasa yang diiklankan
- Brand comprehension, yaitu pemahaman konsumen terhadap merek barang yang akan dibeli.
- Attitude, memilih ke suatu merek dari beberapa merek yang disajikan kepadanya
- Intention, prediksi konsumen yang sangat dipengaruhi lingkungan dalam hal : kapan, dimana, dan bagaimana target audience bertindak terhadap suatu penawaran.
- Confidence, kepercayaan konsumen terhadap produk/jasa yang dipromosikan sehingga secara emosional dan rasional dapat berjalan beriringan.
- Statisfaction, yaitu sejauh mana produk/jaa mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

                Penulis naskah adalah orang yang menolong klien menjabarkan keinginan dan rencana-rencana promosi mereka dalam sejumlah kata. Modal dasar penulis naskah ketekunan dan tidak cepat puas. Soal ide kreatif ditolak klien atau diminta dikaji ulang merupakan peringatan bahwa strategi kreatif yang diajukan kurang berkenan dimata klien. Artinya, ada sisi yang tidak/belum ditangkap secara kreatif dalam proses mengeksekusi sebuah karya iklan. Keajaiban melalui kata-kata merupakan tipikal copywriting, dan penulis naskah sudah berada didalamnya begitu ia pertama kali menuangkan ide ke dalam coretan dan abstraksi di lembaran kertas manapun.
         

Karakteristik Media

Media pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa yaitu surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio, televisi, film, dan media online.

Perbedaan sifat antara media cetak dan media elektronik :
cetak
Elektronik/penyiaran
Radio
Televisi
  •    Proses pencetakan

  •   Proses pemancaran/Transmisi

           Proses Pemancaran/Transmisi
  •   Isi pesan tercetak, dapat dibaca dimana saja dan kapan saja

          Isi pesan audio, dapat didengar sekilas sewaktu ada siaran
            Isi pesan audiovisual, dapat dilihat dan didengar sekilas sewaktu ada siaran
  •   Isi pesan dapat dibaca berulang-ulang

           Tidak dapat diulang
            Tidak dapat diulang
  •  Hanya menyajikan peristiwa/pendapat yang telah terjadi

           Dapat  menyajikan peristiwa/pendapat yang sedang terjadi
           Dapat menyajikan peristiwa/pendapat yang sedang terjadi
  •    Tidak dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung (audio)

          Dapat menyajikan pendapat (audio) narasumber secara langsung /orisinil
           Dapat menyajikan pendapat (audiovisual) narasumber secara langsung /orisinil
  •     Penulisan dibatasi kolom dan halaman

           Penulisan dibatasi oleh detik, menit, dan jam
            Penulisan dibatasi oleh detik, menit, dan jam
  •  Makna berkala dibatasi oleh hari, minggu, bulan

            Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam
            Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam
  • Distribusi melalui transportasi darat/laut dan udara

            Distribusi melalui pemancara/transmisi
            Distribusi melalui pemancara/transmisi
  • Bahasa yang digunakan bahasa formal

            Bahasa yang digunakan bahasa formal dan non formal (bahasa tutur)
            Bahasa yang digunakan bahasa formal dan non formal (bahasa tutur)
  • Kalimat dapat panjang dan terperinci

  • Kalimat singkat, padat sederhana dan jelas.

            Kalimat singkat, padat sederhana dan jelas.

KELEBIHAN MEDIA ELEKTONIK, YAITU :
  •  Dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita kemasyarakat.
  •  media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita, khususnya pada media elektronik televisi.
  •  media elektronik menjangkau masyarakat secara luas
  •   dapat menyampaikan berita secara langsung dari tempat kejadian.
  • dapat menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa.
  • dapat dinikmati oleh semua orang, baik itu yang mengalami keterbelakangan mental.

KEKURANGAN MEDIA ELEKTRONIK, YAITU :
  • Dalam penyediaan berita pada media elektronik tidak dapat mengulang apa yang telah ditayangkan.
  • Biaya relatif tinggi.
  •  Hanya dapat dinikmati sebentar (pesan berlalu sangat cepat)
  •   Khalayak yang selektif (tidak setajam media lainnya kemungkinan menjangkau segmen tidak tepat karena pemborosan geografis).
  • Kesulitan teknis.
  • Tidak semua tempat dapat dicapai gelombang penyiaran televisi 
  • Tidak semua orang memiliki pesawat televisi melihat harganya yang relatif mahal
  • Cepat lewat, frekuensi tinggi
  • Tidak ada segmentasi pirsawan
  •  Keterangan dan pesan harus pendek
  • Produksi materi lama dan mahal 
  • Menjangkau permisa secara massal
  • Keterbatasan durasi dan materi
  • Pembuatan iklan relatif lama
  • Jika banyak repetisi, cenderung membosankan

 KELEBIHAN MEDIA CETAK, YAITU :
1. dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya.
2. dapat membuat orang yang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
3. biasa disimpan atau dicollect isi informasinya.
4. harganya lebih terjangkau maupun dalam distribusinya.
5. lebih mampu menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid.

 KEKURANGAN MEDIA CETAK, YAITU :
1. dari segi waktu media cetak lambat dalam memberikan informasi. Karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi pada masyarakat dan harus menunggu turun cetak.
2. media cetak hanya dapat berupa tulisan.
3. media cetak haya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
4. biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengireimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
5. Masa hidup yang singkat.
6. Resiko cetakan buruk dan kesalahan cetak.
7. Medium statis.
8. Medium pasif.
9. Membutuhkan minat baca dari konsumen.

Media cetak :
A.      Surat Kabar
surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder.
Fungsi utama media adalah :
·         To Inform (menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia)
·         To Comment (mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita)
·         To Provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media.

  Fungsi sekunder media adalah :
·         Untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat diperlukan untuk membantu kondisi-kondisi tertentu.
·         Memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian komik, kartun dan cerita-cerita khusus.
·         Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak.

Keberadaan surat kabar di Indonesia ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima periode yakni :
·         Zaman Belanda
·         Zaman Jepang
·         Zaman Kemerdekaan
·         Zaman Orde Lama
·         Zaman Orde Baru
·         Zaman Reformasi

Fungsi Surat Kabar :
·         Sebagai media Informasi
·         Sebagai media edukasi
·         Sebagai media hiburan
·         Sebagai media persuasif

Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surrat kabar, yaitu keingintahuan setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya. Karena, sebagian besar rubik surat kabar terdiri dari berbagai jenis berita. Namun demikian, fungsi hiburan surat kabar tidak terabaikan karena tersedianya rubrik artikel ringan, feature , rubrik cerita bergambar atau komik, serta cerita bersambung. Begitu pula dengan fingsinya mendidik dan mempengaruhi akan ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana, atau editorial dan rubrik opini. Fungsi pers, khususnya surat kabar pada perkembangannya bertambah, yakni sebagai alat kontrol sosial yang konstruktif.

Karakteristik  Surat Kabar :
a.       Publisitas
Penyebaran pada publik atau khalayak. Pesan dapat diterima sebanyak-banyaknya oleh khalayak yang tersebar di berbagai tempat, karena pesan tersebut penting untuk diketahui  umum, atau menarik bagi khalayak pada umumnya.
b.      Periodesitas
Menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan, atau dwi mingguan. Sifat periodesitas sangat penting dimiliki oleh media cetak khususnya surat kabar. Kebutuhan manusia akan informasi sama halnya dengan kebutuhan manusia akan makan, minum, dan pakaian. Setiap hari manusia selalu membutuhkan informasi. Selama ada kehidupan, selama itulah surat kabar terbit.
c.       Universalitas
Menunjuk pada kesemestaan isinya, yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia. Isi surat kabar meliputi seluruh aspsek kehidupan manusia, seperti masalah sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, keamanan, dan lain-lain. Lingkup kegiatannya bersifat lokal, regional, nasional, bahkan internasional.
d.      Aktualitas
“kini” dan “keadaan sebenarnya, kedua istilah tersebut erat kaitannya dengan berita, karena definisi berita adalah laporan tercepat mengenai fakta-fakta atau opini yang penting atau menarik minat, atau kedua-duanya bagi sejumlah besar orang. Laporan tercepat menunjuk pada “kekinian” atau terbaru dan masih hangat. Fakta dan peristiwa penting atau menarik tiap hari berganti dan perlu untuk dilaporkan, karena khalayak pun memerlukan informasi yang paling baru. Hal ini dilakukan oleh surat kabar, karena sebagian besar surat kabar memuat berbagai jenis berita.
e.      Terdokumentasikan
Dari berbgai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau artikel, dapat dipastikan ada beberapa diantaranya yang oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan atau dibuat kliping.

B.       KORAN 

Kelebihan :
·         Biasanya relatif tidak mahal.
·         Fleksibel
(lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar yang mempublikasikan (apakah lokal, regional ataukah nasional) berkaitan dengan khalayak yang dijadikan sasaran iklan)
·         Dapat dinikmati lebih lama.
·         Market coverage ; surat kabar mampu menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai cakupan wilayahnya.
·         Comparison shooping ; surat kabar sering digunakan sebagai bahan acuan atau referensi konsumen dalam membeli barang atau jasa.
·         Positive consumer attitude ; aktualitas informasi yang sampaikan digunakan juga sebagai acuan pembaca.

Kekurangan :
·         Mudah diabaikan.
·         Cepat basi.
·         Short life span ; meski jangkauannya luas dan massal serta dapat didokumentasikan, pembaca surat kabar hanya butuh waktu kurang lebih 15 menit hingga 30 menit untuk membacanya serta umumnya hanya sekali saja membacanya. Selain itu usia informasinya hanya 24 jam setelah itu sudah dianggap basi.
·         Clutter ; Jika isi dan tata letaknya kacau akan mempengaruhi pemaknaan dan pemahaman isi pesan iklan oleh pembacanya.
·         Limited coverage of certains group ; beberapa kelompok tertentu tidak bisa dijangkau oleh surat kabar, misal kelompok masyarakat menengah ke bawah atau masyarakat usia di bawah 15 tahun.
·         Products that don’t fit ; beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan menggunakan surat kabar karena memerlukan demonstrasi atau memerlukan pertimbangan tertentu. Contoh iklan BH atau iklan peralatan olah raga.
Dan Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek, artinya gangguan mekanis tinggi, sehingga informasi yang diterima tidak lengkap.

C.      Majalah 
Majalah merupakan media yang paling simpel organisasinya, relatif lebih mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah juga dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, dimana mereka dapat dengan leluasa dan luwes menentukan bentuk, jenis, sasaran, khaLayaknya.

Kelebihan :
·         Dapat dinikamti lebih lama (long life span)
·         Pembacaannya lebih selektif.
·         Dapat mengemukakan gambar yang menarik (Kualitas Visual).
·         Khalayak sasaran; salah satu keunggulan majalah jika dibandingkan dengan media lainnya adalah kemampuannya menjangkau segmen pasar tertentu
yang terspesialisasi.
·         Penerimaan khalayak; kemampuan mengangkat produk-produk yang
diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak sasaran terhadap prestige
majalah yang bersangkutan.

Kekurangan :
·         Biaya lebih relatif tinggi (mahal).
·         Fleksibilitasnya rendah (terbatas).
·         Distribusi
Banyak majalah yang peredarannya lambat sehingga hanya menumpuk di rak-rak toko. Ada juga majalah yang tidak memiliki jaringan distribusi yang tepat. Di beberapa daerah tertentu yang daya belinya tinggi namun sulit dijangkau, majalah sering tidak ada.
Dan Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek, artinya gangguan mekanis tinggi, sehingga informasi yang diterima tidak lengkap

Klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori utama :
·         General Consumer Magazine
Majalah konsumen umum ini menyajikan informasi tentang produk dan jasa yang diiklankan pada halaman-halaman tertentu.
·         Business Publication
Majalah-majalah bisnis, melayani secara khusus informasi bisnis, industri atau profesi. Media ini tidak dijual di mall, supermall, pembacanya terbatas pada kaum profesiona l atau pelaku bisnis. Produk-produk yang diiklankan umumnya hanya dibeli oleh organisasi bisnis atau kaum profesional.
·         Literacy Review and Academic Journal
Majalah kritik sastra dan majalah ilmiah, yang pada umunya memiliki sirkulasi di barah 10.000, dan banyak diterbitkan oleh organisasi-organisasi non profit, universitas, yayasan atau organisasi profesional.
·         Newsletter
Media ini dipublikasikan dengan bentuk khusus halaman dengan perwajahan khusus pula. Media ini didistribusikan secara gratis atau dijual secara berlangganan.
·         Public Relation Magazine
Majalah PR diterbitkan oleh perusahaan dan dirancang khusus untuk sirkulasi pada karyawan perusahaan, agen, pelanggan dan pemegang saham.

Karakteristik Majalah :
·         Penyajian lebih dalam
·         Nilai aktualitas lebih lama
·         Gambar/Foto lebih banyak
·         Cover sebagai daya tarik

Kategorisasi Majalah :

Tipe suatu majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Artinya, sejak awal redaks sudah menentuan siapa yang akan menjadi pembacanya, apakah anak-anak, remaja, wanita dewasa, pria dewasa, atau untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa. Bisa juga sasaran pembacanya dari kalangan profesi tertentu, seperti pelaku bisnis, atau pembaca dengan hobi tertentu, seperti bertani, beternak, dan memasak.
Kategorisasi majalah-majalah yang terbit semasa orde baru :
·         Majalah berita : tempo, sinar, tiras.
·         Majalah keluarga : ayahbunda, parenting.
·         Majalah wanita : femina, kartini, female.
·         Majalah pria : marta, FHM, playboy.
·         Majalah remaja wanita : Gadis, Cosmogirl, seventeen.
·         Majalah remaja pria : Hai.
·         Majalah pertanian : trubus.
·         Majalah anak-anak : Bobo, Ganesha, Girls, Fantasi.
·         Majalah ilmiah populer  : prisma, National Geographic.
·         Majalah umum : intisari, warnasari.
·         Majalah hukum : Forum keadilan.
·         Majalah humor : humor .
·         Majalah olah raga : bolavaganza.
·         Majalah agama : amanah.
·         Majalah berbahasa daerah : mangle (sunda, Bandung), Djaka Lodang (jawa, Yogya).
·         Majalah hobi : fotoplus, snap, cinemagz.
·         Majalah musik : rolling stones, trax, ripple.
·         Majalah profesi : majalah-majalah yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang isinya spesifik mengenai profesi tersebut.

D.       POSTER
Media yang berfungsi sebagai saluran komunikasi atau sebagai media penyampaian pesanyang umumnya berbentuk gambar disertai dengan kata-kata.

 Karakteristiknya:
1.Dapat mencapai target audience secara heterogen
2.Memiliki frekuensi untuk dilihat secara berulang-ulang atau berkali-kali
3.Memiliki sifat selektif dan mempunyai impact yang besar
4.Hasil prima dengan teknik cetak yang baik
5.Sebagai reminder
6.Dapat menimbulkan good will

E.       BILLBOARD
Media luar ruang yang dipancang sehingga dapat menyita perhatian khalayak sasaran. Sifat media ini permanen dan dapat menyentuh alam perasaan atau emosi.

Karakteristiknya:
1.Jangkauan: kemampuan media menjangkau target audience
2.Frekuensi: kemampuan media untuk mengulang pesani klan yang  sama terhadap khalayak sasaran saat mulai dilupakan
3.Kontinuitas: kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan
4.Memiliki jangkauan lokal, audience beragam, frekuensi tinggi dan waktu baca singkat
5.Memberi peluang dan memungkinkan penggarapan grafis yang memikat
6.Sangat efektif dipakai sebagai reminder untuk menjaga dan memelihara image serta reputasi yang baik dimatakonsumen

F.       BROSUR
Media yang bersifat umum disediakan untuk konsumen yang didalam nya terdapat keterangan dan uraian informasi mengenai produk tertentu.

Karakteristiknya:
1.Media informasi berupa lembaran kecil dengan banyak lipatan sehingga mudah dibawa dan efisien
2.Menerangkan produk yang ditawarkan secara detail
3.Dapat mengungkapkan hasil produk dengan kata-kata yang menarik serta menampilkan contoh produknya
4.Penyebaran lebih terarah dan biaya terjangkau
5.Mempunyai tampilan menarik
6.Memiliki otoritas penuh untuk menyampaikan informasi

G.     KALENDER
Kalender sangat efektif sebagai media berpromosi karena memiliki fungsi yang sangat besar.

Karakteristiknya:
1.Sebagai reminder
2.Dapat menampilkan banyak ilustrasi
3.Mempunyai frekuensi tinggi
4.Biaya relative terjangkau
5.Bentuk bervariasi

Media Elektronik :

A.      RADIO
Radio adalah media elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, electronic games dan personal casset players. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya.

Kelebihan :
·         Biayanya relatif rendah (dalam artian hardware-nya serta dalam produksi siarannya)
·         Dapat diterima oleh siapa saja.
·         Dapat menjangkau daerah yang cukup luas.
·         Bersifat Auditif
1.Lebih leluasa dalam penyampaian pesan-pesannya tanpa banyak varian-variannya. 2.Menimbulkan audio imaginatif. Efek yang ditimbulkan lebih dahsyat dari pada efek visual.
·         Daya tembus yang besar tidak mengenal rintangan. Radio yang menggunakan gelombang SW, MW, mempunyai kemampuan penetrasi area yang luas sehingga pesan yang disampaikan dapat mengatasi jarak, ruang dan waktu.
·         Merupakan sarana yang cepat dalam menyebarluaskan informasi .
·         Radio dapat diterima dan didengar di areal tanpa listrik atau tidak selalu membutuhkan daya listrik.
·         Praktis (portable dapat di bawa kemana-mana) dan audience selectivity.
·         Mengatasi buta huruf artinya para pendengar radio tidak dituntut untuk bisa membaca.

Kekurangan :
·         Waktunya terbatas.
·         Tidak mengemukakan gambar.
·         Pendengar sering kurang mendengarkan secara penuh karena diselingi melakukan pekerjaan lain.
·         Noise Faktor (khusus gelombang MW dan SW)
·         Sulit untuk menyampaikan pesan-pesan yang kompleks
Alternatif audiance dalam pemilihan stasiun lebih banyak ( persaingan yang ketat )
Sekilas dengar atau bersifat auditif saja sedangkan televii lebih lengkap.
·         Tidak dapat di gunakan untuk menyampaikan acara yang abstrak dan komples (rumit)
·         Radio adalah termasuk media yang time organized, sehingga untuk penataan program acaranya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
-Untuk penyampaian pesan yang bersifat informatif maka maximum durasinya adalah 15 menit.
-Untuk acara yang bersifat entertainment bisa sampai 30 s.d 45 menit.

Karakteristik radio :
·         Waktu transmisi tak terbatas.
·         Lebih interaktif dengan suara manusia dan musik.
·         Pendengar cenderung lebih santai saat mendengar radio daripada membaca koran/majalah.
·         Radio menjadi teman setia pendengar.
·         Emosi pesan disesuaikan dengan regional tertentu.
·         Dapat membeli jam siar tertentu sehingga bisa beriklan lebih maksimal.

Perbedaan mendasar antara media cetak dengan radio ialah media cetak dibuat untuk konsumsi mata, sedangkan radio untuk konsumsi telinga. Pada surat kabar dan majalah, komunikan hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, omunikan hanya mendengar, pada televisi dan film, komunikan dapat melihat dan mendengar.
Gaya radio tang disebabkan oleh sifat radio :
·         Auditori
·         Radio is the now
·         Imajinatif
·         Akrab
·         Gaya percakapan
·         Menjaga mobilitas

B.      TELEVISI
Televisi merupakan media yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan menggunakan wire atau microwave yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Televisi tambah marak lagi setelah dikembangkannya Direct Broadcast Satellite (DBS).
Tahun 1948 merupakan tahun penting dalam dunia pertelevsian, dengan adanya perubahan dari televisi eksperimen ke televisi komersial di Amerka. Karena perkembangan televisi yang sangat cepat, dari waktu ke waktu media ini memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari.
Secara bertahap, layar televisi berkembang dari diagonal 7 inci kemudian 12, 17, 21, 24, sampai 39 inci.
Lima metode penyampaian program televisi :
·         Over the air reception of network and local station program
·         Cable
·         Digital Cable
·         Wireless cable
·         Direct Broadcast Satellite ( DBS )

Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta Olahraga se-Asia IV atau Asean Games di senayan. Sejak itu pula Teevisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun hingga sekarang. Selama tahun 1962-1963 TVRI berada diudara rata-rata satu jam sehari dengans egala kesederhanaannya.
Satu hal perlu diingat, meskipun 11 stasiun televisi sudah beroperasi, tetapi televisi siaran tidak akan pernah menggeser kedudukan radio, karena radio memiliki karakteristik tersendirri. Televisi dan radio, juga media lainnya berperan saling mengisi.
Fungsi televisi :
·         Memberi  dan memperoleh informasi
·         Mendidik
·         Menghibur
·         Membujuk

Karakteristik televisi :
·         Audiovisual
·         Berpikir dalam gambar
·         Pengoperasian lebih kompleks
·         Kesan realistik
·         Media hiburan yang populer
·         Repetisi
·         Ideal untuk pedagang eceran
·         Akan lebih maksimal dengan dukungan media lain

Kelebihan :
·         Dapat dinikmati oleh siapa saja.
·         Dapat menjangkau daerah yang luas.
·         Waktu siarannya sudah tertentu.
·         Memiliki daya penyampaian dan pengaruh yang kuat karena dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar ( yang bergerak ).
·         Memudahkan para audiensnya untuk memahami yang diiklankan.
·         Tidak memerlukan keahlian dan kemampuan membacaseperti pada media cetak. Dengan gambar-gambar, semua orang sudah cukup mengerti maknanya.
·          Jangakauan sangat luas
·          Penayangan seketika
·         Gabungan gambar, suara dan warna
·         Efek demonstrasi
·         Penentuan waktu pentayangan mudah
·          Kontrol Mudah

Kekurangan:
·         Biaya relatif tinggi.
·         Hanya dapat dinikmati sebentar (pesan berlalu sangat cepat).
·         Khalayak yang selektif (tidak setajam media lainnya kemungkinan menjangkau segmen tidak tepat karena pemborosan geografis).
·         Kesulitan teknis.
·         Tidak semua tempat dapat dicapai gelombang penyiaran televise.
Tidak semua orang memiliki pesawat televisi melihat harganya yang relatif mahal.
·         Cepat lewat, frekuensi tinggi
·          Relatif mahal
·          Tidak ada segmentasi pirsawan
·          Keterangan dan pesan harus pendek
·         Menjangkau pemirsa secara massal
·         Keterbatasan durasi dan materi
·         Pembuatan iklan relatif lama
·         Produksi materi lama dan mahal 
·         Jika terlalu banyak repetisi, cenderung membosankan

C.      FILM
Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Film menjadi lebih dulu menjadi media hiburan dibanding radio dan televisi. Menonton film ke bioskop ini menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun 1920-1950. Industri film adalah industri bisnis. Predikat ini telah menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya seni, yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan  memperoleh estetika yang sempurna.
Fungsi film :
·         Memperoleh hiburan
·         Fungsi informatif
·         Fungsi edukatif
·         Fungsi persuasif

Karakteristik Film :
·         Layar yang luas/lebar
·         Pengambilan gambar
·         Konsentrasi penuh
·         Identifikasi psikologis

Jenis-jenis Film :
·         Film cerita
Film cerita adalah jenis film yang mengandung suatu cerita yang lazim diperuntukkan di gedung-gedung bioskop dengan bintang film tenar dan film ini didistribusikan sebagai barang dagangan.
·         Film berita
Film berita atau newsrell adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar terjadi. Karena sifatnya berita, maka film yang disajikan kepada publik harus mengandung nilai berita. Kriteria berita itu adalah penting dan menarik.
·         Film dokumenter
Film dokumenter adalah “karya ciptaan mengenai kenyataan”. Berbeda dengan film berita yang merupakan rekaman kenyataan, maka film dokumenter merupakan hasil interpretasi pribadi mengeni kenyataan tersebut.
·         Film kartun
Film kartun dibuat dan dikonsumsi untuk anak-anak sebagian besar film kartun, sepanjang film itu diputar akan membuat kita tertawa karena kelucuan para tokohnya. Namun, ada juga film kartun yang membuat iba penontonnya karena penderitaan tokohnya. Sekalipun tujuan utamanya menghibur, film kartun juga bisa mengandung unsur pendidikan. Minimal akan terekam bahwa kalau ada tokoh jahat dan tokoh baik, maka pada akhirnya tokoh baiklah yang selau menang.

D.      WEB SITE
Media yang memiliki jangkauan  sangat  luas(Regional-Internasional). Web Site memiliki karakteristik:
·         Mengandung muatan informasi yang besar, paling atraktif, menghibur dan edukatif dalam system komunikasi massa.
·         Dapat menerobos batasan tempat dan waktu dalam memberikan informasinya.
·         Kaya akan tampilan grafis sehingga sangat terjangkau sebagai sarana berpromosi.

·         Media interaktif yang dapat menggabungkan seluruh media informasi, meliputi: audio visual, animasi, image dan teks.





Televisi  Digital

Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.

                Televisi Digital ( bahasa Inggris: Digital Televison, DTV) atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. TV Digital bukan berarti pesawat televisinya yang digital, namun lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Televisi resolusi tinggi atau high Definition Television (HDTV), yaitu : standar televisi digital internasional yang disiarkan dengan format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. TV Digital memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama.

Karakteristik sistem penyiaran TV digital

-       kualitas penyiaran,
-       manfaat, dan
-       keunggulan TV Digital tersebut.
TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap area penyiaran.

Manfaat penyiaran TV digitaL

§Teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif dimana TV Digital memiliki layanan komunikasi dua arah layaknya internet.

§  TV Digital digunakan untuk siaran interaktif. Masyarakat dapat membandingkan keunggulan kualitas siaran digital dengan siaran analog serta dapat berinteraksi dengan TV Digital.

§  Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi tidak bergerak maupun sistem penerimaan televisi bergerak. Kebutuhan daya pancar televisi digital yang lebih kecil menyebabkan siaran dapat diterima dengan baik meski alat penerima siaran bergerak dalam kecepatan tinggi seperti di dalam mobil dan kereta.

§  TV Digital memungkinkan penyiaran saluran dan layanan yang lebih banyak daripada televisi analog. Penyelenggara siaran dapat menyiarkan program mereka secara digital dan memberi kesempatan terhadap peluang bisnis pertelevisian dengan konten yang lebih kreatif, menarik, dan bervariasi.


Keunggulan frekuensi TV digital

 siaran menggunakan sitem digital memiliki ketahanan terhadap gangguan dan mudah untuk diperbaiki kode digitalnya melalui kode koreksi error. akibatnya adalah kualitas gambar dan suara yang jauh lebih akurat dan beresolusi tinggi dibandingkan siaran telvisi analog. selain itu siaran televisi digital dapat menggunakan daya yang rendah.

transmisi pada TV Digital menggunakan lebar pita yang lebih efisien sehingga saluran dapat dipadatkan. sitem penyiaran TV Digital menggunakan OFDM yang bersifat kuat dalam lalu lintas yang padat. transisi dari teknologi analog menuju teknologi digital memiliki konsekuensi berupa tersedianya saluran siaran televisi yang lebih banyak. siaran berteknologi digital yang tidak memungkinkan adanya keterbatasan frekuensi menghasilkan saluran-saluran televisi baru.

penyelengaraan televisi digital berperan sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital sementara program siaran disediakan oleh operator lain. bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran televisi digital mengalami perubahan dari segi pemanfaatan kanal ataupun teknologi jasa pelayanannya. terjadi efisisensi penggunaan kanalfrekuensi berupa pemakaian satu kanal frekuensi untuk 4-6 program.

Siaran televisi digital terestial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi analog dan sistem penerimaan televisi bergerak. TV Digital memiliki fungsi interaktif dimana pengguna dapat menggunakan seperti internet. sistem siaran televisi digital mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan jalur kembali antara IRD dan operator melalui modul sistem manajemen Subscriber. jalue tersebut memerlukan modem, jaringan telepon atau jalur kembali televisi kabel, maupun satelit untuk mengirimkan sinyal balik kepada pengguna seperti pada aplikasi perhitungan suara maupun televisi. ada beberapa spesifikasi yang telah dikembangkan, antara lain melalui jaringan telepon tetap (PSTN) dan jaringan berlayanan digital terintegrasi (ISDN). Selain itu juga dikembangkan solusi kompherensif untuk interaksi melalui jaringan CATV, HFC, sistem terestial, SMATV, LDMS, VSAT, DECT, dan GSM.          
            
Kelebihan Frekuensi TV Digital 

Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. ada satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar artinya tidak cukup hanya 1(satu) kanal carrier melainkan lebih. hal ini disebabkan dalam penyelenggaraannya nanti penyelenggara hanya akan berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun-stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggara televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.

meningkatnya penyelenggara televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital hanya berfungsi sebagai operator penyelenggara televisi digital, sedangkan programnya dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi akan terdapat izin penyelenggara jaringan dan izin penyelenggaraan televisi digital. Dengan demikian akan dapat dihindari adanya monopoli penyelenggaraan televisi digital di Indonesia. 

Dampak Penyiaran TV Digital

Dampak Positif :
Banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan beralih ke penyiaran TV digital antara lain:
• Kualitas gambar yang lebih halus dan tajam,
• Pengurangan terhadap efek noise,
• Kemudahan untuk recovery pada penerima dengan error correction code, serta
• mengurangi efek dopler jika menerima siaran tv dalam kondisi bergerak (misalnya di mobil, bus, maupun kereta api).
• Selain itu sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog.

Dampak Negatif:
Disamping banyak hal yang bermanfaat, tentunya kendala yang akan dihadapi dalam migrasi ke siaran TV digital pun juga semakin banyak seperti:
• Regulasi bidang penyiaran yang harus diperbaiki,
• Standardisasi yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan,
• Industri pendukung yang harus segera disiapkan baik perangkat maupun kontennya.
• Jika kanal TV digital ini diberikan secara sembarangan kepada pendatang baru, selain penyelenggara TV siaran digital terrestrial harus membangun sendiri infrastruktur dari nol, maka kesempatan bagi penyelenggara TV analog eksisting seperti TVRI, 5 TV swasta eksisting dan 5 penyelenggara TV baru untuk berubah menjadi TV digital di kemudian hari akan tertutup karena kanal frekuensinya sudah habis.

Kualitas penyiaran TV Digital

 TV Digital memiliki hasil siaran dengan kualitas gambar dan warna yang jauh lebih baik dari yang dihasilkan televisi analog. Sistem televisi digital menghasilkan pengiriman gambar yang jernih dan stabil meski alat penerima siaran berada dalam kondisi bergerak dengan kecepatan tinggi. TV Digital memiliki kualitas siaran berakurasi dan resolusi tinggi.Teknologi digital memerlukan kanal siaran dengan laju sangat tinggi mencapai Mbps untuk pengiriman informasi  berkualitas tinggi.

Frekuensi TV Digital secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan teknologi analog dengan teknologi digital adalah 1 : 6. Jadi, bila teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal transmisi, teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus untuk program yang berbeda.

TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan gambar berformat digital seperti yang digunakan kamera video.




-----------------------SEKIAN-----------------------

Writted by Marsella (915120055)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar