God Bless you :)
advertising
Jumat, 22 November 2013
testimonial (dasar-dasar periklanan)
selama saya mengikuti perkuliahan dasar-dasar Periklanan dengan dosen Pak. Santo Tjhin, saya cukup senang dengan perkuliahan ini karena dosen nya cukup menyenangkan, tidak terlalu boring didalam kelas karena cara penyampaian materi nya cukup sabar, santai, asik dan jelas dengan contoh-contoh yang efektif, sehingga membuat saya mengerti dan memahami apa maksud dari materi tersebut.. tidak salah saya mengikuti mata kuliah dasar-dasar Periklanan dengan Bpk. Santo Tjhin, terimakasih atas kesabaran bapak dalam menghadapi mahasiswa-mahasiswi yang berada di kelas bapak setiap jumat pagii..hehe
God Bless you :)
God Bless you :)
Jumat, 15 November 2013
dasar-dasar Periklanan/ Marsella Lauren/ 915120055/ FIKOM UNTAR
DASAR-DASAR PERIKLANAN
Dosen : Bapak
Santo Tjhin, S.Si. MM. CHt. CCH. MCHt.
Posted on 29 October 2013 by Marsella Lauren
APA ITU PERIKLANAN ?
ü Iklan berawal sebagai kegiatan periklanan zaman peradaban Yunani Kuno
dan Romawi kuno. Iklan dilakukan dalam bentuk pesan berantai dan berfungsi
membantu memyampaikan pesan, membantu kelancaran jual beli dalam masyarakat
serta membantu mempromosikan sesuatu hal atau produk , baik itu berupa barang
atau jasa yang membutuhkan suatu alat atau media promosi yang baik sehingga
informasi atau pesan yang akan kita sampaikan pada konsumen dapat diterima
dengan baik. Periklanan mempunyai arti yaitu bentuk presentasi dan promosi non
pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibiayai oleh sponsor tertentu, bisa
melalui iklan media massa yang ada, atau iklan luar ruangan seperti pemasangan
billboard, spanduk dan poster. Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra
jangka panjang bagi suatu produk dan disisi lain mempercepat perjualan.
TUJUAN UTAMA PERIKLANAN
ü Menginformasikan : menimbulkan daya tarik dan pemahaman tentang suatu
produk baik barang maupun jasa.
ü Membujuk : membentuk kesukaan, keyakinan dan pembelian produk.
ü Mengungatkan : mendorong pembelian kembali produk.
ü Menguatkan : meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah membuat
keputusan yang benar.
PERAN PERIKLANAN
ü Membangun hubungan
antara merk (brand) dan konsumen, karena produsen dan konsumen tidak berbicara
dengan bahasa yang sama, maka keduanya tidak saling mengerti. Periklanan memiliki
peran sebagai ‘penerjemah’ sehingga semakin memudahkan produsen ‘berbicara’
kepada konsumennya.
ü Tidak sekedar
mengkomunikasikan alasan rasional bagi konsumen untuk membelanjakan uangnya
PRINSIP-PRINSIP TENTANG PERIKLANAN
ü Iklan yang baik menghargai perhatian konsumen
karena dibuat dengan ide-ide yang bagus.
ü Tanggapan konsumen adalah titik awal dalam
merencanakan dan menciptakan iklan.
ü Periklanan
bukan semata-mata mengirimkan pesan kepada konsumen, namun menciptakan
rangsangan yang tepat dan meninggalkan tanggapan atau respon ya
ü
ng diinginkan.
ü Periklanan
hanya bisa dibuat khusus untuk satu macam produk atau jasa saja.
Judul buku :
pengarang : Agus S. Madjadikara
BAGAIMANA BIRO IKLAN MEMPRODUKSI IKLAN
BAB 1
MENGENAL STRUTUR ORGANISASI
PERUSAHAAN PERIKLANAN
1.1 Departemen Kreatif ( Creative
Department )
Tempat copywriter
bekerja adalah departemen kreatif. Derpartemen ini dipimpin oleh creative
Director atau pengarah kreatif. Matari advertising adalah biro iklan yang
konsisten menkonversikan istilah-istilah periklanan inggris ke dalam bahasa
Indonesia. Departemen Layanan Klien ( Client Service Department )atau
Departemen Bina Usaha sering diberi julukan “ Ujung Tombak ” sebuah perusahaan
periklanan, maka Departemen Kreatif sering disebut sebagai “ dapurnya “
periklanan. Tenaga inti departemen terdiri dari orang-orang yang keahlian utama
menulis, yang disebut copywriter, dan orang-orang dengan keahlian menggambar
atau meracang tata letak atau layout iklan disebut Art Director. Copywriter dan
Art Director merupakan tim yang bekerja dibawah seorang creative director
1.2 Departemen Layanan Klien (
Client Service Department )
Client Service Department berkualifikasi Account executive,
Account Supervisor, dan Account Director berada. Account Executive dan Account
Director menduduki posisi unik.
1.3 Departemen Media ( Media
Department )
pesan komunikasi pemasaran atau periklanan tentunya
memerlukan media baik cetak maupun elektronik untuk bisa sampai pada khalayak
sasaran. Para petugas di Departemen Media haus pandai-pandai bernegosiasi
bisnis dengan perusahaan media, karena dari sinilah sumber pemasukan keuangan
yang utama bagi biro iklan. Di Departemen inilah mereka yang bertitel Media
Planner, Media Buyer, dan Media Director atau media manager bekerja. Mereka
bersama account Director dan Crative Director merancang dan menentukan media strategi
untuk suatu kampanye klien. Strategi ini tentunya harus terlebih dahulu
disetujui klien sebelum dilaksanakan. Tidak ada satu pun karya kreatif iklan akan muncul di media tanpa
persetujuan klien, karena klien adalah sponsornya.
1.4 Departemen Research and
Monitoring
Tidak banyak biro iklan di Indonesia yang memiliki
deoartemen ini. Biasanya mereka meminta bantuan pihak ketiga untuk melalukan
riset dan monitoring bagi upaya kampanye periklanannya. Ini bisa dipahami
karena biaya untuk pekerjaan riset dan pemantauan ( monitoring ) ini tergolong
mahal dan sistem kerjanya menggunakan metodologi yang melibatkan sumber daya
manusia yang terlatih secara khusus.
1.5 Subdepartemen/Bagian Traffic
( Traffic Department )
Traffic bersama Creative Director harus mampu membagi beban
pekerjaan secara merata kepada setiap petugas di Creative Department sedapat
mungkin sesuai kemampuan dan bakat orangya. Traffic pula yang melakukan
pencatatan dan memberi nomor setiap pekerjaan yang dipesan klien melalui Client
Service.
1.6 Subdepartemen/Bagian Produksi
( Production Department )
Bagian produksi yang berada dibaah departemen Kreatif, ada juga yang
dibawah departemen Keuangan. Tugasnya tentu saja sebagai kepanjangan tangan
dari departemen kreatif. Tidak semua pekerjaan kreatif dikerjakan sendiri oleh
Departemen Kreatif. Bahkan lebih banyak yang memerlukan pihak ketiga, seperti
perusahaan percetakan untuk barang-barang cetakan yang tidak untuk dipasang di
media cetak, seperti brosur, pamflet, leaflet, Company Profile, Annual Report,
dan lain sebagainya.
BAB 2
HUBUNGAN BIRO IKLAN DENGAN KLIENNYA
1. Ada tidak nya kepercayaan klien pada kemampaun dan integritas biro iklan tersebut sebagai mitra kerja dalam upaya pemasaran dan periklanan produk-produknya.
2. Tersedia tidaknya dana promosi yang cukup di pihak klien untuk melaksanakan kampanye periklanan terssebut.
Dana itulah yang
nantinya akan dikelola oleh perusahaan periklanan tersebut, yang dengan
sendirinya akan memberikan persentase keuntungan yang memadai bagi biro iklan
tersebut untuk menjalankan bisnisnya. Namun, bahayanya bila terjasi “sesuatu”,
yaitu semacam konflik sehingga kliennya pergi atau memutuskan hubungan bisnis
dengannya, dapat dipastikan perusahaan periklanan itu akan “ menutup pintu “ (
bangkrut ) dalam hitungan hari. Kecuali tentunya kalo biro iklan dengan cepat
mendapatkan klien baru dengan dana cukup besar.
Di Indonesia, banyak
klien yang masih menganggap perusahaan periklanan sebagai “ pemasok ‘ atau
supplier iklan, bukan mitra atau partner dalam pengelolaan bisnisnya. Alasan
biro iklan itu dipilih menjadi mitra ialah karena dalam pitching ( penawaran
semacam tender dalam bisnis periklanan ), biro iklan tersebut menawarkan fee
atau komisi yang kompetitif alias murah, atau dia mempunyai hubungan atau
kekuatan khusus dibidang media sehingga bisa mendapatkan diskon yang lebih besar
dibandingkan perusahaan periklanan lainnya. Pemilihan itu juga bisa terjadi
karna ada semacam permainan antara perusahaan periklanan dengan salah satu
pembuat keputusan di pihak klien yang bersangkutan. Kemungkinan lain adalah
karena orang top executive dipihak klien adalah salah seorang pemilik saham
dalam perusahaan periklanan tersebut. Hubungan seperti ini memang yang paling
ama bagi perusahaan periklanan. Setidaknya ada jaminan bahwa klien tersebut
tidak akan lari, betapapun buruknya kinerja perusahaan periklanan tersebut.
BAB 3
BERBAGAI JENIS MEDIA IKLAN
Jenis media yang
diproduksi biasanya dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu media cetak dan
media elektronik. Sebagai sarana komunikasi masing-masing media itu pun
memiliki keuatan sekaligus kelemahan bila dibandingkan satu sama lain. Kekuatan
dan kelemahan media itu juga harus diketahui dan dipertimbangkan oleh creative
team di creative department, karena hal ini berkaitan erat dengan teknik
eksekusi kreatifnya. Karna itu dalam mengembangkan konsep kreatif, harus pula
mempertimbagkan apakah konsep yang bagus di media cetak bisa diterapkan
(applicable) di semua jenis media lainnya dan apakah konsep kreatif itu juga
cukup menarik untuk dikampanyekan di media apapun.
3.1
Media Cetak
Media
cetak adalah kumpulan berbagai media
informasi yang dibuat, diproduksi dan disampaikan kepada khalayak
sasaran melalui tulisan (cetakan) dan seringkali disertai gambar sehingga dapat
dilihat dan dibaca. Informasinya bersifat umum, bisa juga khusus (majlah
profesi, buletin keilmuan, newsletter, dan sebagainya). Ada pula media yang
hanya memuat informasi komersil (iklan) atau campuran dari keduanya, seperti
koran dan majalah. Informasi itu (yang umum atau yang komersial) hanya akan
sampai pada khalayak sasaran atau target audience bila sasaran melihat atau
membacanya.
Informasi media cetak lebih mudah disimpan atau didokumentasikan, biasanya disebut clipping untuk keperluan dikemudian hari. Inilah salah satu kelebihan media cetak dilihat dari segi kefekktifan komunikasi, khususnya komunikasi pemasaran atau periklanan.
Informasi media cetak lebih mudah disimpan atau didokumentasikan, biasanya disebut clipping untuk keperluan dikemudian hari. Inilah salah satu kelebihan media cetak dilihat dari segi kefekktifan komunikasi, khususnya komunikasi pemasaran atau periklanan.
3.2
Media Elektronik
Media
elektronik terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu media yang hanya bisa
didengar (audio), khususnya media radio dan media yang selain bisa didengar
juga dilihat ( audio-visual), khususnya televisi. Media radio dan televisi
membuat sasaran komunikasi idak perlu aktif. Pesan tetap sampai pada mereka,
saat mereka sengaja atau tidak sengaja, suka atau tidak suka, mendengar atau
melihat acara atau program ataupun televisi tersebut. Demikian pula halnya
dengan di bioskop, layar tancap ataupun megatron. Dengan kemajuan teknologi
yang sangat pesat, jenis media audio visual ini terus berkembang.
3.3
Media Lainnya
Dizaman
dahulu di dunia barat, khususnya di Amerika, da media iklan yang disebit
sandwichman. Seorang membawa dua bilah karton lebar yang diikat tali dan
digantungkan dipudaknya. Bila anda berkeliling di kota-kota besar dimana saja
di dunia ini, didasari atau tidak, anda telah menyerap ratusan atau mungkin ribuan
pesan iklan yang terpampang di poster-poster, spanduk-spanduk, billboard,
baliho, selebaran, dan lain-lain mulai dari yang menawarkan bedak untuk
kecantikan wanita hingga ke bedak untuk membasmi kutu anjing, dari yang
menawarkan kompleks real estate mewah
hingga ke “ wc mampet “. Inilah jenis meia luar ruangan ( MlR ) atau dalam
bahasa inggris outdoor media. Golongan media outdoor ini sudah tidak terhitung
jenis dan jumlahnya. Orang iklan yang kreatif bisa saja menciptakan media baru
yang belum pernah ada sebelumnya, lalu memberinya nama atau istilah yang
aneh-aneh. Bila media itu efektif, semua orang pasti akan ikut memanfaatkannya.
BAB 4
BERBAGAI JENIS IKLAN
4.1
Iklan Komersial dan Nonkomersial
Iklan
komersial adalah iklan yang bertujuan mendukung kampanye pemasaran suatu produk
atau jasa. Iklan komersial yang dimuat atau disiarkan melalui media audio
(radio) atau audio visual (televisi) alam bahasa inggris biasa disebut commercial. Sedangkan iklan
nonkomersial banyak jenisnya, termasuk iklan undangan tender, orang hilang,
lowongan kerja, duka cita, mencari istri atau suami, dan sebagainya. Iklan
nonkomersial yang merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan “ menjual “ gagasan atau idea untuk
kepentingan atau pelayanan masyarakat (pulic service). Iklan jenis ini biasanya
disebut Iklan Layanan Masyarakat (ILM) atau dalam bahasa inggrisnya Public
Service Advertising (PSA).
Biasanya pesan ILM ini brupa ajakan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau mengubah suatu kebiasaan atau perilaku masyarakat ‘yang tidak baik” supaya menjadi lebih baik. Biasanya pesan ILM ini masih diberi embel-embel, seperti logo, slogan, atau bahkan nama sponsornya.
Biasanya pesan ILM ini brupa ajakan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau mengubah suatu kebiasaan atau perilaku masyarakat ‘yang tidak baik” supaya menjadi lebih baik. Biasanya pesan ILM ini masih diberi embel-embel, seperti logo, slogan, atau bahkan nama sponsornya.
4.2
Iklan Corporate
Iklan
Corporate adalah iklan yang bertujuan membangun citra (image) suatu perusahaan
yang pada akhirnya tentu diharapkan juga membangun citra positif produk-produk
atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Kampanye iklan corporate
idealnya dilakukan simultan bersama kampanye PR (Public Relation Campaign).
Iklan corporate baru efektif bila didukung fakta-fakta yang kuat, yang
mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan tertentu
yang berorientasi pada kepentingan masyarakat atau kelompok tertentu dalam
masyarakat.
BAB 5
PROFESI PENULIS NASKAH IKLAN
(COPYWRITER)
Dalam
dunia periklanan, seseorang yang fungsinya menulis berbagai jenis naskah (teks)
iklan untuk kemudian dicetak atau dimuat di media cetak atau diperdengarkan di radio atau televisi disebut copywriter atau
penulis naskah iklan. Kalau teks iklan tersebut berbentuk screenplay, yaitu
sejenis drama atau dialog untuk dimuat di media elektronik disebut scripwriter atau screenwriter. Seorang copywriter memerlukan mitra yang mempunyai
keahlian dibidang pembuatan gambar dan layout. Mitra Copywriter ini disebut Art
Director atau Visualizer ( pengarah seni. Seorang yang mempunyai keahlian
menulis tidak selalu dianugerahi keahlian di bidang rancnag grafis atau layout.
Jarang ada copywriter yang sekaligus mempunyai keahlian sebagai art director.
Begitu juga sebaliknya, kalaupun ada, dia termasuk manusia langka atau salah
satu “keahliannya” itu tergolong mediocre
atau biasa-biasa saja.
Seorang
copywriter tidak hanya dituntut bisa menulis naskah ilan untuk media cetak
saja, namun juga naskah iklan untuk media elektronik, khususnya radio dan
televisi. Teknik penulisan untuk media cetak dan media elektronik tentu saja
berbeda. Yang satu untuk dibaca
(media cetak), yang satu lagi untuk diperdengarkan (media elektronik). Gaya bahasa untuk media elektronik adalah gaya bahasa lisan atau yang biasa disebut colloquial. Dalam proses produksinya naskah iklan untuk media cetak tentu untuk dicetak, sedangkan naskah iklan untuk media elektronik adalah untuk direkam distudio rekaman, yang kemudian disiarkan atau “diperdengarkan“ oleh media yang bersangkutan.
(media cetak), yang satu lagi untuk diperdengarkan (media elektronik). Gaya bahasa untuk media elektronik adalah gaya bahasa lisan atau yang biasa disebut colloquial. Dalam proses produksinya naskah iklan untuk media cetak tentu untuk dicetak, sedangkan naskah iklan untuk media elektronik adalah untuk direkam distudio rekaman, yang kemudian disiarkan atau “diperdengarkan“ oleh media yang bersangkutan.
BAB 6
PERSYARATAN IDEAL UNTUK MENJADI
COPYWRITER
Syarat utama untuk
menjadi copywriter adalah Penguasaan
Bahasa, khususnya bahasa yang dipakai dalam naskah iklan itu, apakah itu
bahasa indonesia, bahasa inggris,bahasa cina, bahasa Urdu, dan sebagainya. Hal
inilah yang kadang-kadang terlupakan oleh banyak biro iklan pada saat
perusahaan itu merekrut seorang copywriter. Tidak dimaksudkan bahwa seorang
copywriter harus seorang ahli bahasa, filolog
atau sarjana sastra. Penguasaan bahasa secara lisan saja belum menjamin
seseorang mampu menulis dengan baik dan benar naskah iklan atau karya tulis apa
pun.
Untuk bisa
menyampaikan pikiran kita secara tertilis dalam suatu bahasa, kita harus
mengetahui aturan-aturan bahasa tersebut, tata bahasanya, kaidah-kaidahnya,
idiom-idiomnya, nuansa atau konotasi sebuah kata, dan sebagainya. Dalam bahasa
inggris ada idiom yang berbunyi “ (that’s
a) piece of cake “. Oleh penerjemah yang kurang mahir, idiom itu
diterjemahkan dengan “ itulah sepotong
kue “ , padahal arti idiom itu adalah “ah,
itu hal yang mudah” Idiom dalam bahasa inggris “I’ll sleep on it”, diterjemahkan oleh penulis asal-asalan dengan “saya akan tidur untuk itu”, padahal
artinya, “saya akan memikirkan dulu hal
itu”.
Untuk bisa menulis
secara baik, penguasaan bahasa adalah mutlak. “bermain-main” dengan bahasa atau
sesekali melanggar aturan baku, boleh-boleh saja. Tapi aturan baku nya harus
kita kuasai terlebih dahulu. Dan ini justru sering dilakukan oleh para
copywriter demi kreativitas untuk memancing perhatian. Selain dianjurkan agar
para copywriter menguasai EYD, hendaknya nya juga mempelajari pedoman untuk
penciptaan iklan yang dikeluarkan oleh PPPI. Inilah sebenarnya kode etik
periklanan yang telah dirimuskan secara lengkap dan sistematis. Kelemahan kode
etik tersebut adalah dalam hal Law
Enforcement.
Disamping kemampuan
berbahasa, seorang copywriter dituntut untuk memiliki wawasan. Karena itu,
calon penulis harus banyak membaca, banyak bergaul, banyak memperhatikan
lingkungan dan orang-orang dari segala lapisan masyarakat. Seorang pakar
periklanan Amerika Serikat berkata bahwa copywriter itu sebenarnya adalah
seorang salesman dalam tulisanna yang harus tau juga tentang marketing dan
teknik menual, karena tujuan sebuah iklan adalah menjual bukan semata-mata
untuk mendemonstrasikan kemahiran bahasa.
BAB 7
ANATOMI NASKAH IKLAN MEDIA CETAK
Iklan cetak (print ad.) umumnya memiliki
unsur-unsur utama yang menggunakan istilah sebagai berikut :
- Headline
atau judul yang tentu harus ada kaitannya dengan bodycopy nya.
- Visual, ilustrasi, gambar atau foto orang atau apa pun yang berkaitan dengan konsep kreatif dan atau prouk itu sendiri.
- Bodycopy atau teks yang memberikan informasi lebih rinci tentang produk atau jaasa yang dijual.
- Product shot atau foto produk. Produk shot ini bisa saja merupakan main visual atau ilustrasi utama.
- Baseline yang biasanya terletak paling bawah di layout iklan. Dibagian ini bisa dimasukkan tagline, slogan, catch phrase atau nama dan alamat perusahaan pengiklan.
- Kupon, yaitu bila pengiklan menginginkan response langsung (direct response) dari sasaran atau untuk kepentingan survei konsumen dengan pencantuman kode tertentu.
- Flash, yaitu misalkan perkataan “Baru”, “Harga Diturunkan’, dan sebagainya, yang ditulis dalam bentuk grafis tertentu untuk mendapat perhatian khusus konsumen.
- Visual, ilustrasi, gambar atau foto orang atau apa pun yang berkaitan dengan konsep kreatif dan atau prouk itu sendiri.
- Bodycopy atau teks yang memberikan informasi lebih rinci tentang produk atau jaasa yang dijual.
- Product shot atau foto produk. Produk shot ini bisa saja merupakan main visual atau ilustrasi utama.
- Baseline yang biasanya terletak paling bawah di layout iklan. Dibagian ini bisa dimasukkan tagline, slogan, catch phrase atau nama dan alamat perusahaan pengiklan.
- Kupon, yaitu bila pengiklan menginginkan response langsung (direct response) dari sasaran atau untuk kepentingan survei konsumen dengan pencantuman kode tertentu.
- Flash, yaitu misalkan perkataan “Baru”, “Harga Diturunkan’, dan sebagainya, yang ditulis dalam bentuk grafis tertentu untuk mendapat perhatian khusus konsumen.
Untuk iklan majalah bisa memasang layout
seperti kita menempelkan sebuah foto diatas dasar atau halaman polos tanpa
pinggriran atau margin. Layout yang demikian disebut bleed.
BAB 8
PERSIAPAN SEBELUM MENULIS
Bahan
penulisan atau informasi mengenai produk atau jasa yang akan diiklanan biasanya
dijelaskan secara rinci dalam Marketing Brief
atau Agency Brief dari klien kepada agency atau biro iklannya. Biro iklan
membutuhkan informasi ini untuk merancnag kampanye periklanannya. Berdasarkan brief tersebut, biro iklan lalu
merencanakan bagaimana strategi pemasaran klien itu akan dijabarkan ke dalam
strategi periklanannya.
Namun
copywriter jangan menganggap informasi dari klien sudah cukup. Buatlah “ riset
pribadi “ dalam skala kecil. Lakukan store check bersama tim anda ke pasar,
toko-toko, dan supermsrket. Tanya orang-orang yang memakai produk sejenis.
Dengar apa komentarnya, bila dia tidak puas, apa keluhannya. Bila puas, apa yang
menyebabkannya puas. Kerja keras sebelum merancang sebuah kampanye adalah ciri
seorang copywriter yang teliti dan ingin berhasil.
8.2
Teknik Menyampaikan Pesan dan Dramatisasi
Hanya
satu tujuan kita menulis iklan, yaitu menjual produk atau jasa yang kita
iklankan. Tidak hanya ingin semata-mata mendemonstrasikan kemahiran menulis
dengan memilih kata-kata muluk dan indah sehingga orang tidak mengerti apa yang
kita maksudkan.
Hal
lain yang sangat penting untuk dikuasai dan diketahui secara ‘inside out” oleh
penulis naskah iklan, adalah pengetahuan tentang produk dan jasayang akan
diiklankan, sekaligus juga produk pesaingnya atau competitornya. Apa kekuatan
dan kelemahan produk atau jasa yang kita iklankan itu dibandingkan pesaingnya.
Kemudian, anda harus merasa yakin akan kelebihan atau keistimewaan produk
tersebut. Bila perlu coba sendiri produk tersebut lalu bandingkan dengan produk
lain dalam kategori yang sama (competitor-nya). Bila perlu mintalah kepada
sample sasaran untuk mencoba produk tersebut. Lalu tanya komentarnya setelah
dia mencoba produk tersebut.
Dalam
marketing Brief biasanya klien
mencantumkan juga apa yang disebut SWOT, singkatan Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat. tujuan mengetahui SWOT adalah utntuk menganalisis suatu
produk dihadapkan atau dibandingkan dengan produk pesaingnya, serta kondisi dan
kecenderungan pasar (market trend). Dalam marketing
Brief, coprwriter harus teliti dan
objektif. Bila terasa ada yang kurang jelas, bertanyalah. Tugas seorang copywriter
adalah “to minimize the weakness and
maximize the strength”. Jangan menipu dan membohongi konsumen. Strategi ini
sangat Fata. Dalam teknik menyampaikan pesan iklan memang ada dramatisme. Ini
bukan membohong. Dramatisme berbeda dengan kebohongan.
Bedangan kebohongan dengan dramatisme :
Kebohongan : memberikan informasi tentang sesuatu yang tidak benar sebagai benar dengan maksud untuk mengecoh, menipu, dan memperdaya lawan bicara atau sasaran (konsumen).
Dramatisasi : memberikan informasi tentang sesuatu yang benar dengan cara melebih-lebihkan sifat atau keadaannya, dengan maksud untuk menarik perhatian lawan bicara atau sasaran (konsumen).
Kebohongan : memberikan informasi tentang sesuatu yang tidak benar sebagai benar dengan maksud untuk mengecoh, menipu, dan memperdaya lawan bicara atau sasaran (konsumen).
Dramatisasi : memberikan informasi tentang sesuatu yang benar dengan cara melebih-lebihkan sifat atau keadaannya, dengan maksud untuk menarik perhatian lawan bicara atau sasaran (konsumen).
8.3
Dengan Siapa Kita Bicara (Siapa Khalayak Sasaran Kita)
Setelah
kita mengetahui secara lengkap produk atau jasa yang akan kita iklankan, masih
ada lagi yang sangat penting untuk diketahui sebelum kita benar-benar menulis
naskah iklan, yaitu dengan siapa kita akan berbicara atau siapa yang akan
menjadi sasaran iklan kita itu (TA = Target
Audience). Dalam marketing Brief,
biasanya TA sudah disebutka dnegaan mengidentifikasi kelompok sasaran tersebut
melalui parameter yang biasanya disebut SES (Socio Eonomic Strata).
Pegelompokkan
SES ini lebih didasarkan pada pertimbangan daya beli (purchasing power)
daripasa socio-nya, yaitu didasarkan pada besarnya penghasilan dan belanja bulanan mereka. Kemudian, biro iklan biasanya merinci lagi karakteristik target audience itu. Hal ini diperlukan agar komunikasi yang akan dilaksanakan melalui kampanye periklanan dapat lebih tepat atau lebih berfokus. Dengan demikian, orang-orang dibagian kreatif pun, terutama copywriter, bisa lebih tepat menulis naskahnya, karena dia tahu berbicara dengan siapa, bagaimana kebiasaan atau perilakunya, dan dimana mereeka berada.
daripasa socio-nya, yaitu didasarkan pada besarnya penghasilan dan belanja bulanan mereka. Kemudian, biro iklan biasanya merinci lagi karakteristik target audience itu. Hal ini diperlukan agar komunikasi yang akan dilaksanakan melalui kampanye periklanan dapat lebih tepat atau lebih berfokus. Dengan demikian, orang-orang dibagian kreatif pun, terutama copywriter, bisa lebih tepat menulis naskahnya, karena dia tahu berbicara dengan siapa, bagaimana kebiasaan atau perilakunya, dan dimana mereeka berada.
8.4 Pentingnya
Riset Pasar
Masyarakat
komsumen zaman sekarang sudah pandai dan kritis. Mereka tidak begitu sja
percaya dengan iklan. Itulah sebabnya Market Research (riset asar) perlu
dilakukan sebelum mengiklankan sebuah produk. Pengetahuan ini perlu untuk
mendapatkan fakta atau bahan pembanding. Sediakan waktu untuk pergi ke
toko-toko atau supermarket untuk melakukan store check. Lihat dan periksa
produk untu kategori yang sama. Baca label. Kegunaan, harga, mutu, kenyamanan,
rasa (untuk makanan), dan sebagainya. Tanya pelyan toko atau SPG (sales
promotion girl) kalau dia kebetulan sedang menjaga produk yang anda butuhkan
informasinya. Lalu bandingkan dengan produk yang akan kita iklankan. Dimana
sebanarnya letak keistimewaan produk kita itu dan apakah informasi mengenai produk
yang dikemukakan klien merupakan fakta atau hanya sekedar harapan.
BAB 9
TEKNIK PENULISAN NASKAH IKLAN
9.1
Menulis Headline
Inilah
bagian terpenting sebuah iklan cetak. Seperti
juga berita, artikel, cerpen, novel, dan karya tulis lain, sebuah iklan
cetak memerlukan judul. Dan, judul ini harus dibuat beigtu menarik dan begitu
menonjol sehingga orang mau membaca teksnya(bodycopynya).
Tentu saja judul tersebut harus ada kaitannya dengan isi atau bodycopy iklan tersebut. Yang membuat
orang mau membaca iklan atau bodycopy
nya adalah headline-nya. Bila
headline tidak menarik jangan harap orang akan membaca iklannya. Headline juga
harus bisa dipercaya dan meyakinkan, namun jangan sampai berlebihan hingga
terkesan too good to be true (terlalu “bagus” sehingga mustahil untuk
dipercaya).
Dari
segi typography, headline harus ditulis dalam bentuk huruf (typeface) yang mudah dibaca dan ukuran huruf (point size) yang
lebih besar daripada bodycopy-nya.
Memilih huruf untuk headline dan bodycopy juga harus melalui pertimbangan
yang matang. Bentuk huruf atau typeface yang
sulit dibaca seperti huruf Gotik (jerman kuno), walaupun tampak indah,
sebaiknya dihindarkan untuk iklan komersial, kecuali ada pertimbangan tertentu
sesuai dengan konsep kreatifnya. Huruf miring atau italic biasanya dipakai
untuk iklan testimonial atau untuk kata-kata asing yang terpaksa kita pakai,
karena belum ada padanannya yang tepat dalam bahasa Indonesia. Memilih point
size atau ukuran huruf untuk headline memerlukan rasa estetika serta keseimbangan
dengan bentuk layout dan ukuran iklan.
Iklan
itu bagus bila headline dan visualnya terpadu(integrated), merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Artinya, bila sudah dikatakan (dalam headline)
tidak perlu digambarkan (dalam visual).
Begitu juga sebaliknya. Headline dan visual harus saling mendukung.
Copywriter harus berhati-hati dalam
memilih kata dalam bahasa tulisan. Karena intonasi atau lagu kalimat dalam
bahasa lisan tidak bisa dialihkan secara sempurna ke dalam bahasa tulisan. Headline yang bagus adalah yang membuat
orang secara spontan membaca bodycopy-nya.
Headline yang bagus biasanya pendek namun penuh arti. Soal pendek atau panjang
ini relatif.
9.2
Berbagai Jenis Headline
Headline
harus bisa membuat orang secara spontan membaca bodycopy-nya. Headline yang mengandung makna ganda biasanya sangat menggelitik
sehingga orang menjadi penasaran untuk membaca bodycopy-nya. Dari gaya struktur kalimatnya, headline bisa
berbentuk:
- Penyataan (statement)
contoh : Susu Braintvit dapat mencerdaskan otak balita.
- Membangkitkan rasa keingintahuan atau membuat penasaran
contoh : ternyata ada juga wanita yang jatuh cinta dengan dasi.
- Pertanyaan
contoh : siapa bilang pria tidak suka Gosip? (“Gosip” nama produk).
- Menggoda
contoh : menilai wanita harus dilihat dari celana dalamnya.
- Mengejutkan
contoh : kaus kaki bisa juga menjadi penyebab kanker.
- Retorika
contoh : adakah wanita yang tidak ingin cantik?
- Bujukan
contoh: Kemeja X akan membuat anda tampak lebih jantan.
- Penyataan (statement)
contoh : Susu Braintvit dapat mencerdaskan otak balita.
- Membangkitkan rasa keingintahuan atau membuat penasaran
contoh : ternyata ada juga wanita yang jatuh cinta dengan dasi.
- Pertanyaan
contoh : siapa bilang pria tidak suka Gosip? (“Gosip” nama produk).
- Menggoda
contoh : menilai wanita harus dilihat dari celana dalamnya.
- Mengejutkan
contoh : kaus kaki bisa juga menjadi penyebab kanker.
- Retorika
contoh : adakah wanita yang tidak ingin cantik?
- Bujukan
contoh: Kemeja X akan membuat anda tampak lebih jantan.
9.3
Menulis Bodycopy
Iklan
komersial dibuat dan diciptakan agar sasaran tertarik dan pada akhirnya membeli
produk ataupun jasa yang ditawarkan. Karena itu, produk atau jasa yang
ditawarkan harus ditampilkan atau dijelaskan secara menarik dan jangan lupa
mengatakan benefit aapa yang akan diperoleh konsumen bila produk itu digunakan
atau dikonsumsi. Pesan iklan yang biasanya dikemukakan dalam headline dan
bodycopy harus jelas. Artinya, kita ingin konsumen berbuat apa setelah membaca
iklan kita. Message atau pesan iklan harus jelas.
Untuk
sampai pada tahan “keputusan membeli” madsih ada hal-hal lain yang menentukan
yaitu “the 4 P’s of marketing dari Philip Kotler”. Bila orang sudah tertarik
atau memperhatikan iklan kita dan tahu tentang produk atau jasa yang kita
iklankan. Iklan kita sudah dapat dikatakan “mencapai sasaran”. Berbeda dengan
iklan Direct Response atau iklan promo yang memang bertujuan untuk langsung
menjual.
Pada
umunya orang tidak suka membaca tulisan berkepanjanggan. Tidak bagus menulis
bodycopy yang bertele-tele atau menulis kalimat berulang-ulang. Hanya satu
tujuan kita membuat iklan, yaitu “menjual” produk atau jasa yang diiklankan.
Yang penting sasaran iklan harus tertarik dan mengerti pesan yang kita
sampaikan dalam iklan kita itu. Memakai gaya eufemisme sering tidak dipahami atau disalahpahami oleh sasaran
(kecuali untuk menghindarkan kesan porno, vulgar atau tidak sopan). Gunakan
bahasa yang dipakai dalam percakapan sehari-hari. Membuat sebuah kalimat yang
terdiri dari 30 kata untuk iklan (bodycopy) sesungguhnya tidak bagus. Ubah
kalimat itu menjadi dua atau tiga kalimat pendek. Kalimat yang efesien dan
efektif biasanya, singkat,padat, namun menarik dan mudah ditangkap aartinya
oleh pembaca.
9.4
Menulis Advertorial
Advertorial adalah iklan, namun dirulis
dengan gaya editorial. Isi pesan dan gaya tulisannya lebih serius. Untuk
meningkatkan kepercayaan terhadap apa yang kita paparkan dalam advertorial,
sebaiknya menampilkan angka-angka hasil riset, statistik, reference ilmiah,
makalah yang ditulis oleh seorang atau lembaga profesional di bidang yang
berkaitan.
Untuk
iklan komersial, banyak copywriter yang menggunakan teknik testimonial, yaitu
menggunakan orang yang pernah menggunakan produk yang bersangkutan. Namun,
hati-hati dalam menggunakan teknik testimonial dalam advertorial. Ini harus
benar-benar didukung data dan fakta. Tujuan semuanya adal ah untuk memperkuat
dan mendukung tulisan dalam advertorial itu.
9.5
Menyunting Naskah
Hindarkan
menulis angka dalam teks, kalau kita ingin menunjukkan bahwa produk kita berbeda
dengan produk lain, biarlah itu menjadi kesan dan persepsi konsumen.
9.6
Menulis Script Iklan Radio
Bentuk
naskah iklan raadio sama seperti kita menulis naskah sandiwara atau screenplay.
Bedanya dengan naskah iklan cetak adalah dalam gaya bahasam batasan waktu dan
peristilahan. Kalau untuk iklan cetak khusus nya koran dan majalah, kita
dibatasi oleh ukuran lebar kolom dan milimeter, maka untuk iklan radio kita
dibatasi oleh waktu dan durasi, yaitu berapa panjang atau berapa detik iklan
radio itu akan dibuat. Iklan untuk media elektronik selalu dihitung dalam
hitungan detik.
Untuk
iklan radio, kita tidak selalu bisa menentukan siapa yang nanti akan membaca
teksnya. Ada beberapa cara, namun cara berikut adalah yang paling umum. Kalau
kita menggunakan suara perempuan, biasanya kita tulis FVO (Female Voice Over),
kalau suara laki-laki, MVO (Male Voice Over). Untuk suara-suara efek, kita
tulis SFX (Sound Effects). Untuk suara musik kita tulis musik. Kadangg-kadang
kita gunakan seseorang untuk membaca script dengan gaya membaca pengumuman atau
narasi. Untuk itu kita tulis Announcer
atau Narrator.
Sebelum
memulai script, biasanya kita tentukan dulu berapa panjang iklan itu akan
dibuat : 30, 50 atau 120 detik. Panjang iklan radio dan televisi ditentukan
dalam hitungan detik, dan ditulis 30”, 60”, atau 120”. Karena itu, selalu
sediakan stopwatch, pada waktu anda menulis script. Panjang script berkaitan
dengan panjang waktu perekaman distudio rekaman maupun waktu penyiarannya oleh
media.
Script
ditulis dengan gaya bahasa lisan atau percakapan. Jangan terlalu “gramatikal”,
kecuali untuk lucu-lucuan. Untuk iklan radio, gaya bahasa lebih penting
daripada tata bahasa. Tentu saja, dengan siapa kita bicara atau siapa target
audience kita jangan pernah lupakan. Untuk membuat iklan radio lebih menarik,
tidak datar, dan membosankan, buatlah semaca, ucapan atau kata-kata pemancing
perhatian diakhir dialog.
BAB 10
MENCIPTAKAN
KONSEP KREATIF
Definisi
kreatif : suatu kemampuan yang dimiliki
seseorang atau sekelompok orang yang memungkinkan mereka menemukan
pedekatan-pendekatan tau terobosan baru dalam menghadapi situasi atau masalah
tertentu yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara yang baru
atau unik yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya.
Untuk
membuat iklan komersial, pertama-tama kita harus punya Idea yang merupakan
latar belakang suatu konsep kreatif. Tujuannya adalah membuat orang tertarik dn
memperhatikn pesan penjualan dalam iklan. Konsep kreatid bisa diciptakan dan
dikembangkan hanya setelah tim kreatif mempunyai pengetahuan dan pengertian
yang cukup mendalam tentang produk atau jasa yang akan diampanyekan atau
diiklankan. Pengetahuan tentang produk ini biasanya terdapat dalam Brief yang diterima tim kreatif dari
klien melalui AE (Account Executive).
Konsep
kreatif harus relevan dan harus ada kaitannya dengan produk. Banyak konsep
karena ingin disebut kreatif tidak relevan dan malah tidak ditangkap artinya
oleh konsumen. Konsumen harus percaya akan kebaikan atau kelebihan produk
tersebut. Dan sikap percaya itu adalah suatu proses melalui tahap mengerti.
Kalau orang bilang percaya padahal dia tidak mengerti, dia bohong.
Untuk
memperoleh perhatian maksimal dari sasaran, copywriter harus cermat dalam
mengamati situasi umum di masyarakat. Pergunakan situai atau periistiwa
tertentu yang terjadi dalam masyarakat sebagai momentum, khususnya bila situasi
atau peristiwa itu berkaitan atau ada hubungannya dengan manfaat atau sifat
produk yang akan kita iklankan.
BAB 11
POSITIONING
Dalam
mengembangkan suatu ide kreatif, orang-orang iklan memusatkan perhatian pada
karakteristik atau fitur produk dan customer benefits, yaitu keuntungan atau
kelebihan apa yang diberikan produk itu kepada konsumen. Fokusnya adalah
produk. Menurut Ries dan Trout, era periklanan terbagi menjadi 3 bagian :
1. Masa Product Oriented : memusatkan ide kreatif pada karakteristik dan fitur produk.
2. Masa Image Oriented : memusatkan ide kreatif pada citra produk di dalam taraf kehidupan masyarakat. Era ini dikenal dengan Brand Image.
3. Masa Positioning Oriented : memusatkan citra produk dalam benak masyarakat.
1. Masa Product Oriented : memusatkan ide kreatif pada karakteristik dan fitur produk.
2. Masa Image Oriented : memusatkan ide kreatif pada citra produk di dalam taraf kehidupan masyarakat. Era ini dikenal dengan Brand Image.
3. Masa Positioning Oriented : memusatkan citra produk dalam benak masyarakat.
Positioning
merupakan penempatan suatu nama/merk produk di benak konsumen, sehingga nama
tersebut selalu diingat konsumen. Setiap produk saling berebut tempat dibenak
konsumen. Cara mudah masuk dalam pikiran seseorang adalah dengan menjadi yang
pertama. Cara sulit masuk dalam pikiran seseorang adalah dengan menjadi yang
kedua.
BAB 12
MERUMUSKAN
STRATEGI KREATIF
12.1
Untuk Apa Konsep Kreatif ?
Konsep
kreatif periklanan dibuat atau diciptakan dengan tujuan memperkenalkan,
membedakan, atau memosisikan produk dalam benak konsumen untuk menghadapi
persaingan. Konsep itu harus mnarik da simatik agar tujuannya tercapai, yaitu
menjual. Apabila sebuah iklan tidak berhasil menjual, betapapun sebuah iklan
dikagumi orang karena dianggap hebat, iklan itu tidak bisa dikatakan “kreatif”.
Kalau pesan itu berhasil ditangkap oleh sasaran, dipahami, bahkan dipercaya,
iklan itu bisa saja dianggap “Berhasil”.
12.2
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan untuk Membeli
Keputusan
konsumen untuk membeli tergantung pada banyak faktor. Konsumen baru membeli
bila unsur-unsur lain selain iklan sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan
kemampuan finansialnya.
12.3
Bagaimana Mengembangkan Konsep Kreatif
Konsep kreatif
ini biasanya bertumpu atau berkaitan dengan keistimewaan atau keunikan produk
tersebut yang tidak terdapat daam produk lain dalam kategori yang sama. Mungkin
keistimewaan itu sebenarnya ada juga dalam produk pesaing, hanya saja pesaing
belum secara eksplisit menyebutkan hal itu dalam iklan-iklannya. Ini peuang
yang harus dimanfaatkan. Keunikan dan keistimewaan ini lalu didramatisasi
dengan cara yang relevan, menarik, dan simpatik. Konsep kreatif harus relevan
dengan produknya, harus ada kaitannya dengan sifat atau keistimewaan produk
tersebut. Konsep kreatif itu harus bisa menjadi “jembatan” bagi konsumen untuk
mengingat produknya. Konsep kreati f ini harus dipertahankan untuk waktu yang
cukup lama agar konsumen benar-benar “menyerap” konsep itu dalam benaknya.
Konsep kreatif itu akan menjadi identitas bagi produknya.
12.4
Cara Menemukan Big Idea
Akan
sangat bermanfaat bila dalam mengembangkan konsep kreatif dengan mengadakan Brainstorming Session (pertemuan sumbang
saran) dulu dengan tim kreatif anda. Beradu argumen dalam proses penciptaan
suatu gagasan kreatif sangat perlu agar gagasan itu lebih teruji, lebih baik,
dan yang penting bisa menjual adalah biasa bahwa dalam sebuah tim kreatif ada
saja orang yang merasa paling pintar dalam penciptaan konsep kreatif dan tak
mau mendengar sama sekali pendapat atau argumen orang lain. Karena itu, konsep
kreatif sedapat mungkin harus diuji oleh prang-orang diluar penciptanya.
Predikat ‘bagus’ itu harus keluar dari mulut orang lian, bukan dari penciptanya
sendiri. Sebab, selalu bisa terjadi bahwa bila ada seratus orang membaca iklan
kita, yang lima puluh orang membencinya, kemungkinan penyebabnya bisa
berbeda-beda.
12.5
Setiap Gagasan (Idea) Harus di Uji
Kadang-kadang
idea datang dari seorang bos yang kebetulan lewat ketika tim kreatif mengadakan
brainstorming session. Walaupun ide sang bos itu biasa-biasa saja bahkan jelek
namun oleh satu atau dua orang, ide itu kemudian dianggap hebat. Namun, setiap
ide harus siap diuji, minimal oleh seluruh karyawan perusahaan. Kalau ada dana,
adakan survei focus group. Ide besar bisa saja muncul dari orang biasa saja
yang tak pernah diberi predikat “orang kreatif”. Bodoh dan pintar adalah rlatif
salah satu belajar adalah bertanya.
BAB 13
EKSEKUSI
KONSEP KREATIF
13.1
Untuk Iklan Media Cetak
a.
Membuat Layout dan Artwork
Setelah
copywriter bersama art director menemukan konsep kreatif yang mereka anggap
paling pas dan paling bagus untuk iklan produk yang sedang mereka garap, mereka
selalu membuat layout yang berisi draft visual dan headline yang tepat sesuai
konsep. Menulis bodycopy bisa belakangan, tapi mungkin juga si copywriter
sekaligus membuat teks atau bodycopynya. Sejak saat inilah art director sudah
harus memikirkan bagaimana eksekusinya. Apakah gambarnya akan dibuat dengan
line drawing atau fotografi ataukah akan membeli slide yang bisa dibeli pada
agen pembuat slide?
Setelah konsep
kreatif, layout, dan headline nya disetujui klien, mulailah kita merancang
finished artwork. Setelah foto untuk visual utama selesai dibuat, mulailah art
director membuat art work dengan ukuran yang tepat sesuai layout nya. Untuk
media cetak, ukurannya adalah ukuran kolom surat kabar atau majalah di mana
iklan tersebut akan dimuat. Iklan juga bisa sama sekali tanpa visual. Iklan ini
dalam bahasa inggris disebut all copy ad. Untuk iklan seperti ini, art director
hanya bermain dengan typography dan tata letak. Art director tidak membuat
gambar, melainkan mencari bentuk dan jenis huruf serta ukuran huruf yang tepat
untuk iklan yang dibuatnya.
Menggunakan
orang sebagai model atau menggunakan karya cipta apa pn milik orang lain,
termasuk lagu atau karya tulis, untuk dikomersialkan atau dipublikasikan dalam
iklan harus terlebih dahulu meminta izin kepada orang atau piihak yang
mempunyai hak atau pemiliknya. Kalau tidak, kita akan melanggar apa yang
disebut “Hak Atas Kepemilikan Intelektual” (HAKI). Inilah yang dinamakan
pembajakan atau plagiat.
b. Merancang Visual Utama (Main Visual)
Visual utama dengan headline adalah penjabaran
dari konsep kreatif. Dengan kata lain, visual utama adalah gambaran yang harus
mengkomunikasikan konsep kreatif. Dalam membuat artwork, art director menata
letak gambar (visual), headline, subheadline, bodycopy, product shot, baseline,
dan sebagainya tepat seperti layout nya, karena layout itulah yang telah
disetujui klien. Visual utama bisa saja hanya berupa gambar atau foto produk
yang diiklankan atau seorang model (khususnya dalam iklan testimonial).model
hanya merupakan endorser dan hanya
dipakai apabila konsep kreatif menuntut nya demikian. Gambar untuk visual utama
ini bisa berupa foto hitam putih, bisa juga foto bewarna, bisa juga gambar
tangan. Foto bewarna harus dalam bentuk slide.
Slide untuk iklan bewarna,
sebelum dicetak harus melalui proses separasi warna. Hitungan hanya per
sentimeter. Makin besar gambarnya makin besar pula biaya nya. Dalam proses
separasi, warna dalam slide itu diurai menjadi empat unsure warna dasar, yaitu
magenta, yellow, cyan, dan black atau key. Keempat warna ini dibuat terpisah
dalam empat lembar bahan sejenis acetate yang transparan untuk dicetak. Bila
ada unsure warna lain selain yang empat itu, warna lain tersebut harus dibuat
dengan proses khusus, misalnya waran perak atau silver. Dalam proses separasi,
warna-warna ini disebut special color.
c. Membuat Baseline
setelah mencantumkan headline,
visual, dan bodycopynya serta ukuran
sesuai ketentuan dari bagian media, jangan lupa mencantumkan oleh siapa pesan
iklan itu disampaikan. Memang ada kalanya klien merasa tidak perlu mencantumkan
nama perusahaannya. Dia merasa cukup dengan mencantumkan nama atau merek produk
saja. Namun, adakah hal-hal khusus atau mandatory yang wajib digunakan sebagai
identitas pengirim pesan tersebut? Merek atau brand sudah tentu harus
disebutkan dalam headline atau bodycopy, bahkan dalam visualnya. Jika mau
diulangi dalam baseline, boleh-boleh saja dan hal-hal ini biasanya dicantumkan
dibagian paling bawah dari sebuah iklan. Bila ada logo atau slogan untuk produk
atau perusahaan produsennya, di baseline inilah tempatnya. Baseline ini bisa
diumpamakan tanda tangan atau signature dari sebuah iklan. Seperti halnya
merek, logo, dan slogan ini biasanya sudah dibakukan oleh produsen dan tidak
boleh diubah-ubah, baik bentuk, tipe huruf, warna dan letak-letaknya.
d. Mandatory
mandataory dalam iklan adalah
unsure-unsur yang harus selalu tampil dalam iklan dan tidak boleh diubah,
misalnya seperti merek dan gambar produk, nama atau logo perusahaan aau
prosuden, slogan, dan sejenisnya. Seperti iklan IBM, typeface nya harus Bodoni
dan tidak boleh memakai missal nya tipe Helvetica, Garamond, atau yang lain.
Oleh karena itu, dalam membuat iklan untuk produk-produk yang sudah menduinia,
seperti IBM, coca cola, Mitsubishi, Mobile Oil, dan sebagainya, kita harus memperhatikan
komunikasi pemasaran, khususnya periklanan, mandatories ini biasanya telah
dibakukan oleh klien dalam buku panduan yang biasa disebut blue book.
e. Membuat Caption
Caption adalah tulisan pendek yang merupakan
catatan atau penjelasan singkat tentang gambar atau foto tamabahn (disamping
visual utama). Visual utama biasanya tidak memerlukan caption, karena visual
utama merupakan bagian integral dari headline. Jangan sekali-kali membuat atau
menunjukkan gambar tambahan atau sisipan atau insert tanpa penjelasan atau
caption, sebab dengan demikian informasi kita belum lengkap. Kecuali bila
gambar itu sudah begitu jelas dan “bicara sendiri”.
f. Penggunaan Model
Menggunakan
model, khususnya selebriti atau public figure untuk sebuah iklan, harus
hati-hati, teruatam dalam iklan testimonial, selain biayanya mahal, model bisa
menjadi boomerang bagi kepercayaan konsumen terhadap produk. Atau orang ingat
dengan model nya tapi lupa dengan produknya. Model juga bisa “membunuh” produk
yang diiklankan. Figure yang saat ini mempunyai nama dan reputasi baik, suatu
waktu bisa saja menjadi buronan polisi. Atau, justru orang tidak percaya bahwa
model tersebut menggunakan produk yang diiklankan. Fungsi model hanyalah
sebagai endorser bagi sebuah pesan iklan. Jangan lupakan factor believability.
Dalam memilih model harus
diperhatikan bagian mana dari tubuhnya yang akan ditonjolkan. Bila tangannya
akan memegang produk dan diambil secara close up, telitilah tangan dan
jari-jarinya. Kalau ada pose atau acting tertentu, khusunya untuk iklan televise,
mintalah model itu berakting sesuai script yang kita buat. Hal-hal tersebut
bisa kita lakukan pada waktu casti8ng, yaitu tahap pencarian dan pemilihan
model, khususnya untuk iklan audio visual.
13.2 Untuk Iklan Radio
a. Merekam Script
Pesan iklan dalam radio
disampaikan melalui suara, yaitu suara orang, suara music, ataupun efek-efek
suara lainnya yang biasa kita dengar sehari-hari. Script dirancang dan ditulis
untuk direkam distudio rekaman. Peristilahan yang dipakai harus yang dipahami
oleh operator studio rekaman.
Scriptwriter harus terlebih
dahulu membicarakan dengan operator studio rekaman, bagaimana script itu harus
direkam, siapa pembawa suaranya yang cocok, sound effect apa yang dibutuhkan,
dan music yang bagaimana yang akan menjadi latar belakang, dan sebagainya. Rekaman
master untuk iklan radio biasanya dibuat dalam pita DAT (Digital Audio Tracks)
agar mutu suaranya terjamin. Untuk copies yang akan dikirim ke stasiun-stasiun
radio biasanya dalam pita kaset biasa. Sekarang bisa juga mempergunakannya
compact disk(CD) untuk rekaman ini.
Kemampuan memperdengarkan
suara-suara inilah yang merupakan salah satu kekuatan media radio dibandingkan
media cetak. Namun demikian, iklan radio tidak mudah untuk disimpan oleh
sasaran atau konsumen seperti halnya iklan di media cetak. Lagipula pesan
komunikasinya dibatasi oelh durasi.
Karakteristik media elektronik
adalah bahwa selain merupakan media informasi, juga merupakan media hiburan. Seorang
scriptwriter terkenal di Amerika Serikat, Chuck Blore, dalam seminar
Advertising Age 1982 di Chicago, member petunjuk sebagi berikut, “if you have something to say, say it
nicely. If you have nothing to say….sing !” Artinya, bila ada sesuatu yang
istimewa dimilki produk, katakanlah
dengan cara yang menarik. Bila tidak ada yang istimewa untuk dikatakan,
nyanyikan saja atau buat saja lagu atau jingle.
b. Memilih Suara Orang (Voice Talent)
Setiap orang mempunyai
karakteristik suara yang berbeda dari segi artikulasi, pitch, maupun
vibrasinya. Itu sebabnya tidak ada dua orang yang suaranya benar-benar sama. Volume
dan speed dapat diatur, tapi ketiga hal tadi sulit atau tidak mungkin diatur. Kekurangan
dalam artikulasi (misalnya orang”cadel”), pitch, maupun vibrasi akan lebih
menonjol bila orang berbicara melalui pengeras suara. Kekurangan ini sedikit
bisa dikurangi dengan alat syntheziser yang biasanya terdapat distudio rekaman.
Jadi, dalam memilih suara orang
pun harus teliti. Orang yang mempunyai maslah pernapasan lebih baik jangan
dipakai untuk talent suara, khusunya untuk produk-produk yang canggih atau
berkelas. Karakter suara juga penting untuk diperhatikan. Karakter suara ini hamper
tidak ada hubungannya dengan penampilan dan usia.
c. Memilih Ilustrasi Musik dan SFX
Musik dan SFX biasanya mampu meningkatkan
memorability terhadap pesan iklan. Namun demikan, jangan sampai hal ini justru
membuat pesan iklan malah “tenggelam”. Orang ingat musiknya namun lupa
keistimewaan produknya. Selama music dan SFX mendukung dan mampu meningkatkan
daya ingat orang terhadap iklannya, ilustrasi music dan SFX itu boleh dikatakn
bagus, lebih-lebih kalau orang langsung mencari bahkan membeli produk atau jasa
yang ditawarkan. Untuk penggunaan music atau lagu dari library, kita harus
berhati-hati. Periksa dulu apakah lagu itu sudah merupakan public property seperti
kebanyakan lagu-lagu klasik ataukah masih ada pemegang hak ciptanya sehingga
kita berkewajiban untuk meminta izin dan membayar royalty untuk penggunaan lagu
tersebut kepada pemegang hak ciptanya.
13.3. Untuk Iklan Televisi
a. Memilih Production House (Rumah Produksi)
Dalam pembuatan layout untuk media cetak ataupun script untuk iklan
radio, script atau storyboard untuk pembuatan iklan televise ini pun harus
terlebih dahulu disetujui klien sebelum elangkah ketahap berikutnya. Konsep kreatif
merupakan hal pertama yang harus disetujui klien. Khususnya untuk script radio
atau televise, kita harus pandai-pandai menyajikannya. Sesudah klien setuju
dengan konsep storyboard, barulah biro iklan meminta penawaran harga dari
production house. Untuk bisa membuat penawaran harga, production house harus
terlebih dahulu melihat dan mempelajari storyboardnya. Pemilihan production
haouse haruslah dilakukan oleh orang yang membuat script atau storyboard ny,
karena dialah yang menciptakan konsep kreatif dan dia pula yang memiliki
imajinasi tentang bagaimana film itu harus dibuat. Untuk memilih production
house dan film director sebaiknya kita minta dulu karya-karya mereka atau hasil
shooting ynag pernah mereka lakukan. Kita bisa menilai kinerja mereka lewat
showreel ini, asalkan showreel itu benar-benar kepunyaan mereka dan bukan
pinjaman.
b. Pre-Production
Storyboard harus didiskusikan
dlam pertemuan dengan tim dari production house, terutama dengan film director.
Pertemuan semacam ini disebut pre production meeting. Dalam pre-pro meeting,
tim kreatif iklan menjelaskan secara rinci storyboard , khususnya konsep
kreatifnya, sekaligus meminta film director untuk meminta komentar dan membuat
shooting treatment, yaitu penjelasan secara teknis bagaimana film itu mau
dibuat. Biasanya menulis treatment, film director juga menyertakan shooting
board, yaitu penjelasan teknis frame by frame mengenai pelaksanaan
shooting yang akan dilakukannya. Dalam memberi
penjelasan teknis, film director atau sutradara biasa menggunakan
istilah-istilah sinematografis, seperti MS ( Medium Shot), LS (Long Shot), CU
(Close Up), SCU (Super Close UP), TS (Tight Shot), Wide Angle, Aerial atau
Chopper Shot, Freeze Frame, dan banyak lagi.
c. Production
Tahap production adalah tahap diaman film itu
dibuat, yaitu shooting itu sendiri, inilah bagian tugas yang sangat menarik
bagi tim kreatif, sekalipun melelahkan, lebih-lebih bila shooting dilakukan di
lokasi. Keberadaan wakil agency. Yaotu creative director, copywriter, dan/atau
art director di lokasi atau studio adalah untuk mengantisipasi timbulnya
masalah atau mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan konsep
kreatif yang sering diajukan oleh film director atau cameramen.
d. Post Production
Setelah selesai shooting, kita masuk kedalam
tahap yang disebut post production. Bila shooting dibuat dalam film 35mm atau celluloid,
maka sebelum dilakukan penyuntingan, film negatifnya harus diproses dulu
dilabolatorium film. Film hasil hooting pertama harus dipindahkan dulu ke tape
untuk dapat dikerjakan dikomputer telecine untuk color grading. Editing yang
pertama ini disebut offline editing yang pada dasarnya hanya memilih dan
menyusun gambar-gambar hasil shooting sesuai dengan ukuran storyboard, serta
rekayasa sederhana dan penyesuaian warna pada gambar hasil shooting. Jenis computer
yang biasa dipakai untuk offline editing adalah avid computer. Sedangkan untuk
online editing, yaitu untuk merekayasa gambar, ada bermacam-macam. Kita bisa
memilihnya sesuai keperluan atau jenis film yang kita buat.
e. Tahap Akhir
(Finishing)
Setelah
online editing berarti selesai pula seluruh pekerjaan. Tugas terakhir adalah
membuat master atau broadcast copy yang biasanya dibuat dalam pita digital yang
disebut betacam SP. Rekaman dalam Betacam SP inilah yang akan dikirikam ke
stasiun-stasiun televise untuk ditayangkan. Jumlah maste rynag dibuat tentunya
harus sesuai dengan jumlah stasiun televise dimana film itu akan ditayangkan. Untuk
dokumentasi atau presentasi yang dapat dilihat melalui video player biasa, kita
bisa membuat copy dalam format VHS, atau dalam VCD untuk di playback melalui CD
player. Untuk iklan-iklan obat dan vitamin, storyboard yang sudah dibuat oleh
biro iklan dan disetujui kliennya, masih harus diajukan dan disetujui oleh
Direktorat Jendral POM, Departemen Kesehatan. Screening Dirjen POM ini tidak
selalu berkaitan dengan kosnep kreatifnya, padahal itu budan bidangnya. Namun demikianlah
kenyataannya!
Judul Buku 2 :
COPYWRITING
Seni
Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan
Pengarang : Agus Trijanto
BAB 1
Copywriting
Bagian dari Iklan
Iklan sering disebut sebagai
sebuah usaha agar barang yang diperjualbelikan laku keras. Padahal sesungguhnya
iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan
mempromosikan produk dan jasa kepada seorang atau pembeli potensial,
mempengaruhi dan memenangkan pendapat publik untuk berpikir dan bertindak
sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.
Iklan adalah sebuah tanggung
jawab dalam proses penjualan dan pemasaran. Bentuknya bisa tulisan, gambar,
film, atau gabungan unsur-unsur tersebut. Pada tulisan itulah kemudian dikenal
dengan istilah COPYWRITING.
Satu hal yang paling mendasar dan
menjjadi sendi dalam dunia periklanan adalah bahwa setiap karya iklan harus
bersadarkan pada INTI PERIKLANAN itu sendiri. Secara spesifik, inti periklanan
berkaitan erat dengan keahlian-keahlian khusus yang menyertainya yaitu
kreativitas-kreativitas.
- kreativitas untuk menarik perhatian
- kreativitas untuk memenangkan perhatian khalayak
- kreativitas untuk membangkitkan minat yang berlanjut pada tindakan konsumen
- kreativitas untuk pemilihan, penggunaan media-media yang paling efektif dari segi biaya.
- kreativitas untuk menarik perhatian
- kreativitas untuk memenangkan perhatian khalayak
- kreativitas untuk membangkitkan minat yang berlanjut pada tindakan konsumen
- kreativitas untuk pemilihan, penggunaan media-media yang paling efektif dari segi biaya.
Kreativitas ini mendorong
terciptanya sebuah iklan ; kreativitas dalam copywriting, kreativitas untuk
desainnya, hingga kreativitas bagi eksekusi karya kreatifnya. Interaksi
integrasi dan harmonisasi menjadi kewajian dalam penciptaan sebuah iklan. Secara
umum, setiap iklan harus memenuhi kriteria :
1. Benar : pesan yang disampaikan tidak boleh ada unsur berbohong.
2. Bertanggung jawab : pengusaha iklan harus selalu siap menghadapi tuntutan jika yang diiklankan ternyata menimbulkan kerugian bagi penggunanya.
3. Sesuai selera dan kesusilaan : iklan harus akrab dengan etika dan susila yang berkembang ditengah masyarakat.
4. Iklan umpan : iklan harus sesuai antara yang diiklankan dengan harga yang tertera.
5. Garansi dan Jaminan : kualitas produk harus dapat dibuktikan dan memang teruji.
6. Harga murah : iklan tidak boleh sembarangan menyatakan discount tanpa ada pertanggungjawaban atas data yang dimaksudkan yang bisa disebut sebagai tindak penipuan.
7. Mutu palsu : iklan tidak boleh menjanjikan kualitas, namun sebenarrnya mutunya tidak sepadan dengan yang diinformasikan.
8. Testimonial : kesaksian, bahwa jika menggunakan saksi maka saksi tesebut harus benar-benar berkompeten dan membuat pernyataan yang jujur adanya.
1. Benar : pesan yang disampaikan tidak boleh ada unsur berbohong.
2. Bertanggung jawab : pengusaha iklan harus selalu siap menghadapi tuntutan jika yang diiklankan ternyata menimbulkan kerugian bagi penggunanya.
3. Sesuai selera dan kesusilaan : iklan harus akrab dengan etika dan susila yang berkembang ditengah masyarakat.
4. Iklan umpan : iklan harus sesuai antara yang diiklankan dengan harga yang tertera.
5. Garansi dan Jaminan : kualitas produk harus dapat dibuktikan dan memang teruji.
6. Harga murah : iklan tidak boleh sembarangan menyatakan discount tanpa ada pertanggungjawaban atas data yang dimaksudkan yang bisa disebut sebagai tindak penipuan.
7. Mutu palsu : iklan tidak boleh menjanjikan kualitas, namun sebenarrnya mutunya tidak sepadan dengan yang diinformasikan.
8. Testimonial : kesaksian, bahwa jika menggunakan saksi maka saksi tesebut harus benar-benar berkompeten dan membuat pernyataan yang jujur adanya.
Dengan mencermati kriteria umum
dan pengertian mendasar tentang iklan, maka copywriting akan berjalan
beriringan dan saling mendukung komponen iklan lainnya, seperti visual,
fotografi, layout, pewarnaan, komposisi garis, dan pertimbangan marketing
maupun penempatan media.
Bab 2
Materi
Copywriting
Materi copywriting merujuk pada arti,
pengertian, definisi, dan tujuan. Materi copywriting menentukan kualitas copy
dan efektivitasnya terhadap produk dan jasa yang ditawarkan.
A.
Arti Copywriting
sebagai komponen iklan, maka copywriting harus merujuk pada Asas-asa umum, Penerapan Umum, dan Penerapan Khusus dari Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, yaitu :
- Harus jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
- Tidak boleh menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara, agama, susila, adat, budaya, suku, dan golongan.
- Harus dijiwai oleh asas persaingan yang sehat.
sebagai komponen iklan, maka copywriting harus merujuk pada Asas-asa umum, Penerapan Umum, dan Penerapan Khusus dari Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, yaitu :
- Harus jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
- Tidak boleh menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara, agama, susila, adat, budaya, suku, dan golongan.
- Harus dijiwai oleh asas persaingan yang sehat.
Copywriting
adalah jembatan penghubung antara calon konsumen dengan perbuatan membeli.
Prinsip dasar copywriting diartikan sebagai rangkaian kata dalam iklan yang
harus mampu mempengaruhi setiap calon konsumen. Copywriting dituntut mampu
menggugah, menarik, memindahkan, mengidentifikasi, menggalang kebersamaan, dan
mengkomunikasikan pesan dengan nilai komparatif kepada khalayak, artinya
struktur bagan kata dalam copywriting harus :
- Menggugah ; mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
- Informatif : kata-katanya harus jelas, bersahabat, rinci, dan komunikatif, tidak bertele-tele, apalagi sampai mengabaikan durai penayangan.
- Persuasif : rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman, senang, dan tenteram.
- Bertenaga gerak : komposisi kata-katanya membimbing konsumen untuk menghargai waktu selama masa penawaran/ masa promosi berlangsung.
- Memiliki Penyelesaian akhir : kata-kata yang disusun harus membantu konsumen mendapatkan barang dan jasa secepat dan semudah mungkin.
- Menggugah ; mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
- Informatif : kata-katanya harus jelas, bersahabat, rinci, dan komunikatif, tidak bertele-tele, apalagi sampai mengabaikan durai penayangan.
- Persuasif : rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman, senang, dan tenteram.
- Bertenaga gerak : komposisi kata-katanya membimbing konsumen untuk menghargai waktu selama masa penawaran/ masa promosi berlangsung.
- Memiliki Penyelesaian akhir : kata-kata yang disusun harus membantu konsumen mendapatkan barang dan jasa secepat dan semudah mungkin.
Dalam
kamus bahasa Inggris Jon M.Echols dan Hassan Shadily, copywriting tidak diterjemahkan
khusus, melainkan hanya copy (salinan, tembusan, turunan, kopi) sehingga
terjemahan bebas gramatik copywriting adalah salinan naskah. Arti copywritig
secara ringkas adalah karya tulis atau salinan copywriter (penulis naskah
advertising). Tulisan copywriting ini sangat kreatif karena kata-kata yang
dipakai kaya akan olahan sehingga keajaiban makna tercipta.
Copywriting merupakan karya copywriter yang berdiri sederajat dalam jajaran tim kreatif bersama art director dan desainer. Objek copywriting adalah mengolah data dan menggunakan strategi kreatif periklanan yang mengadu pada hakikat produk/jasa yang hendak diiklankan, serta benar-benar mempertimbangkan keadaan :
-pasar
-konsumen
-kondisi
-persaingan
Copywriting merupakan karya copywriter yang berdiri sederajat dalam jajaran tim kreatif bersama art director dan desainer. Objek copywriting adalah mengolah data dan menggunakan strategi kreatif periklanan yang mengadu pada hakikat produk/jasa yang hendak diiklankan, serta benar-benar mempertimbangkan keadaan :
-pasar
-konsumen
-kondisi
-persaingan
Yang
diinginkan dari sebuah naskah copywriting adalah keberhasilan mencapai tujuan
pesan penjualan ; keuntungan dan kekuatan citra/ corporate image. Untuk
mencapai maksud tersebut tidak boleh tidak pengemasan copywriting harus
bersandarkan pada strategi periklanan yang baku agar terhindar dari kedangkalan
makna yang tidak melekat erat di benak target audience.
B. Pengertian Copywriting
Franks
Jefkins memberikan pengertian terhadap copywriting sebagai tulisan karya
copywriter dalam bentuk karangan-karangan iklan yang dibuat semenarik mungkin.
Pengertian opywriting lainnya adalah tulisan dengan aneka gaya dan pendekatan
yang dihasilkan dengan cara kerja keras melalui perencanaan dan kerja sama
dengan klien, staf legal, account executive, peneliti, dan direktur seni.
Copywriting
diartikan sebagai kata-kata yang terangkum dalam kalimat yang membangun
kekuatan headline dan pesan dari suatu iklan. Saya sendiri cenderung mengartikan
copywriting sebagai naskah iklan yang menggabungkan kerja intelektual dan seni
agar pesan penjualan terpenuhi. Keberanian mengharmonisasikan antara kerja
intelektual yang menitikberatkan pada aspek-aspek ilmiah dan realistis dengan
sisi-sisi emosional dalam seni yang menitikberatkan pada kepercayaan dan
kepuasan, dikerjakan dengan seksama dan teliti, sehingga kedua pertimbangan
tersebut membentuk kognisi baru terhadap produk/jasa yang diiklankan.
Dari
pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan , bahwa :
a.
Pengertian copywriting selalu
mengarah ke kegiatan beriklan
b.
Copywriting identik dengan
kemampuan membuat dan menghasilkan tulisan/teks untuk kepentingan beriklan
c.
Posisi copywriting sangat penting
dalam proses eksekusi sebuah karya iklan karena didalam teks lah gambaran
mengenai bentuk arahan, dan target yang akan dicapai dapat disimak.
d.
Bentuk naskah copywriting selalu
memiliki kedalaman makna, baik harfiah maupun psikologis.
e.
Copywriting mengenal perpaduan
gaya berbahasa faktual dengan imajinasi yang dalam banyak hal membedakan dengan
aneka jenis tulisan lainnya dan memberikan nilai lebih kepadanya.
f.
Pengertian copyriting di kalangan
masyarakat umum cenderung dilihat dari aspek emosional, sementara aspek
rasional sering menjadi nomor dua karena, copywriting identik ditujukan untuk
mendekatkan aspek emosional antara produk/jasa penggunanya.
g.
Copywriting harus dilihat debagai
karya yang bertanggung jawab, artinya benar-benar suatu tindakan pidana jika
komposisi kata yang dirangkai berbanding terbalik dengan realitas dan kondisi
rill barang/jasa yang ditawarkan.
h.
Calon konsumen sangat mudah dibuai
oleh kata-kata menenteramkan dari copywriting.
Copywriting yang berhasil adalah
copywriting yang paling mudah diingat oleh masyarakat, atau jika beruntung
menjadi trade mark dalam krama dan tata cara periklanan Indonesia. Copywriting
yang ideal harus mampu memberikan pengertian kepada target audience dengan
jumlah kata yang ringkas tapi efektif, dan pesan penjualannya segera/tidak
diombang-ambing oleh anak-anak kalimat.
Copywriting yang ideal adalah
yang mendukung tampilan sebuah iklan dengan berpedoman pada Tata Krama dan Tata
Cara periklanan Indonesia (TKTCPI), yakni :
1.
Jujur
2.
Bertanggung jawab
3.
Sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku
4.
Sesuai dengan etika profesi
C. Definisi Copywriting
Copywriting adalah seni penulisan pesan yang paling
persuasif dan kuat, yang dilatarbelakangi kewiraniagaan melalui media cetak.
Tulisan tersebut harus mampu menarik perhatian , ketertarikan, keinginan,
keyakinan, dan tindakan, jika gagal, maka hancur sudah pesan penjualan yang dikehendaki.
Kreatif seutuhnya menuntut kemungkinan-kemungkinan menggunakan kata yang lain
yang justru merupakan kunci keberhasilan sebuah pesan penjualan. Misalnya : “
saya terbiasa menggosok gigi begitu selesai makan!” iklan ini diperuntukan bagi
kelompok pekerja.
Copywriting
menggabungkan semua elemen target audience. Namun, biasanya target audience
yang menjadi prioritas nomor satu yang cenderung memperoleh porsi yang besar
dalam sebuah tampilan iklan. Karena kewajiban seorang copywriting terhadap
calon konsumen adalah menciptakan ketertarikan, menarik perhatian, mendorong
keinginan, membentuk keyakinan,dan tindakan membeli.
Copywriting
didefinisikan sebagai rangkaian kalimat berisi pesan penjualan yang harus mampu
menimbulkan ketertarikan. Untuk menciptakan ketertarikan tersebt, maka upaya
membangun image tentang produk dan jasa yang ditawarkan harus dapat diwakili
oleh sejumlah kata, dan sudah semestinya mendorong calon konsumen ke perbuatan
yang diinginkan yakni membeli/mengkonsumsi/menggunakan.
Jika
hasil research memastikan bahwa audience yang sudah jelas yaitu perusahaan
sebagai konsumen terbanyak dibandingan individu, maka konteks kata dan kalimat
yang digunakan harus dapat dimengerti oleh konsumen. Seorang copywriter tidak
boleh dan tidak dapat bekerja sendirian dalam menciptakan ketertarikan pada
copywritingnya. Ia harus bekerja sama
dengan tim marketing, art didrector, dan desainer yang diaplikasikan pada saat
brain storming. Untuk mengetahui bahwa sebuah produk memiliki karakteristik dan
pangsa pasar tertentu, maka penelitian sesederhana apapun sangat dibutuhkan
oleh copywriter guna membentuk imajinasi.
Agar
copywriting yang dibuat mampu merealisasikan ketertarikan pembaca ke perilaku
membeli, maka ada beberapa rumus baku, yakni :
-
Kata-kata yang digunakan harus
bersifat menyegarkan
-
Kata-kata yang digunakan harus
menarik perhatian
-
Kata-kata yang digunakan harus membangun
image positif
-
Kata-kata yang digunaan harus
efektif dan efisien
Tujuan
copywriting yang utama adalah membentuk perilaku membeli. Karena copywriting adalah materi teks periklanan
yang mempunyai andil berarti dalam penciptaan karya iklan, serta kaya akan
pesan-pesan penjualan, maka sejak mula diciptakan, tujuan copywriting adalah
untuk mengungkapkan/menyampaikan segala hal yang tersirat sekaligus yang
tersurat.
Tujuan
penggunaan copywriting dalam sebuah iklan adalah terpenuhinya pesan penjualan.
Pengertian ini diartikan sebagai kemampuan menerjemahkan atau disebut bahasa
produk saja. Namun, zaman terus berputar, tidak semata-mata bertugas
menjabarkan produk melainkan harus memenuhi kriteria sebagai bahasa media.
Komposisi copywriting sesungguhnya harus sejalan dan sesuai dengan ketentuan,
perintah, konsep dasar, persepsi, prinsip, dan pendapat khalayak. Hal ini
merupakan konsekuensi bahwa dalam hubungan sosial, penempatan iklan harus
dikomunikasikan sedemikan rupa sehingga masyarakat bisa menerimanya dengan
baik, dan copywriting yang menggiring iklan dapat diterima tanpa keluhan.
BAB 3
Sumber
Kreatif Copywriting
Kreativitas adalah adonan dasar
yang menjadi senjata utama dalam pembuatan copywriting. Krativitas memegang
peranan penting bagi seorang copywriter dalam merangkai kata-kata adalah 100%
benar. Dengan kreativitasnya, seorang copywriter dapat menggunakan nalar dan
emosinya, menggabungkan pdanan dan diksi yang tepat sehingga suatu barang atau
jasa yang semula tampak biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Hal ini disebabkan
oleh beragam tuntutan terhadap suatu uaya promosi agar sebuah iklan dapat
sukses besar dipasaran.
A. Kreativitas sebagai Modal
Dasar
Read Bunzel dalam Guidelines
for Radio Copywriting menyatakan bahwa :
1. Setiap orang sebenarnya kreatif.
1. Setiap orang sebenarnya kreatif.
2. kreativitas sma sekali
bukan barang baru.
3. lahirnya sebuah
kreativitas berganting pada 3 hal :
-bagaimana seseorang mendidik dirinya sendiri.
-persepsi seseorang terhadap dunia.
-kemampuan seseorang mencarikan pengalaman diri
-bagaimana seseorang mendidik dirinya sendiri.
-persepsi seseorang terhadap dunia.
-kemampuan seseorang mencarikan pengalaman diri
4. pentingnya kemampuan
mengatur waktu sebab diseluruh dunia, 1
jam sama dengan 60 menit. Artinya setiap orang mempunyai kemampuan ynag sama
dalam mengelola 60 menit tersebut untuk menghasilkan sebuah karya penuh
kreativitas.
5. diperlukan kemampuan
mengingat dan mengkomunikasikan ide.
6. biasakan menulis segera
segala yang tengah berkecamuk di kepala dan dihati dalam bentuk tulisan.
7. selalu ada waktu untuk
menulis tulisan yang kreatif.
Untuk
memperoleh sumber kreatif hanya bisa dilakukan oleh kelompok orang kreatif.
Sifat-sifat yang membentuk karakteristik yang khusus orang-orang kreatif
adalah:
- Curious atau dorongan untuk mencari tahu.
- Agent of change or development atau agen perubahan. Orang-orang kreatif selalu menciptakan sesuatu hal yang membuka mata khalayak. Idenya orisinil karena ia selalu mengikuti setiap peristiwa yang berkembang dimasyarakat.
- Open Mind atau bersikap terbuka. Seoang yang kreatif selalu dapat beradaptasi terhadap lingkungan dan sangat peduli terhadap perkembangan yang terjadi di masyarakat.
- Question and Answer atau keinginan untuk bertanya dan menjawab. Yaitu sikap yang tidak pernah bisa diam. Seorang yang kreatif tidak akan pernah puas dengan satu pertanyaan satu jawaban. Selalu dikembangkan sikap mencari alternatif dan solusi.
- Curious atau dorongan untuk mencari tahu.
- Agent of change or development atau agen perubahan. Orang-orang kreatif selalu menciptakan sesuatu hal yang membuka mata khalayak. Idenya orisinil karena ia selalu mengikuti setiap peristiwa yang berkembang dimasyarakat.
- Open Mind atau bersikap terbuka. Seoang yang kreatif selalu dapat beradaptasi terhadap lingkungan dan sangat peduli terhadap perkembangan yang terjadi di masyarakat.
- Question and Answer atau keinginan untuk bertanya dan menjawab. Yaitu sikap yang tidak pernah bisa diam. Seorang yang kreatif tidak akan pernah puas dengan satu pertanyaan satu jawaban. Selalu dikembangkan sikap mencari alternatif dan solusi.
B. Sumber Kreativitas
Secara
garis besar, sumber kreatif copywriting dapat dibedakan atas:
- Sumber faktual – produk, yakni membuat copywiting berdasarkan data-data baku yang tidak akan beubah-ubah.
- Sumber faktual – produk, yakni membuat copywiting berdasarkan data-data baku yang tidak akan beubah-ubah.
Sumber faktual – produk
merupakan sumber kreatif bagi pembentukan copywriting. Kemampuan mengolah data
primer dan sekunder tentang produk, jasa dan klien memegang peranan penting
turut menentukan gaya copywriting yang akan ditampilkan. Umumnya, keunggulan
teknis akan diutamakan karena sudut pandang yang digunakan adalah kehandalan,
keutamaan, dan kekuatan utama.
- Sumber imajinatif – image/citra, yakni mengeksplorasikan aspek emosional dan image yang melekat pada produk dan jasa yang ditawarkan kepada target audience, sehingga diharapkan pemirsa bidikan mendapatkan kebanggaan dan prestisius.
Sumber imaajinatif – image/citra, yakni menjadikan imajinasi sebagai karya yang disukai oleh konsumen. Nilai rasa dan selera menjadi sisi yang harus diekspos maksimal dalam susunan kata yang memperkuat kedudukan copywriting.
Dalam
penyusunan copywriting baik dengan mengambil sumber faktual maupun imajinatif,
memaksimalkan kekuatan produk atau mengangkat aspek emosional, keduanya tidak
akan pernah bisa diwujudkan tanpa adanya tim kreatif yang solid. Salah satu
tradisi agar terciptanya copywriting yang lengkap dan layak adalah penyussunan
Creative Brief atau Pertimbangan Kreatif. Posisi Creative Brief sangat penting
bahkan biasanya copywriter, desainer, art director, dan marketing terlibatt
langsung dalam proses penyusunannya. Dari Creative Brief inilah akan tergambar
bagaimana sebuah karya kreatif iklan akan diciptakan.
Tahap
penerapan copywriting ke dalam karya iklan adalah :
- Message, yaitu menyampaikan pesan bahwa copywriting pada sebuah iklan adalah perwujudan nyata dalam menyampaikan pesan-pesan penjualan, termasuk menginformasikan segala keunggulan produk/jasa secara layak, serta menggunakan kata-kata yang berorientasi pada kenyataan.
- Consideration aspects, yakni aspek pertimbangan terhadap media. Copywriting harus memperhatikan benar dimedia mana ia akan diterapkan karena tipikal setiap media komunikasi memiliki sifat kekhususan. Dengan demikian, gaya dan struktur bahasa yang diciptakan tidak akan sembarangan, melainkan senantiasa promotif.
- Concept idea, yaitu kemampuan menerjemahkan ide kreatif ke dalam bahasa copywriting.
- Copyplatform yaitu sendi atau kerangka dasar suatu copywriting akan dibentuk, yang mencakup copy style, copy elements, headline, sub headline, body copy, slogan tag, supporting elements.
- Message, yaitu menyampaikan pesan bahwa copywriting pada sebuah iklan adalah perwujudan nyata dalam menyampaikan pesan-pesan penjualan, termasuk menginformasikan segala keunggulan produk/jasa secara layak, serta menggunakan kata-kata yang berorientasi pada kenyataan.
- Consideration aspects, yakni aspek pertimbangan terhadap media. Copywriting harus memperhatikan benar dimedia mana ia akan diterapkan karena tipikal setiap media komunikasi memiliki sifat kekhususan. Dengan demikian, gaya dan struktur bahasa yang diciptakan tidak akan sembarangan, melainkan senantiasa promotif.
- Concept idea, yaitu kemampuan menerjemahkan ide kreatif ke dalam bahasa copywriting.
- Copyplatform yaitu sendi atau kerangka dasar suatu copywriting akan dibentuk, yang mencakup copy style, copy elements, headline, sub headline, body copy, slogan tag, supporting elements.
Setelah
creative brief disusun melalui brain stroming, maka copywriter telah mempunyai
pegangan penting sebagai bekal dalam menciptakan copywriting sehingga manakala
proses penciptaan copy sedang berlangsung, seorang copywriter tetap akan
dituntun oleh rambu-rambu yang tertera dalam creative brief.
BAB 4
Gaya
dan Jenis Kata
seringkas
apapun sebuah kalimat padaa copywriting, ia harus mempunyai subjek dan
predikat. Tanpa subjek dan predikat, gugur sudah kekuatan copywriting.
Pengertian subjek dan predikat ini pun tidak boleh diartikan kaku seperti
sedang mempelajari tata bahasa, karena materi teks periklanan sangat bergantung
di media mana ia akan diterapkan. Gaya dan jenis kata iklan di media cetak
koran tertentu tidak dapat disamakan dengan teks iklan diradio. Sebab koran
mementingkan mata, sementara radio mementingkan telinga.
Gaya
dan jenis kata sering menjadi pertimbangan mendasar dalam penyusunan
copywriting yang lengkap. Sebab dari pijakan inilah penentuan gaya bahasa dan
rumus memilih kata segera diberlakukan. Artinya, terbuka peluang menggunakan
beragam pendekatan untuk mengejawantahkan maksud dan tujuan kata-kata tersebut.
Efektivitas kata
Sebuah
iklan adalah karya kreatif kolektif. Teks memiliki komitmen bersama desain,
layout, jenis huruf, visual dan media. Agak sulit dibenarkan jika dikatakan
teks lah yang memperjelas maksud iklan kepada klien. Seluruhnya memiliki andil.
Dengan demikian, jika masing-masing pihak menempatkan dengan benar kedudukan
dan fungsinya, maka efektivitas iklan akan tercapai. Akibatnya, efektivitas
kata menjadi sebuah keharusan.
Penggunaan kata-kata yang efektiif dipengaruhi oleh faktor
budaya. Iklim budaya barat yang terbuka dan to the point membentuk pola
perkataan dalam copywriting yang cenderung singkat apa adanya. Berbeda dengan
iklim budaya Indonesia yang berputar-putar sebelum ke tujuan inti, penuh
simbolisasi makna, dan lebih banyak mengobrol daripada membaca atau menulis.
Di dunia advertising, faktor utama yang
turut menentukan penggunaan gaya dan jenis kata adalah kreativitas yang
dituangkan dalam materi Creative Brief karena dari sinilah sandaran paling
penting dalam menciptakan copywriting. Cara alternatif gaya dan jenis kata
copywriting yang dimaksud adalah :
- Eksploratif, yaitu mengeksplorasi/mengulas dengan tajam hakikat produk dan jasa dengan kata-kata yang akurat. Kata-kata yang digunakan tidak boleh bermakna ganda, harus bermakna tunggal.
- Naratif, yaitu berbentuk cerita (narasi), menguraikan produk/jasa yang diiklankan dalam suasana bercerita. Gaya bahasa dibuat semenarik mungkin. Pilihan katanya mengandung unsur imajinasi dan membuat dengan tetap mengedepankan kebenaran dan fakta.
- Argumentatif atau pendapat yang isinya mempengaruhi audience secara jelas dan nyata, tanpa tedeng aling-aling. Gaya dan jenis kata yang digunakan jelas-jelas menyerang kompetitor atau mengukuhkan dan mengedepankan kelebihan produk sendiri agar target audience terpengaruh dan membenarkan informasi yang disampaikan.
- Retoris, yaitu mengungkapkan kebenaran sejujurnya tanpa mengharapkan jawaban atau komentar karena sejak awal diproyeksikan agar tidak ada bantahan terhadapnya. Gaya dan jenis katanya sebenarnya lumrah, namun kesan yang ditimbulkannya harus mampu diiyakan/diamini setiap orang yang membacanya.
- Informatif, yaitu menginformasikan secara mendetail tentang produk/jasa yang ditawarkan. Sejumlah data yang menunjang disampaikan komunikatif dan menghindari news style meski hakekatnya memang informasi juga. Hasilnya, Copywriting yang berisi pesan penjualan dimana target audience merasa sangat terbantu dengan iklan tersebut.
- Eksploratif, yaitu mengeksplorasi/mengulas dengan tajam hakikat produk dan jasa dengan kata-kata yang akurat. Kata-kata yang digunakan tidak boleh bermakna ganda, harus bermakna tunggal.
- Naratif, yaitu berbentuk cerita (narasi), menguraikan produk/jasa yang diiklankan dalam suasana bercerita. Gaya bahasa dibuat semenarik mungkin. Pilihan katanya mengandung unsur imajinasi dan membuat dengan tetap mengedepankan kebenaran dan fakta.
- Argumentatif atau pendapat yang isinya mempengaruhi audience secara jelas dan nyata, tanpa tedeng aling-aling. Gaya dan jenis kata yang digunakan jelas-jelas menyerang kompetitor atau mengukuhkan dan mengedepankan kelebihan produk sendiri agar target audience terpengaruh dan membenarkan informasi yang disampaikan.
- Retoris, yaitu mengungkapkan kebenaran sejujurnya tanpa mengharapkan jawaban atau komentar karena sejak awal diproyeksikan agar tidak ada bantahan terhadapnya. Gaya dan jenis katanya sebenarnya lumrah, namun kesan yang ditimbulkannya harus mampu diiyakan/diamini setiap orang yang membacanya.
- Informatif, yaitu menginformasikan secara mendetail tentang produk/jasa yang ditawarkan. Sejumlah data yang menunjang disampaikan komunikatif dan menghindari news style meski hakekatnya memang informasi juga. Hasilnya, Copywriting yang berisi pesan penjualan dimana target audience merasa sangat terbantu dengan iklan tersebut.
Kreativitas akan menggiring penulisnya ke
pembentukkan kalimat yang menurutnya paling efektif dalam menyampaikan
pesan-pesan penjualan. Kreativitas juga yang akan menciptakan beragam bentuk
penulisan naskah iklan yang sangat variatif dengan tetap menyadari bahwa
hakikat copywriting adalah mareti naskah yang sarat dengan pesan-pesan
penjualan. Target audience harus diarahkan ke perilaku membeli, menggunakan,
atau beralih ke produk/jasa yang diiklankan.
Seorang penulis naskah iklan harus mampu
menciptakan aransemen kata yang menarik, apakah menggabungkan berbagai gaya dan
jenis kata, atau cukup salah satu saja. Khusus pada iklan-iklan tertentu,
penggunaan kata yang minim justru mempopulerkan produk/jasa yang ditawarkan.
Hanya saja syaratnya cukup berat yaitu positioning produk/jasa yang ditawarkan
kepada target audienceharus sudah melekat sangat kuat dengan mutu yang sudah tidak perlu ditanyakan
kembali.
Untuk memadupadankan komposisi jenis dan
gaya kata maka harus mementingkan stopping power, yaitu wajib memaksa khalayak
sasaran tertarik untuk membaca pesan yang ingin disampaikan dengan jalan
menciptakan/merekayasa secara kreatif dan provokatif :
- Headline
- Visualisasi
- Tipografi
- logo/Tagline
- Headline
- Visualisasi
- Tipografi
- logo/Tagline
Proses memilih, menyusun, dan menciptakan
copywriting melalui jenis dan gaya suatu kata oleh copywriter tidak terlepas
dari kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki pebulis naskah iklan. Seorang
copywriter harus memposisikan diri sebagai bagian dari tim kreatif di
perusahaan tempatnya bekerja, mau bekerja sama dengan semua departemen , dan
tanggap terhadap situasi dan kondisi bisnis periklanan yang tengah terjadi.
Seorang copywriter harus aktif menggali beragam sumber ide kreatif bagi
kepentingan penyusunan naskah iklan dengan bersikap terbuka terhadap
perkembangan bisnis periklanan, bisa dari sudut markeeting, media, desain,
visual, tipografi, atau art secara keseluruhan.
Dengan
demikian, ketika proses kreatif menciptakan copy berlangsung, jenis dan gaya
kata yang digunakannya akan sesuai dengan medan media tempatnya akan
dikomposisikan kelak.
BAB 5
Penafsiran
Copywriting
Agar copywriting yang diciptakan
membuat target audience memiliki suatu interprestasi sesuai yang diharapkan,
maka sangat penting bagi seorang copywriter untuk memperkirakan tahapan-tahapan
penulisan dan efeknya kepada pirsawan bidikan yaitu dengan menggunakan metode
Piramid Copywriter, yang meliputi :
- Tingkat pertama (Attention), yakni menilai struktur bangun kata dalam copywriting sebagai format fundamental yang bertendensi menstimulus serta menciptakan persepsi baru di benak pirsawan bidikan.
- Tingkat kedua (Interest), yaitu proses menciptakan ketertarikan dengan jalan mencermati psikologis audience.kata-kata yang digunakan harus memberikan interpretasi berupa keyakinan penuh tentang adanya jaminan nilai guna atas produk/jasa yang diiklankan.
- Tingkat ketiga (Credibility), yakni kredibilitas atau kepercayaan sebagai sesuatu yang sering dan wajar dipertanyakan oleh konsumen karena tingkat pemahaman konsumen dalam mengartikan iklan beragam.
- Tingkat keempat (Desire), yaitu dorongan yang menjadikan pemirsa bidikan memiliki rasa untuk bertindak sesuai tujuan iklan.
- Tingkat kelima (Action), yaitu langkah akhir berupa tindakan nyata seperti membeli, menggunakan, dan atau beralih ke produk.
- Tingkat pertama (Attention), yakni menilai struktur bangun kata dalam copywriting sebagai format fundamental yang bertendensi menstimulus serta menciptakan persepsi baru di benak pirsawan bidikan.
- Tingkat kedua (Interest), yaitu proses menciptakan ketertarikan dengan jalan mencermati psikologis audience.kata-kata yang digunakan harus memberikan interpretasi berupa keyakinan penuh tentang adanya jaminan nilai guna atas produk/jasa yang diiklankan.
- Tingkat ketiga (Credibility), yakni kredibilitas atau kepercayaan sebagai sesuatu yang sering dan wajar dipertanyakan oleh konsumen karena tingkat pemahaman konsumen dalam mengartikan iklan beragam.
- Tingkat keempat (Desire), yaitu dorongan yang menjadikan pemirsa bidikan memiliki rasa untuk bertindak sesuai tujuan iklan.
- Tingkat kelima (Action), yaitu langkah akhir berupa tindakan nyata seperti membeli, menggunakan, dan atau beralih ke produk.
Copywriting
Kreatif
Sumber terbesar kesalahan beriklan, yakni timbulnya
miss-interpretation terhadap naskah copywriting karena kesalahan startegi.
Salah satu penyebabnya adalah miss-communication antara agensi periklanan
dengan klien. Setiap klien memiliki area of comfort, akseptabilitas, dan
kepedulian kultural. Ketiga faktor inilah yang membentuk perilaku berbisnis
klien sementara agensi periklanan seringkali tidak memberikan porsi yang cukup
untuk memahami cara pengelolaan berbisnis klien. Akibatnya adalah gagalnya
membangun saling pemahaman di antara kedua belah pihak yang ujung-ujungnya
tampak jelas dari iklan yang dihasilkan.
Iklan yang baik adalah iklan yang
:
- tidak membohongi masyarakat
- menggerakkan emosi yang positif
- meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencoba produk
- tidak melanggar kode etik periklanan dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen
perbedaan penafsiran oleh target audience dalam menafsirkan iklan disebabkan oleh faktor-faktor :
- pengetahuan yang terbatas mengenai produk/jasa yang dipromosikan
- latar belakang (pendidikan, budaya, agama, paham politik, dan sebagainya)
- tingkat kebutuhan yang berbeda
- tingkat apresiasi terhadp karya seni yang beraneka ragam
- penggunaan sudut pandang
- strategi beriklan yang tepat berdasarkan pengetahuan tentang produk, sasaran pemasaran, penelitian tentang konsumen, dan pikiran konseptual
- waktu, media , dan jam tayang sebuah iklan yang membuka kesempatan kepada pirsawan yang bukan target audience turut menilai.
- tidak membohongi masyarakat
- menggerakkan emosi yang positif
- meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencoba produk
- tidak melanggar kode etik periklanan dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen
perbedaan penafsiran oleh target audience dalam menafsirkan iklan disebabkan oleh faktor-faktor :
- pengetahuan yang terbatas mengenai produk/jasa yang dipromosikan
- latar belakang (pendidikan, budaya, agama, paham politik, dan sebagainya)
- tingkat kebutuhan yang berbeda
- tingkat apresiasi terhadp karya seni yang beraneka ragam
- penggunaan sudut pandang
- strategi beriklan yang tepat berdasarkan pengetahuan tentang produk, sasaran pemasaran, penelitian tentang konsumen, dan pikiran konseptual
- waktu, media , dan jam tayang sebuah iklan yang membuka kesempatan kepada pirsawan yang bukan target audience turut menilai.
BAB 6
Pembagian
Copywriting
Pembagian
copywriting berdasarkan media
Copywriting merupakan tulisan
berkarakter. Copywriting bersifat fleksibel dan adaptif. Bahasa dan kata yang
digunakan di media elektronik tentu berbeda dengan bahasa media cetak. Secara
umum, terdapat dua media promosi cetak dan elektronik. Yang pertama memfokuskan
pada ketajaman mata (visual), dan yang kedua menggabungkan kekuatan mata dan
telinga.
Copywriting yang menekankan pada
mata seperti media cetak harus memiliki eyes catcher yang kuat, sementara media
audio harus menguras habis kekuatan ears catcher, dan audio visual jelas
memerlukan perhatian eyes dan ears catcher. Kata-kata dalam copywriting harus
efisien dan lugas dimanapun media promonya.
A. Above The Line/Media Lini
Atas
Para
praktisi periklanan membagi media iklan ke dalam 2 bagian ;
- Media Lini Atas atau Above The Line, yakni kelompok media promo yang memerlukan luar ruang, seperti media cetak surat kabar, radio, televisi, video, dan sebagainya.
- Media Lini Bawah atau Below, yakni kelompok media promo yang tidak memerlukan media luar ruang, seperti barang-barang cetakan (brosur, flier, company profile, dll).
- Media Lini Atas atau Above The Line, yakni kelompok media promo yang memerlukan luar ruang, seperti media cetak surat kabar, radio, televisi, video, dan sebagainya.
- Media Lini Bawah atau Below, yakni kelompok media promo yang tidak memerlukan media luar ruang, seperti barang-barang cetakan (brosur, flier, company profile, dll).
Karakteristik
media lini atas terutama dikuasai media-media :
- Pers, media promosi sejumlah iklan diubah dalam bentuk advertorial, maupun display.
- Radio, media auditif yang berjiwa atraktif. Untuk menghasilkan naskah iklan radio, seorang copywriterradio harus memiliki klasifikasi sebagai orang yang :
1. Sangat mencintai dunia kata
2. Gemar mengamati sesuau dengan cermat
3. Kreatif
4. Lentur dan luwes dalam bekerja dan bergaul
5. Bertanggung jawab total terhadap isi dan struktur naskah
- Pers, media promosi sejumlah iklan diubah dalam bentuk advertorial, maupun display.
- Radio, media auditif yang berjiwa atraktif. Untuk menghasilkan naskah iklan radio, seorang copywriterradio harus memiliki klasifikasi sebagai orang yang :
1. Sangat mencintai dunia kata
2. Gemar mengamati sesuau dengan cermat
3. Kreatif
4. Lentur dan luwes dalam bekerja dan bergaul
5. Bertanggung jawab total terhadap isi dan struktur naskah
Penulisan
naskah iklan diradio harus sepadan dengan sifat dan karakter khas media radio.
Menurut McLeish dalam karyanya The Technique of Radio Production- A Manual For
Broadcasters keunggulan radio dibandingan media promo lainnya :
1. Radio adalah theater of mind, mencipta imajinasi
2. Radio adalah media yang langsung menyentuh aspek pribadi
3. Radio adalah media tercepat
4. Radio adalah media yang tidak mengenal batas geografis
5. Radio adalah media yang relatif sederhana untuk parameter kualitas.
6. Radio adalah medium yang paling murah
7. Radio adalah media yang memiliki kesementaraan alami atau transient nature, yakni memiliki kemampuan mengulangi informasi.
8. Radio adalah media yang melatarbelakangi kehidupan dalam kondisi kehidupan yang bagaimanapun.
9. Radio adalah media selektif dengan beban terbesar pada kru
10. Radio adalah media tanpa ruang sisa
11. Radio adalah media berkepribadian yang manusiawi
12. Radio adalah media mendidik
13. Radio adalah media yang identik dengan musik
14. Radio adalah media yang memiliki kemampuan mengejutkan
1. Radio adalah theater of mind, mencipta imajinasi
2. Radio adalah media yang langsung menyentuh aspek pribadi
3. Radio adalah media tercepat
4. Radio adalah media yang tidak mengenal batas geografis
5. Radio adalah media yang relatif sederhana untuk parameter kualitas.
6. Radio adalah medium yang paling murah
7. Radio adalah media yang memiliki kesementaraan alami atau transient nature, yakni memiliki kemampuan mengulangi informasi.
8. Radio adalah media yang melatarbelakangi kehidupan dalam kondisi kehidupan yang bagaimanapun.
9. Radio adalah media selektif dengan beban terbesar pada kru
10. Radio adalah media tanpa ruang sisa
11. Radio adalah media berkepribadian yang manusiawi
12. Radio adalah media mendidik
13. Radio adalah media yang identik dengan musik
14. Radio adalah media yang memiliki kemampuan mengejutkan
5 prinsip menulis untuk radio
:
- Menulis untuk BERBICARA, bukan membaca atau menatap
- Menulis sebagai bentuk KOMUNIKASI LANGSUNG
- Menulis dalam kerangka kreatif dari INDIVIDU KE INDIVIDU
- Menulis dengan Prinsip SEKALI UCAP, LANGSUNG DIMENGERTI
- Menulis dengan kesadaran bahwa hasil karyanya diwujudkan dalam bentuk SUARA
- Menulis untuk BERBICARA, bukan membaca atau menatap
- Menulis sebagai bentuk KOMUNIKASI LANGSUNG
- Menulis dalam kerangka kreatif dari INDIVIDU KE INDIVIDU
- Menulis dengan Prinsip SEKALI UCAP, LANGSUNG DIMENGERTI
- Menulis dengan kesadaran bahwa hasil karyanya diwujudkan dalam bentuk SUARA
B. Below The Line/Media Lini
Bawah
Media
lini bawah sering dijadikan pilihan kegiatan berpromosi yang memerlukan gerak
cepat dengan anggaran terbatas, terutama dalam meningatkan angka penjualan
secara dramatik. Kelebihan media promo lini bawah dipilih banyak orang
melainkan :
1. Efektivitas waktu dan kecepatan penyampaian informasi kepada target audience
2. Penguatan citra yang relatif tanggap dibenak konsumen
3. Nilai finansial yang dikeluarkan lebih ekonomis
4. Timbal balik dan reaksi target audience terhadap kegiatan berpromo melalui media bawah cukup menjanjikan.
5. Tenggang waktu pemanfaatan media lini bawah sangat fleksibel
1. Efektivitas waktu dan kecepatan penyampaian informasi kepada target audience
2. Penguatan citra yang relatif tanggap dibenak konsumen
3. Nilai finansial yang dikeluarkan lebih ekonomis
4. Timbal balik dan reaksi target audience terhadap kegiatan berpromo melalui media bawah cukup menjanjikan.
5. Tenggang waktu pemanfaatan media lini bawah sangat fleksibel
Beberapa
contoh benda promo media lini bawah diartikan bebas sebagai berikut:
a. Brosur, informasi promo, biasanya dituangkan melalui selembar kertas, bisa pula lebih, yang berisi keterangan tentang produk/jasa yang ditawarkan secara ringkas dan jelas.
b. Flier adalah brosur dalam format yang lebih ringkas: ringkas dalam penggunaan kertas dan teks.
a. Brosur, informasi promo, biasanya dituangkan melalui selembar kertas, bisa pula lebih, yang berisi keterangan tentang produk/jasa yang ditawarkan secara ringkas dan jelas.
b. Flier adalah brosur dalam format yang lebih ringkas: ringkas dalam penggunaan kertas dan teks.
c. Direct mail/surat langsung adalah informasi
langsung berupa surat yang disampaikan kerumah atau kantor sebagai kelompok
audience yang dituju. Uniknya meskipun menggunakan kata ‘surat’, namun bentuk
fisik surat tersebut dibuat sedemikian menariknya dengan kreativitas tinggi.
d. Company profile, yaitu gambaran umum mengenai diri suatu perusahaan yang hendak melakukan serangkaian promosi terpadu melalui sebuah buku. Format buku merupakan bentuk fisik yang paling sering dipakai oleh banyak perusahaan.
d. Company profile, yaitu gambaran umum mengenai diri suatu perusahaan yang hendak melakukan serangkaian promosi terpadu melalui sebuah buku. Format buku merupakan bentuk fisik yang paling sering dipakai oleh banyak perusahaan.
Copywriting yang mengiringi setiap usaha promo dan
benda promo akan sangat bergantung pada spesifikasi audience yang dituju.
Karena setiap kegiatan promo memiliki panga pasar tersendiri dan target
audience yang tipikal. Maka pemilihan kata dan kalimat harus singkat dan jelas.
Copywriting yang terdapat dalam brosur tidak dapat digunakan sepenuhnya untuk
iklan radio.
Pebedaan
tersebut dapat diatasi. Hanya pada konsep kreatif yang sama saja sebuah karya
iklan dapat diaplikasikan ke sejumlah media promosi. Jelaslah sekarang bahwa
media menuntu copywriting yang sesuai dengan media itu sendiri, tempat dimana
copywriting akan ditempatkan. Sudah menjadi tugas penulis naskah untuk
menyampaikan kebenaran atas makna setiap kata dan kalimat sesuai aturan baku,
dan membantu target audience mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkanny dengan
perasaan yang nyaman dan puas, serta hasil yang nyata.
BAB 7
Berlatih
Mencipta
Ketekunan merupakan kunci utama
dalam mengasah kemampuan membuat copy. Kecintaan akan dunia kata dan
mengkomposisikannya dalam bentuk aneka tulisan juga sangat mendukung keakuratan
copywriting. Satu hal mendasar yang harus dipahami benar-benar oleh penulis
naskah iklan bahwa dunia pekerjaanya adalah dunia kreatif. Ia tidak akan pernah
dapat menciptakan copywriting tanpa
bekerjasama dengan orang lain. Desainer, art director, visualizer, marketing,
dan media mempunyai peran yang vital dalam menghasilkan sebuah karya iklan,
menyampaikannya kepada masyarakat melalui media-media dan mengakumulasi seluruh
biaya produksi sedari proses hingga eksekusi merupakan bertangan pekerjaan yang
tidak cukup satu kali selesai.
Hal yang paling penting dalam
dunia tulis menulis naskah adalah keberanian mengungkapkan ide kreatif yang
orisinil dn lain daripada yang lain. Semua cetusan ide kreatif yang paling
bagus sekalipun terjadi karena penggagasnya tidak segan-segan berinteraksi
dengan pihak manapun, bahkan dengan pihak kompetitor, lawannya dan pengkritik
hebatnya. Creative Brief sangat berperan dalam mengarahkan kru kreatif
meneluran dan mengeksekusi karya iklan.
Untuk membuat copywriting yang
baik, mulailah berlatih membuat creative brief. Creative brief telah disinggung
dan disusun dari berbagai penjuru aspek. Nantinya, lembar kreatif inilah yang
akan dibabat habis-habisan oleh copywriter, desainer, art director, marketing,
dan media dengan tujuan menghasilkan karya iklan yang baik.
Guna efisiensi waktu, sering
digunakan Creative Brief yang bersifat terbatas atau dalam bahasa sederhana
sering dipakai istilah Lembar Kreatif yang ringkasm yaitu yang disusun oleh
masing-masing anggota dalam sebuah tim kreatif. Pada eksekusi sesungguhnya, tim
marketing akan berhubungan dengan klien tersebut guna mendapatkan
sebanyak-banyaknya data awal, sementara tim kreatif juga dilibatkan secara
kondisional.Target audience merupakan pihak yang harus dicermati seksama karena
kepada mereka naskah iklan akan dikomunikasikan.
Kepada konsumenlah copywriting
ditujukan, kepada konsumenlah pesan penjualan tersebut harus diterimaa dengan
baik. Padahal konsumen dipengaruhi oleh ;
1. Kekuatan sosial budaya
a. Faktor Budaya
- psikologis untuk cenderung bebas dari ketidakmampuan ekonomis
- kecenderungan kepada antifungsionalis
- kecenderungan reaksi melawan kompleksitas
1. Kekuatan sosial budaya
a. Faktor Budaya
- psikologis untuk cenderung bebas dari ketidakmampuan ekonomis
- kecenderungan kepada antifungsionalis
- kecenderungan reaksi melawan kompleksitas
b.
Faktor kelas sosial
c. Faktor kelompok panutan
d. Faktor keluarga
c. Faktor kelompok panutan
d. Faktor keluarga
2. Kekuatan
faktor Psikologis
a. Pengalaman belajar
b. Kepribadian
c. Sikap keyakinan
d. Konsep diri
a. Pengalaman belajar
b. Kepribadian
c. Sikap keyakinan
d. Konsep diri
BAB 8
Dunia
Keajaiban Kata
Tidak ada yang mengira, ‘kata’
meski hanya sebuah kalau dikemas dengan gaya, pilihan kata yang kreatif dan
tepat akan sanggup mempengaruhi pikiran seseorang. Banyak praktisi periklanan
menyatajan bahwa sehebat apapun kreativitas seseorang penulis naskah tidak akan
sama berarti tanpa diiringi kemampuan bekerja sama dalam sebuah tim kreatif
yang solid. Salah satu bukti yang paling mencolok diabaikannyawarning ini
adalah timbulnya karya iklan yang salah arah, yang menimbulkan keresahan, sikap
antipati target audience, dan yang paling fatal adalah ketidakpercayaan sama
sekali kepada produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Dibutuhkan copywriting
ekstra keras untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat yang goyah terhadap
produk dan perusahaan sebagai produsen bahwa dimasa selanjutnya tidak ada lagi
unsur babi didalamnya.
Salah satu aspek paling penting
dalam menciptakan keajaiban kata adalah menempatkan susunan copywriting secara
benar. Tidak harus susunan copywriting diletakkan rapi berbaris. Bisa saja
ditebarkan seperti butiran pasir yang dihembuskan angin sepanjang komposisi
tayangan menggambarkan pemaknaan promo dan pesan penjualan. Apapun ragam kata
yang digunakan dan komposisi artistik yang menyertainya, copywriting harus
mengenal betul karakteristik konsumen yang hendak disasarnya karena kepada
merekalah kata-kata yang dirangkai akan dipersembahkan.
Menuju konsep ideal tersebut,
copywriting pun harus mengena perilaku konsumen. Jika perilaku konsumen telah
dapat dipahami, maka copywriting yang ringkas dan sederhana sudah cukup mampu
memberikan hasil luar biasa yang membekas di benak konsumen. Ada beberapa hal
yang sepatutnya diperhatikan para penulis naskah khususnyamenyagkut diri
konsumen. Caranya adalah dengan mengetahui seperti apakah konsumen yang akan
kita tuju, yaitu :
- Motif, berupa dorongan dari dalam yang menentukan perilaku membeli atau tidak
- Choice criteria, kumpulan motif yang menunjuk langsung ke produk/jasa yang diiklankan
- Brand comprehension, yaitu pemahaman konsumen terhadap merek barang yang akan dibeli.
- Attitude, memilih ke suatu merek dari beberapa merek yang disajikan kepadanya
- Intention, prediksi konsumen yang sangat dipengaruhi lingkungan dalam hal : kapan, dimana, dan bagaimana target audience bertindak terhadap suatu penawaran.
- Confidence, kepercayaan konsumen terhadap produk/jasa yang dipromosikan sehingga secara emosional dan rasional dapat berjalan beriringan.
- Statisfaction, yaitu sejauh mana produk/jaa mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
- Motif, berupa dorongan dari dalam yang menentukan perilaku membeli atau tidak
- Choice criteria, kumpulan motif yang menunjuk langsung ke produk/jasa yang diiklankan
- Brand comprehension, yaitu pemahaman konsumen terhadap merek barang yang akan dibeli.
- Attitude, memilih ke suatu merek dari beberapa merek yang disajikan kepadanya
- Intention, prediksi konsumen yang sangat dipengaruhi lingkungan dalam hal : kapan, dimana, dan bagaimana target audience bertindak terhadap suatu penawaran.
- Confidence, kepercayaan konsumen terhadap produk/jasa yang dipromosikan sehingga secara emosional dan rasional dapat berjalan beriringan.
- Statisfaction, yaitu sejauh mana produk/jaa mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
Penulis naskah adalah orang yang
menolong klien menjabarkan keinginan dan rencana-rencana promosi mereka dalam
sejumlah kata. Modal dasar penulis naskah ketekunan dan tidak cepat puas. Soal
ide kreatif ditolak klien atau diminta dikaji ulang merupakan peringatan bahwa
strategi kreatif yang diajukan kurang berkenan dimata klien. Artinya, ada sisi
yang tidak/belum ditangkap secara kreatif dalam proses mengeksekusi sebuah
karya iklan. Keajaiban melalui kata-kata merupakan tipikal copywriting, dan
penulis naskah sudah berada didalamnya begitu ia pertama kali menuangkan ide ke
dalam coretan dan abstraksi di lembaran kertas manapun.
Karakteristik Media
Media pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua
kategori, yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat
memenuhi kriteria sebagai media massa yaitu surat kabar dan majalah. Sedangkan
media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio, televisi,
film, dan media online.
Perbedaan sifat antara media
cetak dan media elektronik :
cetak
|
Elektronik/penyiaran
|
|
Radio
|
Televisi
|
|
|
|
Proses Pemancaran/Transmisi
|
|
Isi pesan audio, dapat didengar sekilas sewaktu ada siaran
|
Isi pesan audiovisual, dapat dilihat dan didengar sekilas
sewaktu ada siaran
|
|
Tidak dapat diulang
|
Tidak dapat diulang
|
|
Dapat menyajikan peristiwa/pendapat yang sedang
terjadi
|
Dapat menyajikan peristiwa/pendapat yang sedang terjadi
|
|
Dapat menyajikan pendapat
(audio) narasumber secara langsung /orisinil
|
Dapat menyajikan pendapat (audiovisual) narasumber secara langsung
/orisinil
|
|
Penulisan dibatasi oleh detik, menit, dan jam
|
Penulisan dibatasi oleh detik, menit, dan jam
|
|
Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam
|
Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam
|
|
Distribusi melalui pemancara/transmisi
|
Distribusi melalui pemancara/transmisi
|
|
Bahasa yang digunakan bahasa formal dan non formal (bahasa tutur)
|
Bahasa yang digunakan bahasa formal dan non formal (bahasa tutur)
|
|
|
Kalimat singkat, padat sederhana dan jelas.
|
KELEBIHAN MEDIA ELEKTONIK, YAITU :
- Dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita kemasyarakat.
- media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita, khususnya pada media elektronik televisi.
- media elektronik menjangkau masyarakat secara luas
- dapat menyampaikan berita secara langsung dari tempat kejadian.
- dapat menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa.
- dapat dinikmati oleh semua orang, baik itu yang mengalami keterbelakangan mental.
KEKURANGAN MEDIA ELEKTRONIK, YAITU :
- Dalam penyediaan berita pada media elektronik tidak dapat mengulang apa yang telah ditayangkan.
- Biaya relatif tinggi.
- Hanya dapat dinikmati sebentar (pesan berlalu sangat cepat)
- Khalayak yang selektif (tidak setajam media lainnya kemungkinan menjangkau segmen tidak tepat karena pemborosan geografis).
- Kesulitan teknis.
- Tidak semua tempat dapat dicapai gelombang penyiaran televisi
- Tidak semua orang memiliki pesawat televisi melihat harganya yang relatif mahal
- Cepat lewat, frekuensi tinggi
- Tidak ada segmentasi pirsawan
- Keterangan dan pesan harus pendek
- Produksi materi lama dan mahal
- Menjangkau permisa secara massal
- Keterbatasan durasi dan materi
- Pembuatan iklan relatif lama
- Jika banyak repetisi, cenderung membosankan
KELEBIHAN
MEDIA CETAK, YAITU :
1. dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya.
2. dapat membuat orang yang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
3. biasa disimpan atau dicollect isi informasinya.
4. harganya lebih terjangkau maupun dalam distribusinya.
5. lebih mampu menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid.
1. dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya.
2. dapat membuat orang yang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
3. biasa disimpan atau dicollect isi informasinya.
4. harganya lebih terjangkau maupun dalam distribusinya.
5. lebih mampu menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid.
KEKURANGAN
MEDIA CETAK, YAITU :
1. dari segi waktu media cetak lambat dalam memberikan informasi. Karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi pada masyarakat dan harus menunggu turun cetak.
2. media cetak hanya dapat berupa tulisan.
3. media cetak haya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
4. biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengireimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
5. Masa hidup yang singkat.
6. Resiko cetakan buruk dan kesalahan cetak.
7. Medium statis.
8. Medium pasif.
9. Membutuhkan minat baca dari konsumen.
1. dari segi waktu media cetak lambat dalam memberikan informasi. Karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi pada masyarakat dan harus menunggu turun cetak.
2. media cetak hanya dapat berupa tulisan.
3. media cetak haya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
4. biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengireimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
5. Masa hidup yang singkat.
6. Resiko cetakan buruk dan kesalahan cetak.
7. Medium statis.
8. Medium pasif.
9. Membutuhkan minat baca dari konsumen.
Media cetak :
A.
Surat Kabar
surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder.
Fungsi utama media adalah :
surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder.
Fungsi utama media adalah :
·
To Inform (menginformasikan kepada pembaca secara
objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia)
·
To Comment (mengomentari berita yang disampaikan dan
mengembangkannya ke dalam fokus berita)
·
To Provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca
yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media.
Fungsi
sekunder media adalah :
·
Untuk
kampanye proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat diperlukan
untuk membantu kondisi-kondisi tertentu.
·
Memberikan
hiburan kepada pembaca dengan sajian komik, kartun dan cerita-cerita khusus.
·
Melayani
pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan
hak.
Keberadaan
surat kabar di Indonesia ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima
periode yakni :
·
Zaman
Belanda
·
Zaman
Jepang
·
Zaman
Kemerdekaan
·
Zaman
Orde Lama
·
Zaman
Orde Baru
·
Zaman
Reformasi
Fungsi
Surat Kabar :
·
Sebagai
media Informasi
·
Sebagai
media edukasi
·
Sebagai
media hiburan
·
Sebagai
media persuasif
Hal
ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surrat kabar, yaitu
keingintahuan setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya. Karena, sebagian
besar rubik surat kabar terdiri dari berbagai jenis berita. Namun demikian,
fungsi hiburan surat kabar tidak terabaikan karena tersedianya rubrik artikel
ringan, feature , rubrik cerita bergambar atau komik, serta cerita bersambung.
Begitu pula dengan fingsinya mendidik dan mempengaruhi akan ditemukan pada
artikel ilmiah, tajuk rencana, atau editorial dan rubrik opini. Fungsi pers,
khususnya surat kabar pada perkembangannya bertambah, yakni sebagai alat kontrol
sosial yang konstruktif.
Karakteristik Surat Kabar :
a. Publisitas
Penyebaran
pada publik atau khalayak. Pesan dapat diterima sebanyak-banyaknya oleh
khalayak yang tersebar di berbagai tempat, karena pesan tersebut penting untuk
diketahui umum, atau menarik bagi
khalayak pada umumnya.
b. Periodesitas
Menunjuk
pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan, atau dwi mingguan. Sifat
periodesitas sangat penting dimiliki oleh media cetak khususnya surat kabar.
Kebutuhan manusia akan informasi sama halnya dengan kebutuhan manusia akan
makan, minum, dan pakaian. Setiap hari manusia selalu membutuhkan informasi.
Selama ada kehidupan, selama itulah surat kabar terbit.
c. Universalitas
Menunjuk
pada kesemestaan isinya, yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia. Isi surat
kabar meliputi seluruh aspsek kehidupan manusia, seperti masalah sosial,
ekonomi, budaya, agama, pendidikan, keamanan, dan lain-lain. Lingkup
kegiatannya bersifat lokal, regional, nasional, bahkan internasional.
d. Aktualitas
“kini”
dan “keadaan sebenarnya, kedua istilah tersebut erat kaitannya dengan berita,
karena definisi berita adalah laporan tercepat mengenai fakta-fakta atau opini
yang penting atau menarik minat, atau kedua-duanya bagi sejumlah besar orang.
Laporan tercepat menunjuk pada “kekinian” atau terbaru dan masih hangat. Fakta
dan peristiwa penting atau menarik tiap hari berganti dan perlu untuk
dilaporkan, karena khalayak pun memerlukan informasi yang paling baru. Hal ini
dilakukan oleh surat kabar, karena sebagian besar surat kabar memuat berbagai
jenis berita.
e. Terdokumentasikan
Dari
berbgai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau artikel,
dapat dipastikan ada beberapa diantaranya yang oleh pihak-pihak tertentu
dianggap penting untuk diarsipkan atau dibuat kliping.
B.
KORAN
Kelebihan :
·
Biasanya
relatif tidak mahal.
·
Fleksibel
(lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar yang mempublikasikan (apakah lokal, regional ataukah nasional) berkaitan dengan khalayak yang dijadikan sasaran iklan)
(lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar yang mempublikasikan (apakah lokal, regional ataukah nasional) berkaitan dengan khalayak yang dijadikan sasaran iklan)
·
Dapat
dinikmati lebih lama.
·
Market
coverage ; surat kabar mampu menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai cakupan
wilayahnya.
·
Comparison
shooping ; surat kabar sering digunakan sebagai bahan acuan atau referensi
konsumen dalam membeli barang atau jasa.
·
Positive
consumer attitude ; aktualitas informasi yang sampaikan digunakan juga sebagai
acuan pembaca.
Kekurangan
:
·
Mudah
diabaikan.
·
Cepat
basi.
·
Short
life span ; meski jangkauannya luas dan massal serta dapat didokumentasikan,
pembaca surat kabar hanya butuh waktu kurang lebih 15 menit hingga 30 menit
untuk membacanya serta umumnya hanya sekali saja membacanya. Selain itu usia
informasinya hanya 24 jam setelah itu sudah dianggap basi.
·
Clutter
; Jika isi dan tata letaknya kacau akan mempengaruhi pemaknaan dan pemahaman isi
pesan iklan oleh pembacanya.
·
Limited
coverage of certains group ; beberapa kelompok tertentu tidak bisa dijangkau
oleh surat kabar, misal kelompok masyarakat menengah ke bawah atau masyarakat
usia di bawah 15 tahun.
·
Products
that don’t fit ; beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan menggunakan
surat kabar karena memerlukan demonstrasi atau memerlukan pertimbangan
tertentu. Contoh iklan BH atau iklan peralatan olah raga.
Dan Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek, artinya gangguan mekanis tinggi, sehingga informasi yang diterima tidak lengkap.
Dan Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek, artinya gangguan mekanis tinggi, sehingga informasi yang diterima tidak lengkap.
C. Majalah
Majalah
merupakan media yang paling simpel organisasinya, relatif lebih mudah
mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah juga dapat
diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, dimana mereka dapat dengan leluasa
dan luwes menentukan bentuk, jenis, sasaran, khaLayaknya.
Kelebihan
:
·
Dapat
dinikamti lebih lama (long life span)
·
Pembacaannya
lebih selektif.
·
Dapat
mengemukakan gambar yang menarik (Kualitas Visual).
·
Khalayak
sasaran; salah satu keunggulan majalah jika dibandingkan dengan media lainnya
adalah kemampuannya menjangkau segmen pasar tertentu
yang terspesialisasi.
yang terspesialisasi.
·
Penerimaan
khalayak; kemampuan mengangkat produk-produk yang
diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak sasaran terhadap prestige
majalah yang bersangkutan.
diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak sasaran terhadap prestige
majalah yang bersangkutan.
Kekurangan
:
·
Biaya
lebih relatif tinggi (mahal).
·
Fleksibilitasnya
rendah (terbatas).
·
Distribusi
Banyak majalah yang peredarannya lambat sehingga hanya menumpuk di rak-rak toko. Ada juga majalah yang tidak memiliki jaringan distribusi yang tepat. Di beberapa daerah tertentu yang daya belinya tinggi namun sulit dijangkau, majalah sering tidak ada.
Dan Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek, artinya gangguan mekanis tinggi, sehingga informasi yang diterima tidak lengkap
Banyak majalah yang peredarannya lambat sehingga hanya menumpuk di rak-rak toko. Ada juga majalah yang tidak memiliki jaringan distribusi yang tepat. Di beberapa daerah tertentu yang daya belinya tinggi namun sulit dijangkau, majalah sering tidak ada.
Dan Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek, artinya gangguan mekanis tinggi, sehingga informasi yang diterima tidak lengkap
Klasifikasi majalah
dibagi ke dalam lima kategori utama :
·
General Consumer Magazine
Majalah konsumen umum ini menyajikan informasi tentang
produk dan jasa yang diiklankan pada halaman-halaman tertentu.
·
Business Publication
Majalah-majalah bisnis, melayani secara khusus informasi
bisnis, industri atau profesi. Media ini tidak dijual di mall, supermall,
pembacanya terbatas pada kaum profesiona l atau pelaku bisnis. Produk-produk
yang diiklankan umumnya hanya dibeli oleh organisasi bisnis atau kaum
profesional.
·
Literacy Review and Academic
Journal
Majalah kritik sastra dan majalah ilmiah, yang pada umunya
memiliki sirkulasi di barah 10.000, dan banyak diterbitkan oleh
organisasi-organisasi non profit, universitas, yayasan atau organisasi
profesional.
·
Newsletter
Media ini dipublikasikan dengan bentuk khusus halaman
dengan perwajahan khusus pula. Media ini didistribusikan secara gratis atau
dijual secara berlangganan.
·
Public Relation Magazine
Majalah PR diterbitkan oleh perusahaan dan dirancang khusus
untuk sirkulasi pada karyawan perusahaan, agen, pelanggan dan pemegang saham.
Karakteristik Majalah :
·
Penyajian lebih dalam
·
Nilai aktualitas lebih lama
·
Gambar/Foto lebih banyak
·
Cover sebagai daya tarik
Kategorisasi Majalah :
Tipe suatu majalah ditentukan
oleh sasaran khalayak yang dituju. Artinya, sejak awal redaks sudah menentuan
siapa yang akan menjadi pembacanya, apakah anak-anak, remaja, wanita dewasa,
pria dewasa, atau untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa. Bisa juga
sasaran pembacanya dari kalangan profesi tertentu, seperti pelaku bisnis, atau
pembaca dengan hobi tertentu, seperti bertani, beternak, dan memasak.
Kategorisasi majalah-majalah
yang terbit semasa orde baru :
·
Majalah berita : tempo, sinar,
tiras.
·
Majalah keluarga : ayahbunda,
parenting.
·
Majalah wanita : femina, kartini,
female.
·
Majalah pria : marta, FHM,
playboy.
·
Majalah remaja wanita : Gadis,
Cosmogirl, seventeen.
·
Majalah remaja pria : Hai.
·
Majalah pertanian : trubus.
·
Majalah anak-anak : Bobo, Ganesha,
Girls, Fantasi.
·
Majalah ilmiah populer : prisma, National Geographic.
·
Majalah umum : intisari,
warnasari.
·
Majalah hukum : Forum keadilan.
·
Majalah humor : humor .
·
Majalah olah raga : bolavaganza.
·
Majalah agama : amanah.
·
Majalah berbahasa daerah : mangle
(sunda, Bandung), Djaka Lodang (jawa, Yogya).
·
Majalah hobi : fotoplus, snap,
cinemagz.
·
Majalah musik : rolling stones,
trax, ripple.
·
Majalah profesi : majalah-majalah
yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang isinya spesifik mengenai profesi
tersebut.
D. POSTER
Media yang berfungsi sebagai saluran
komunikasi atau sebagai media penyampaian pesanyang umumnya berbentuk gambar
disertai dengan kata-kata.
Karakteristiknya:
1.Dapat mencapai target audience
secara heterogen
2.Memiliki frekuensi untuk dilihat
secara berulang-ulang atau berkali-kali
3.Memiliki sifat selektif dan
mempunyai impact yang besar
4.Hasil prima dengan teknik cetak
yang baik
5.Sebagai reminder
6.Dapat menimbulkan good will
E. BILLBOARD
Media luar ruang yang dipancang
sehingga dapat menyita perhatian khalayak sasaran. Sifat media ini permanen dan
dapat menyentuh alam perasaan atau emosi.
Karakteristiknya:
1.Jangkauan: kemampuan media
menjangkau target audience
2.Frekuensi: kemampuan media untuk
mengulang pesani klan yang sama terhadap
khalayak sasaran saat mulai dilupakan
3.Kontinuitas: kesinambungan media
menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan
4.Memiliki jangkauan lokal, audience
beragam, frekuensi tinggi dan waktu baca singkat
5.Memberi peluang dan memungkinkan
penggarapan grafis yang memikat
6.Sangat efektif dipakai sebagai
reminder untuk menjaga dan memelihara image serta reputasi yang baik
dimatakonsumen
F. BROSUR
Media yang bersifat umum disediakan
untuk konsumen yang didalam nya terdapat keterangan dan uraian informasi
mengenai produk tertentu.
Karakteristiknya:
1.Media informasi berupa lembaran
kecil dengan banyak lipatan sehingga mudah dibawa dan efisien
2.Menerangkan produk yang ditawarkan
secara detail
3.Dapat mengungkapkan hasil produk
dengan kata-kata yang menarik serta menampilkan contoh produknya
4.Penyebaran lebih terarah dan biaya
terjangkau
5.Mempunyai tampilan menarik
6.Memiliki otoritas penuh untuk
menyampaikan informasi
G. KALENDER
Kalender sangat efektif sebagai media
berpromosi karena memiliki fungsi yang sangat besar.
Karakteristiknya:
1.Sebagai reminder
2.Dapat menampilkan banyak ilustrasi
3.Mempunyai frekuensi tinggi
4.Biaya relative terjangkau
5.Bentuk bervariasi
Media Elektronik :
A.
RADIO
Radio
adalah media elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih
keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan
bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, electronic games dan personal
casset players. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan
mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan
media lainnya.
Kelebihan :
·
Biayanya
relatif rendah (dalam artian hardware-nya serta dalam produksi siarannya)
·
Dapat
diterima oleh siapa saja.
·
Dapat
menjangkau daerah yang cukup luas.
·
Bersifat
Auditif
1.Lebih leluasa dalam penyampaian pesan-pesannya tanpa banyak varian-variannya. 2.Menimbulkan audio imaginatif. Efek yang ditimbulkan lebih dahsyat dari pada efek visual.
1.Lebih leluasa dalam penyampaian pesan-pesannya tanpa banyak varian-variannya. 2.Menimbulkan audio imaginatif. Efek yang ditimbulkan lebih dahsyat dari pada efek visual.
·
Daya
tembus yang besar tidak mengenal rintangan. Radio yang menggunakan gelombang
SW, MW, mempunyai kemampuan penetrasi area yang luas sehingga pesan yang
disampaikan dapat mengatasi jarak, ruang dan waktu.
·
Merupakan
sarana yang cepat dalam menyebarluaskan informasi .
·
Radio
dapat diterima dan didengar di areal tanpa listrik atau tidak selalu
membutuhkan daya listrik.
·
Praktis
(portable dapat di bawa kemana-mana) dan audience selectivity.
·
Mengatasi
buta huruf artinya para pendengar radio tidak dituntut untuk bisa membaca.
Kekurangan :
·
Waktunya
terbatas.
·
Tidak
mengemukakan gambar.
·
Pendengar
sering kurang mendengarkan secara penuh karena diselingi melakukan pekerjaan
lain.
·
Noise
Faktor (khusus gelombang MW dan SW)
·
Sulit
untuk menyampaikan pesan-pesan yang kompleks
Alternatif audiance dalam pemilihan stasiun lebih banyak ( persaingan yang ketat )
Sekilas dengar atau bersifat auditif saja sedangkan televii lebih lengkap.
Alternatif audiance dalam pemilihan stasiun lebih banyak ( persaingan yang ketat )
Sekilas dengar atau bersifat auditif saja sedangkan televii lebih lengkap.
·
Tidak
dapat di gunakan untuk menyampaikan acara yang abstrak dan komples (rumit)
·
Radio
adalah termasuk media yang time organized, sehingga untuk penataan program
acaranya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
-Untuk penyampaian pesan yang bersifat informatif maka maximum durasinya adalah 15 menit.
-Untuk acara yang bersifat entertainment bisa sampai 30 s.d 45 menit.
-Untuk penyampaian pesan yang bersifat informatif maka maximum durasinya adalah 15 menit.
-Untuk acara yang bersifat entertainment bisa sampai 30 s.d 45 menit.
Karakteristik radio :
·
Waktu
transmisi tak terbatas.
·
Lebih
interaktif dengan suara manusia dan musik.
·
Pendengar
cenderung lebih santai saat mendengar radio daripada membaca koran/majalah.
·
Radio
menjadi teman setia pendengar.
·
Emosi
pesan disesuaikan dengan regional tertentu.
·
Dapat membeli jam siar tertentu sehingga bisa
beriklan lebih maksimal.
Perbedaan
mendasar antara media cetak dengan radio ialah media cetak dibuat untuk
konsumsi mata, sedangkan radio untuk konsumsi telinga. Pada surat kabar dan
majalah, komunikan hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif,
omunikan hanya mendengar, pada televisi dan film, komunikan dapat melihat dan
mendengar.
Gaya radio
tang disebabkan oleh sifat radio :
·
Auditori
·
Radio is the now
·
Imajinatif
·
Akrab
·
Gaya percakapan
·
Menjaga mobilitas
B.
TELEVISI
Televisi
merupakan media yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi
mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel.
Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri dengan
bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan
menggunakan wire atau microwave yang membuka tambahan saluran televisi bagi
pemirsa. Televisi tambah marak lagi setelah dikembangkannya Direct Broadcast
Satellite (DBS).
Tahun 1948
merupakan tahun penting dalam dunia pertelevsian, dengan adanya perubahan dari
televisi eksperimen ke televisi komersial di Amerka. Karena perkembangan
televisi yang sangat cepat, dari waktu ke waktu media ini memiliki dampak
terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari.
Secara
bertahap, layar televisi berkembang dari diagonal 7 inci kemudian 12, 17, 21,
24, sampai 39 inci.
Lima
metode penyampaian program televisi :
·
Over the air reception of network and local
station program
·
Cable
·
Digital Cable
·
Wireless cable
·
Direct Broadcast Satellite ( DBS )
Kegiatan
penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus
1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta Olahraga se-Asia IV
atau Asean Games di senayan. Sejak itu pula Teevisi Republik Indonesia yang
disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun hingga sekarang. Selama
tahun 1962-1963 TVRI berada diudara rata-rata satu jam sehari dengans egala
kesederhanaannya.
Satu hal
perlu diingat, meskipun 11 stasiun televisi sudah beroperasi, tetapi televisi
siaran tidak akan pernah menggeser kedudukan radio, karena radio memiliki
karakteristik tersendirri. Televisi dan radio, juga media lainnya berperan
saling mengisi.
Fungsi
televisi :
·
Memberi
dan memperoleh informasi
·
Mendidik
·
Menghibur
·
Membujuk
Karakteristik
televisi :
·
Audiovisual
·
Berpikir dalam gambar
·
Pengoperasian lebih kompleks
·
Kesan realistik
·
Media hiburan yang populer
·
Repetisi
·
Ideal untuk pedagang eceran
·
Akan lebih maksimal dengan dukungan media lain
Kelebihan :
·
Dapat
dinikmati oleh siapa saja.
·
Dapat
menjangkau daerah yang luas.
·
Waktu
siarannya sudah tertentu.
·
Memiliki
daya penyampaian dan pengaruh yang kuat karena dapat memberikan kombinasi
antara suara dengan gambar ( yang bergerak ).
·
Memudahkan
para audiensnya untuk memahami yang diiklankan.
·
Tidak
memerlukan keahlian dan kemampuan membacaseperti pada media cetak. Dengan
gambar-gambar, semua orang sudah cukup mengerti maknanya.
·
Jangakauan sangat luas
·
Penayangan seketika
·
Gabungan
gambar, suara dan warna
·
Efek
demonstrasi
·
Penentuan
waktu pentayangan mudah
·
Kontrol Mudah
Kekurangan:
·
Biaya
relatif tinggi.
·
Hanya
dapat dinikmati sebentar (pesan berlalu sangat cepat).
·
Khalayak
yang selektif (tidak setajam media lainnya kemungkinan menjangkau segmen tidak
tepat karena pemborosan geografis).
·
Kesulitan
teknis.
·
Tidak
semua tempat dapat dicapai gelombang penyiaran televise.
Tidak semua orang memiliki pesawat televisi melihat harganya yang relatif mahal.
Tidak semua orang memiliki pesawat televisi melihat harganya yang relatif mahal.
·
Cepat
lewat, frekuensi tinggi
·
Relatif mahal
·
Tidak ada segmentasi pirsawan
·
Keterangan dan pesan harus pendek
·
Menjangkau pemirsa secara massal
·
Keterbatasan durasi dan materi
·
Pembuatan iklan relatif lama
·
Produksi
materi lama dan mahal
·
Jika
terlalu banyak repetisi, cenderung membosankan
C. FILM
Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan
dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Film menjadi lebih dulu
menjadi media hiburan dibanding radio dan televisi. Menonton film ke bioskop
ini menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun 1920-1950. Industri
film adalah industri bisnis. Predikat ini telah menggeser anggapan orang yang
masih meyakini bahwa film adalah karya seni, yang diproduksi secara kreatif dan
memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan
memperoleh estetika yang sempurna.
Fungsi film :
·
Memperoleh
hiburan
·
Fungsi
informatif
·
Fungsi
edukatif
·
Fungsi
persuasif
Karakteristik Film :
·
Layar
yang luas/lebar
·
Pengambilan
gambar
·
Konsentrasi
penuh
·
Identifikasi
psikologis
Jenis-jenis Film :
·
Film cerita
Film cerita
adalah jenis film yang mengandung suatu cerita yang lazim diperuntukkan di
gedung-gedung bioskop dengan bintang film tenar dan film ini didistribusikan
sebagai barang dagangan.
·
Film berita
Film berita atau
newsrell adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar terjadi. Karena
sifatnya berita, maka film yang disajikan kepada publik harus mengandung nilai
berita. Kriteria berita itu adalah penting dan menarik.
·
Film dokumenter
Film dokumenter
adalah “karya ciptaan mengenai kenyataan”. Berbeda dengan film berita yang
merupakan rekaman kenyataan, maka film dokumenter merupakan hasil interpretasi
pribadi mengeni kenyataan tersebut.
·
Film kartun
Film kartun
dibuat dan dikonsumsi untuk anak-anak sebagian besar film kartun, sepanjang
film itu diputar akan membuat kita tertawa karena kelucuan para tokohnya.
Namun, ada juga film kartun yang membuat iba penontonnya karena penderitaan
tokohnya. Sekalipun tujuan utamanya menghibur, film kartun juga bisa mengandung
unsur pendidikan. Minimal akan terekam bahwa kalau ada tokoh jahat dan tokoh
baik, maka pada akhirnya tokoh baiklah yang selau menang.
D. WEB SITE
Media yang memiliki jangkauan sangat luas(Regional-Internasional).
Web Site memiliki karakteristik:
·
Mengandung muatan informasi yang besar, paling
atraktif, menghibur dan edukatif dalam system komunikasi massa.
·
Dapat menerobos batasan tempat dan waktu dalam
memberikan informasinya.
·
Kaya akan tampilan grafis sehingga sangat
terjangkau sebagai sarana berpromosi.
·
Media interaktif yang dapat menggabungkan seluruh
media informasi, meliputi: audio visual, animasi, image dan teks.
Televisi Digital
Televisi
digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan
sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan
untuk menangkap digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.
Televisi
Digital ( bahasa Inggris: Digital Televison, DTV) atau penyiaran digital adalah
jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk
menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. TV Digital bukan
berarti pesawat televisinya yang digital, namun lebih kepada sinyal yang
dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran
digital (Digital Broadcasting). Televisi resolusi tinggi atau high Definition
Television (HDTV), yaitu : standar televisi digital internasional yang
disiarkan dengan format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby
Digital. TV Digital memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama.
Karakteristik sistem penyiaran TV digital
-
kualitas penyiaran,
-
manfaat, dan
-
keunggulan TV Digital
tersebut.
TV Digital dalam
perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap area penyiaran.
Manfaat penyiaran TV digitaL
§Teknologi siaran digital menawarkan integrasi
dengan layanan interaktif dimana TV Digital memiliki layanan komunikasi dua arah layaknya internet.
§ TV Digital digunakan untuk siaran interaktif. Masyarakat dapat
membandingkan keunggulan kualitas siaran digital dengan siaran analog serta
dapat berinteraksi dengan TV
Digital.
§ Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan
televisi tidak bergerak maupun sistem penerimaan televisi bergerak. Kebutuhan daya pancar televisi digital yang
lebih kecil menyebabkan siaran dapat diterima dengan baik meski alat penerima
siaran bergerak dalam kecepatan tinggi seperti
di dalam mobil dan kereta.
§ TV Digital memungkinkan penyiaran saluran dan layanan yang lebih banyak
daripada televisi analog. Penyelenggara siaran dapat menyiarkan program mereka secara digital dan memberi
kesempatan terhadap peluang bisnis pertelevisian dengan konten yang lebih kreatif, menarik, dan bervariasi.
Keunggulan frekuensi TV digital
siaran menggunakan sitem digital memiliki ketahanan terhadap gangguan dan mudah untuk diperbaiki kode digitalnya melalui kode koreksi error. akibatnya adalah kualitas gambar dan suara yang jauh lebih akurat dan beresolusi tinggi dibandingkan siaran telvisi analog. selain itu siaran televisi digital dapat menggunakan daya yang rendah.
transmisi pada TV Digital menggunakan lebar pita yang lebih efisien sehingga saluran dapat dipadatkan. sitem penyiaran TV Digital menggunakan OFDM yang bersifat kuat dalam lalu lintas yang padat. transisi dari teknologi analog menuju teknologi digital memiliki konsekuensi berupa tersedianya saluran siaran televisi yang lebih banyak. siaran berteknologi digital yang tidak memungkinkan adanya keterbatasan frekuensi menghasilkan saluran-saluran televisi baru.
penyelengaraan televisi digital berperan sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital sementara program siaran disediakan oleh operator lain. bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran televisi digital mengalami perubahan dari segi pemanfaatan kanal ataupun teknologi jasa pelayanannya. terjadi efisisensi penggunaan kanalfrekuensi berupa pemakaian satu kanal frekuensi untuk 4-6 program.
Siaran televisi digital terestial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi analog dan sistem penerimaan televisi bergerak. TV Digital memiliki fungsi interaktif dimana pengguna dapat menggunakan seperti internet. sistem siaran televisi digital mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan jalur kembali antara IRD dan operator melalui modul sistem manajemen Subscriber. jalue tersebut memerlukan modem, jaringan telepon atau jalur kembali televisi kabel, maupun satelit untuk mengirimkan sinyal balik kepada pengguna seperti pada aplikasi perhitungan suara maupun televisi. ada beberapa spesifikasi yang telah dikembangkan, antara lain melalui jaringan telepon tetap (PSTN) dan jaringan berlayanan digital terintegrasi (ISDN). Selain itu juga dikembangkan solusi kompherensif untuk interaksi melalui jaringan CATV, HFC, sistem terestial, SMATV, LDMS, VSAT, DECT, dan GSM.
Kelebihan Frekuensi TV Digital
Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. ada satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar artinya tidak cukup hanya 1(satu) kanal carrier melainkan lebih. hal ini disebabkan dalam penyelenggaraannya nanti penyelenggara hanya akan berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun-stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggara televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.
meningkatnya penyelenggara televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital hanya berfungsi sebagai operator penyelenggara televisi digital, sedangkan programnya dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi akan terdapat izin penyelenggara jaringan dan izin penyelenggaraan televisi digital. Dengan demikian akan dapat dihindari adanya monopoli penyelenggaraan televisi digital di Indonesia.
Dampak Penyiaran TV
Digital
Dampak Positif :
Banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan beralih ke penyiaran TV digital antara lain:
• Kualitas gambar yang lebih halus dan tajam,
• Pengurangan terhadap efek noise,
• Kemudahan untuk recovery pada penerima dengan error correction code, serta
• mengurangi efek dopler jika menerima siaran tv dalam kondisi bergerak (misalnya di mobil, bus, maupun kereta api).
• Selain itu sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan beralih ke penyiaran TV digital antara lain:
• Kualitas gambar yang lebih halus dan tajam,
• Pengurangan terhadap efek noise,
• Kemudahan untuk recovery pada penerima dengan error correction code, serta
• mengurangi efek dopler jika menerima siaran tv dalam kondisi bergerak (misalnya di mobil, bus, maupun kereta api).
• Selain itu sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog.
Dampak Negatif:
Disamping banyak hal yang bermanfaat, tentunya kendala yang akan dihadapi dalam migrasi ke siaran TV digital pun juga semakin banyak seperti:
• Regulasi bidang penyiaran yang harus diperbaiki,
• Standardisasi yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan,
• Industri pendukung yang harus segera disiapkan baik perangkat maupun kontennya.
• Jika kanal TV digital ini diberikan secara sembarangan kepada pendatang baru, selain penyelenggara TV siaran digital terrestrial harus membangun sendiri infrastruktur dari nol, maka kesempatan bagi penyelenggara TV analog eksisting seperti TVRI, 5 TV swasta eksisting dan 5 penyelenggara TV baru untuk berubah menjadi TV digital di kemudian hari akan tertutup karena kanal frekuensinya sudah habis.
Disamping banyak hal yang bermanfaat, tentunya kendala yang akan dihadapi dalam migrasi ke siaran TV digital pun juga semakin banyak seperti:
• Regulasi bidang penyiaran yang harus diperbaiki,
• Standardisasi yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan,
• Industri pendukung yang harus segera disiapkan baik perangkat maupun kontennya.
• Jika kanal TV digital ini diberikan secara sembarangan kepada pendatang baru, selain penyelenggara TV siaran digital terrestrial harus membangun sendiri infrastruktur dari nol, maka kesempatan bagi penyelenggara TV analog eksisting seperti TVRI, 5 TV swasta eksisting dan 5 penyelenggara TV baru untuk berubah menjadi TV digital di kemudian hari akan tertutup karena kanal frekuensinya sudah habis.
Kualitas penyiaran TV
Digital
TV Digital memiliki hasil siaran dengan kualitas gambar dan
warna yang jauh lebih baik dari yang dihasilkan televisi analog. Sistem
televisi digital menghasilkan pengiriman gambar yang jernih dan stabil meski alat penerima siaran berada
dalam kondisi bergerak dengan kecepatan tinggi. TV Digital memiliki kualitas
siaran berakurasi dan resolusi tinggi.Teknologi digital memerlukan kanal siaran dengan laju sangat tinggi mencapai Mbps
untuk pengiriman informasi berkualitas
tinggi.
Frekuensi TV
Digital secara
teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat
digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan
teknologi analog dengan teknologi digital adalah 1 : 6. Jadi, bila
teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal transmisi,
teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik multipleks)
dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus untuk program
yang berbeda.
TV digital
ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi sesuai dengan
lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap oleh sejumlah pemancar yang
membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan TV digital dapat
diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan gambar berformat digital
seperti yang digunakan kamera video.
-----------------------SEKIAN-----------------------
Writted by
Marsella (915120055)
Langganan:
Postingan (Atom)